tag:blogger.com,1999:blog-64218824488185920102024-03-05T23:45:25.654+07:00This is Me and My Stories.......God does not always give me a beautiful story to the end, but God gave me a valuable journey....Unknownnoreply@blogger.comBlogger185125tag:blogger.com,1999:blog-6421882448818592010.post-37991089296589047522013-10-13T11:42:00.000+07:002013-11-10T11:55:29.268+07:00Cara Melaporkan Website PalsuSiapa yang pernah menerima <b>sms penipuan</b> semacam ini?<br />
<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivWwDWS2hIN4J5JCBCs8iIBXfx3k2NNMPeyCpO5dsv6J9viC4u-rp7o0YZs6x77WFVe-oKRBcp4u_jHTW9g0obepvBz93g7H3IVEcgMhga0rRzV3gc22cU-nxabEdQYx4t95G3MlN4byk/s1600/Screenshot_2013-11-09-16-36-07.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="272" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivWwDWS2hIN4J5JCBCs8iIBXfx3k2NNMPeyCpO5dsv6J9viC4u-rp7o0YZs6x77WFVe-oKRBcp4u_jHTW9g0obepvBz93g7H3IVEcgMhga0rRzV3gc22cU-nxabEdQYx4t95G3MlN4byk/s320/Screenshot_2013-11-09-16-36-07.jpg" width="320" /></a></div>
Atau seperti ini?<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJevRjoWVvd306z4F-tr9Pegs1b3W6xbup053wvMR2x3hWqLH_qY7BetAirEPMWpDadiNmIPewWaE4HfEC4Y69_OxSUqmb9POjP6XQ82ORcqiX_jgHfgxqOXjPjpOk4OLR0CL3b7HN24A/s1600/Screenshot_2013-11-09-16-33-39.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="236" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJevRjoWVvd306z4F-tr9Pegs1b3W6xbup053wvMR2x3hWqLH_qY7BetAirEPMWpDadiNmIPewWaE4HfEC4Y69_OxSUqmb9POjP6XQ82ORcqiX_jgHfgxqOXjPjpOk4OLR0CL3b7HN24A/s320/Screenshot_2013-11-09-16-33-39.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Pasti rata-rata menjawab, pernah. Karena memang akhir-akhir ini semakin banyak oknum-oknum yang mencoba melakukan <b>penipuan</b> dengan cara seperti itu.<br />
<br />
Lantas pernah gak sih terbesit dalam benak kita ingin melaporkan oknum-oknum tersebut? Supaya tidak ada orang yang tertipu dan menjadi korban dari tindakan <b>penipuan</b> mereka.<br />
<br />
Kita sendiri pastinya gerah kalau penjahat-penjahat itu bisa berkeliaran dan dengan mudah melakukan kejahatannya. Mungkin kalau untuk urusan menangkap penjahatnya, itu menjadi urusan pihak yang berwenang. Tapi ada hal yang bisa kita lakukan untuk meminimalisir kejahatan mereka. Minimal mencoba supaya tidak lagi ada masyarakat yang tertipu.<br />
<br />
Trus gimana caranya?<br />
<a name='more'></a><br />
Yakni dengan <b>Cara Melaporkan Website Palsu </b>tersebut. Pasti yang selama ini pernah dapat <b>sms penipuan</b> dan berisi alamat <b>website palsu</b> terpikir ingin <b>melaporkan website palsu </b>tersebut tapi tidak tahu caranya. Atau tidak tahu harus <b>melaporkan website palsu </b>itu kemana.<br />
<br />
Soalnya saya sendiri pernah bertanya <b>Bagaimana cara melaporkan website palsu</b> itu, atau kemana saya harus <b>melaporkan website palsu</b> tersebut.<br />
<br />
Akhirnya setelah googling di Mbah Google, ketemulah <b>cara melaporkan website palsu</b>. Saya pun mencoba <b>melaporkan website palsu </b>dari daftar <b>website palsu</b> yang sudah saya punya. Iya, saya memang punya daftar panjang soal <b>website palsu</b> yang sengaja saya kumpulkan.<br />
<br />
Berikut ini <b>cara melaporkan website palsu</b> ke Google.<br />
<br />
1. Silakan buka <a href="http://www.google.com/safebrowsing/report_phish/" target="_blank">http://www.google.com/safebrowsing/report_phish/</a><br />
Nanti halaman yang akan muncul seperti ini.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkXIhFI_DA5rJrQO9LtU0cPuwcVnMxd6wC6uabu2Gg-cJATQZdeeRBWovITPCb_km74WihBRDNCprsqazPZXGn64XyPVNvBbH9gYQs-Xm5GNUT0HOcCIA4l38QiX2iRCWno-adu-bi3F0/s1600/Screenshot_2013-11-09-15-47-24.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkXIhFI_DA5rJrQO9LtU0cPuwcVnMxd6wC6uabu2Gg-cJATQZdeeRBWovITPCb_km74WihBRDNCprsqazPZXGn64XyPVNvBbH9gYQs-Xm5GNUT0HOcCIA4l38QiX2iRCWno-adu-bi3F0/s320/Screenshot_2013-11-09-15-47-24.jpg" width="318" /></a></div>
<br />
2. Lalu isi semua informasi yang diminta. Contohnya seperti ini.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaCk0bXd-7VzIWG9mjuyeQ-wfGnpt6QL8XIsBJDCQMX1uVLEZRblN9tunvay0vccRlZgYwOqf-nKx46-IRqGXnF1R47wL9VjUc8MIwzJjf-qkcRc4Nq4brhSm-zI_oij9UUrhuR314p04/s1600/Screenshot_2013-11-09-15-50-33.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaCk0bXd-7VzIWG9mjuyeQ-wfGnpt6QL8XIsBJDCQMX1uVLEZRblN9tunvay0vccRlZgYwOqf-nKx46-IRqGXnF1R47wL9VjUc8MIwzJjf-qkcRc4Nq4brhSm-zI_oij9UUrhuR314p04/s320/Screenshot_2013-11-09-15-50-33.jpg" width="314" /></a></div>
<br />
3. Setelah semua informasi lengkap, klik submit. Halaman berikutnya seperti ini.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-c9uZN0SvjUFNsGP83NdH-B32i4EJjqFSj4pKzH_aXyX13xflZc9hnhENGICIKtyI_g3N_MgKfgkT0RCMVvVeouTGU1YASKemHmiVnNFuo5d6waF_lpZYmiywS8XCPbzMT0p37Mj1Qxo/s1600/Screenshot_2013-11-09-15-44-26.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="132" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-c9uZN0SvjUFNsGP83NdH-B32i4EJjqFSj4pKzH_aXyX13xflZc9hnhENGICIKtyI_g3N_MgKfgkT0RCMVvVeouTGU1YASKemHmiVnNFuo5d6waF_lpZYmiywS8XCPbzMT0p37Mj1Qxo/s320/Screenshot_2013-11-09-15-44-26.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Selesai deh proses <b>melaporkan website palsu</b>. Berikutnya tinggal tunggu saja website palsu tersebut di blok oleh Mbah Google.<br />
<br />
Walau kita tidak bisa melaporkan dan membuat si pelaku tertangkap, minimal kita bisa membantu masyarakat dengan <b>cara melaporkan website palsu</b>. Sehingga mudah-mudahan tidak ada lagi masyarakat yang tertipu akibat <b>website palsu.</b></div>
Unknownnoreply@blogger.com19tag:blogger.com,1999:blog-6421882448818592010.post-77931862081524252062013-09-15T21:43:00.001+07:002013-11-14T20:54:59.432+07:00Daftar Website Palsu BRIPernah ada yang mendapat sms semacam ini?<br />
<br />
Selamat anda<br />
Mendapatkan,<br />
HADIAH Dari.<br />
BANK RAKYAT<br />
INDONESIA.<br />
Cek tunai Rp.27jt<br />
Pin pemenang;<br />
(ijh76k79)<br />
U/info kunjungi:<br />
www.gebyarbri.blogspot.com<br />
<br />
Di akhir pesan tersebut kita diarahkan untuk mengunjungi website yang katanya website-nya BRI. Padahal yang asli itu kan www.bri.co.id. Nah akhir-akhir ini semakin banyak saja website palsu semacam itu.<br />
<br />
Hasil dari sms yang diterima oleh saya sendiri maupun teman-teman diantaranya adalah :<br />
http://gebyarbri.blogspot.com<br />
http://undianbritama.co.vu/<br />
http://hadiahbri.blogspot.com/<br />
http://undian-bank-bri.webs.com<br />
http://beliungbritama.blogspot.com/<br />
http://beliungbritamabri.blogspot.com/2013/06/daftar-pemenang-hadiah-dengan-no-pin.html<br />
http://bankbriinfo.blogspot.com/2013_07_01_archive.html<br />
http://www.infobankbri.blogspot.com/<br />
http://undianbri.tk/<br />
<a name='more'></a>http://britama2013.webs.com<br />
http://undianbri2013.co.vu/<br />
http://hadiah-bri.blogspot.com/<br />
http://kejutan-bri.blogspot.com<br />
http://bri-berbagi.blogspot.com/<br />
http://pemenang-bankbri.blogspot.com/<br />
<br />
Nah, website-website diatas diindikasikan sebagai website palsu. Karna apa? Berikut alasan-alasan saya.<br />
1. Website asli BRI adalah www.bri.co.id dan bukan website gratisan seperti blogspot.com , co.vu , webs.com , atau website gratisan yang lain.<br />
2. Pengumuman pemenang undian BRI akan disampaikan melalui surat resmi, bukan melalui sms bernomor provider biasa. Kalaupun seandainya iya, sms BRI itu pasti nama pengirimnya BRI bukan no hp biasa.<br />
3. Kalau masuk ke website palsu tersebut, nama direktur utama BRI adalah Alex Sinaga. Sedangkan nama direktur utama BRI saat ini adalah Sofyan Basir. <br />
4. Di website tersebut, nomor Call Center BRI juga palsu. Sedangkan Call Center BRI yang asli adalah 14017, 500-017 atau 021-57987400.<br />
<br />
Hasil analisis saya seperti itu. Mungkin ada rekan pembaca yang memiliki informasi tambahan atau alamat website palsu lainnya? Silakan di sharing disini.Unknownnoreply@blogger.com30tag:blogger.com,1999:blog-6421882448818592010.post-68856574531069003972013-08-24T10:34:00.000+07:002013-09-10T10:35:16.998+07:00Assalamualaikum JANGAN DISINGKAT!!!Dalam kegiatan sehari-hari sudah hal yang lumrah mengucapkan salam kepada orang yang akan kita sapa. Baik lewat telpon, SMS, BBM, atau media chat yang lain. Kalau via telpon sih pengucapan salam itu tidak masalah. Tapi lain halnya jika menggunakan SMS, BBM, Line, WeChat atau media komunikasi tertulis yang lain. Tidak sedikit orang yang menulis itu menggunakan singkatan. Entah tujuannya karena untuk lebih cepat, malas menulis panjang atau pengen lebih efisien, tergantung orangnya.<br />
<br />
Saya sebagai orang Muslim, dalam beberapa tahun belakangan ini juga mulai membiasakan mengucapkan kata Assalamualaikum di awal berkomunikasi dengan sesama orang Muslim lainnya. Nah, disanalah saya sering menemui yang menyingkat salam dengan beraneka kreatifitasnya mereka. Tapi apakah mereka sadar kalau penyingkatan salam tersebut bisa membuat arti salam itu sendiri menjadi lain dari yang sebenarnya.<br />
<br />
Penyingkatan untuk kalimat Assalamualaikum yang biasanya saya temui adalah:<br />
1. As = orang bodoh ; keledai<br />
2. Ass = pantat<br />
3. Askum = celakalah kamu<br />
4. Assamu = racun<br />
5. Samlekum = matilah kamu<br />
(dari berbagai sumber)<br />
<br />
Salam pendek, salam sedang dan salam panjang telah dicontohkan oleh Nabi dan tidak merubah makna aslinya :<br />
1. Salam pendek : "Assalamualaikum". dengan 10 kebaikan.<br />
2. Salam sedang : "Assalamualaikum warohmatulloh". dengan 20 kebaikan.<br />
3. Salam panjang : "Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh". dengan kebaikan sempurna.<br />
<br />
Nah, buat yang udah tau. Mari kita hindari atau sama sekali tidak melakukan penyingkatan ketika mengucapkan salam kepada orang lain.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6421882448818592010.post-23653467838458626972013-07-29T18:34:00.002+07:002013-07-29T18:34:36.562+07:00We Love You, but Allah SWT Love You More[20 Juli 2013]<br />
<br />
Minggu ini tepat satu bulan setelah sebelumnya periksa kakak ke dokter di 19 Juni 2013 lalu. Rasanya udah gak sabar pengen lihat kakak seperti apa sekarang. Dari jauh-jauh hari saya sudah pesankan sama suami untuk mengosongkan jadwalnya hari ini. Makanya saat suami dapat tugas harus ke Tana Toraja 3 hari, saya agak takut kalau hari sabtu ini belum beres tugasnya. Alhamdulillah jumat malam suami sudah sampai dengan penerbangan Makassar - Bandung.<br />
<br />
Dari siangnya, saya dan suami sudah merencanakan banyak hal sore ini. Mulai dari, jangan lupa mencetak hasil usg, merekam detak jantung atau pergerakan kakak, membeli pakaian dalam wanita hamil, membeli celana doraeman (ini sebutan saya dan suami untuk celana wanita hamil, disebut celana doraemon karna ada kantung karet di bagian depannya) untuk ngantor, membeli dispenser supaya saya bisa minum air hangat dirumah, beli helm sepeda untuk suami, beli kerak telor deket kantor dan hal-hal lain yang sudah kami rencanakan sebelumnya.<br />
<br />
Ah, tidak sabar rasanya. Kami terus bercanda-canda dan membayangkan hal menakjubkan apa yang akan kami temui sore ini. Makin gak sabar rasanya. Dari 2 minggu sebelumnya saya sengaja sudah daftar kontrol sore ini. Tujuannya supaya dapat nomor awal dan sorenya kami bisa jalan-jalan, malam mingguan sama suami. Alhamdulillah dapat nomor antrian 4.<br />
<a name='more'></a><br />
Jam 2.30an saya dan suami berangkat dari rumah. Jalanan Bandung seperti biasa, padat dengan kendaraan Plat B. Saat sampai ke RS Hermina pun tempat parkirnya penuh. Akhirnya saya dan suami memutuskan untuk mencari parkir di luar. Baru dapat parkir di BTC. Jadi lumayan nih, siang menjelang sore saya olahraga jalan kaki dari BTC ke Hermina.<br />
<br />
Ketika baru sampai di BTC, petugas dari RS Hermina pun telp saya. Menanyakan jadwal kontrol saya sore ini. Saya bilang saja kalau kami sudah sampai di Hermina tetapi tidak kebagian parkir, akhirnya baru dapat parkir di BTC.<br />
<br />
Cukup ngos-ngosan juga ketika saya sampai di Hermina. Tapi karena sudah tidak sabar pengen lihat si kakak, saya tetap semangat. Langsung ke tempat pendaftaran, ambil antrian saya lalu lanjut ke tempat ukur tensi dan timbang berat badan. Hasilnya, 120/80 dan 48,9 kg. Berat badan saya cuma naik 0.1 kg dibanding bulan lalu.<br />
<br />
Mbak-mbak susternya nanya, apakah saya sedang puasa atau tidak. Karena saya sedang tidak puasa, saya pun diberi gelas kosong dan sandwich. Lumayan isi perut. Sengaja juga saya minum agak banyak, supaya perut terisi penuh dan kerasa pengen pipis.<br />
<br />
Menunggu sekitar 10 menitan kemudian nama saya pun dipanggil untuk masuk ke dalam ruangan dokter. Yeaaaaayy..... Asik....<br />
<br />
Saya dan suami bergegas masuk ke dalam ruangan dokter. Trus ngobrol sedikit dengan dokternya. Cerita soal batuk saya yang entah muncul karna apa, trus tulang ekor saya yang sakit beberapa hari belakangan ini. Saya bertanya apa ada hubungannya tulang ekor sakit dengan kehamilan ini, beliau bilang bisa saja terjadi. Lalu dia mempersilakan saya ke tempat tidur pasien untuk di usg.<br />
<br />
Saya langsung rebahan dan dibantu suster untuk mempersiapkan usg. Reza, suami saya pun langsung siap-siap di posisi yang pas untuk melihat hasil usg dan merekamnya. Makin gak sabar lihat si kakak. Dokterpun segera meraba-raba perut saya untuk melihat kondisi kakak sekarang.<br />
<br />
Dokter terus meraba-raba perut saya. Suami saya tetap di posisinya, saya pun tampak serius melihat layar monitor usg.<br />
<br />
"Kok gak ada," sekilas gumam dokternya.<br />
<br />
Saya dan suami terus menanti.<br />
<br />
Akhirnya dokter mendapatkan sebuah gambar usg dari dalam perut saya. Raut wajahnya agak berubah, dia terdiam. "Hmm, ini udah gak ada detak jantungnya."<br />
<br />
Saya kaget. Bingung. Begitu juga Reza. Suami saya langsung memegang kaki saya, wajahnya menunjukkan kebingungan yang sama dengan saya.<br />
<br />
"Maksudnya gimana?"<br />
<br />
Dokter langsung menarik ukuran dari hasil usg tersebut. Hasilnya hanya menunjukkan ukuran tubuhnya sepanjang 2.09 cm.<br />
<br />
Saya tau, dokter anna kehilangan banyak kata untuk menyampaikan sesuatu pada kami. Wajahnya berubah. Sepertinya dia mencari kata-kata yang pas untuk disampaikan.<br />
<br />
"Sebulan yang lalu ukurannya 1.30 cm dengan umur 8 mingguan, seharusnya ukurannya sekarang sudah jauh lebih besar dan dia sudah bergerak bebas. Ini ukurannya hanya 2.09 cm. Berarti dia sudah lama tidak tumbuh."<br />
<br />
Saya menyimak dengan seksama, sembari tetap melihat layar usg dan sesekali bergantian melihat wajah suami dan dokter. Berbagai hal sudah mulai berkecamuk di pikiran.<br />
<br />
"Detak jantungnya pun dicari-cari sudah tidak ada. Dan posisi bayi sudah ada di dasar, seharusnya umur 12 minggu dia sudah ada diatas. Ini kepala, badan, tangan dan kakinya, semua lengkap. Hanya dia sudah meninggal."<br />
<br />
Saya bingung, dan saya tau Reza pun bingung. Saya berusaha menahan air mata supaya tidak menangis disini.<br />
<br />
"Kapan meninggalnya dok?" tanya saya kepada dokter, suara saya bergetar, saya tetap berusaha menahan diri untuk tak menangis.<br />
<br />
"Itu tidak bisa diketahui. Terlebih lagi tidak ada keluhan flek apalagi pendarahan," kata dokter singkat.<br />
<br />
"Penyebabnya apa dok?" tanya suami.<br />
<br />
"Itu juga gak bisa dengan pasti diketahuinya. Apakah karena kecapean kerja atau yang lain."<br />
<br />
Saya lihat, Reza tetap berusaha tersenyum kepada saya. Tangannya terus menggenggam kaki saya. Menguatkan saya. Suster membantu membersihkan perut dan merapikan pakaian saya. Kami berdua pun duduk kembali di kursi pasien, berhadap-hadapan dengan dokter.<br />
<br />
Saya kembali bertanya, "Penyebabnya karena apa dok?"<br />
<br />
"Penyebab pastinya agak sulit diketahui. Karna terakhir kita cek kondisi bayi-nya sangat baik, ukuran bagus, detak jantung bagus dan yang lain juga tidak ada masalah. Ibunya juga tidak ada keluhan flek atau pendarahan. Kita tidak tau bayi-nya meninggal kapan, karena kan tidak mungkin kita cek setiap hari. Dan bisa saja bulan lalu selesai kita cek, keluar dari ruangan ini terjadi sesuatu dengan si bayi. Itu yang kita tidak tau."<br />
<br />
Dokterpun memasukkan print hasil usg ke buku pasien yang bertuliskan nama saya dan Reza. Dia kembali melanjutkan, "sebaiknya kita tidak berspekulasi macam-macam. Bayinya meninggal karna ini atau itu. Kalau kita menyalahkan pekerjaan,bisa dibayangkan kan seorang petani wanita yang sedang hamil. Dia tetap bekerja di ladang seperti biasa, pekerjaannya berat tetapi kehamilannya baik-baik saja."<br />
<br />
Mata saya semakin berat. Air mata mulai menumpuk dan menunggu untuk jatuh. Saya masih berusaha menahan air mata ini untuk tidak jatuh. Tanpa meminta ijin sebelumnya, saya langsung mengambil selembar tisu yang ada di atas meja kerja dokter anna. Menutup kedua mata saya dan membasuh mata saya yang mulai basah.<br />
<br />
"Saya buatkan surat pengantar, maksimal satu minggu bayinya harus dikeluarkan dari ibunya. Saya tidak melarang kalau kalian ingin mencari second opinion, mudah-mudahan sih mata saya yang salah."<br />
<br />
"Tapi nanti setelah dikuret tidak akan mengganggu setelahnya kan dok?" Tanya saya sambil menahan untuk tidak menangis.<br />
<br />
"Gak ada. Nanti habis kuret, kita bisa langsung program setelah itu. Tiga bulan lah untuk program lagi. Operasinya juga kamu gak ngerasain apa-apa, karena kamu di bius total. Prosesnya sih sebentar, paling 15 menit. Persiapannya aja yang lama, bisa sampai 6 jam. Habis itu bisa langsung pulang, gak perlu nginap di RS."<br />
<br />
Reza terus mengusap punggung dan menggenggam tangan saya. Saya tau, kami sama-sama terluka.<br />
<br />
Kami pamit pulang. Dokterpun mengusap punggung saya, "sabar yah..."<br />
<br />
Selesai membayar jasa konsultasi dokter, kami beranjak pulang. Kami sempatkan dulu sholat ashar di hermina. Selepas sholat, kami berdua sama-sama bingung harus melakukan apa atau harus kemana. Beberapa kali saya telp ke RS Limijati, untuk mencoba second opinion kesana. Tetapi tidak ada satupun telp kami yang diangkat, salurannya sibuk terus.<br />
<br />
Akhirnya kami memutuskan untuk pulang.<br />
<br />
Ya Allah...... ikhlaskan hati kami ya Allah....<br />
Ayah dan Bunda sayang kakak...<br />
We love you, kakak... but Allah love you more...Unknownnoreply@blogger.com12tag:blogger.com,1999:blog-6421882448818592010.post-14213560437152705162013-07-07T21:44:00.002+07:002013-07-12T18:32:58.968+07:00We Love You, Before We Meet YouDi awal kehamilan saya tidak merasakan yang namanya mual, apalagi sampai muntah. Tetapi semingguan ini ada perubahan pada diri saya. Mulai sensitif dengan bau-bauan, entah itu bau rempah, bau masakan bahkan pernah eneg sama bau parfum sendiri. Aneh kan.<br />
<br />
Sampe akhirnya saya jadi susah makan, trus mulai mual-mual. Paling parahnya saya mual-mual hingga muntah 3 malam berturut-turut. Badan lemes, seisi perut keluar, gak bisa makan lagi dan rasa mualnya hanya hilang kalau tidur. Akhirnya gak ngantor deh, saking lemes.<br />
<br />
Jadwal ke dokter tadinya sabtu ini, selain libur kantor supaya suami juga ikut. Pasti lucu liat ekspresi kegirangannya nanti. Eh, tapi karena muntah-muntah yang saya rasa mulai kelewatan ini, dengan terpaksa saya ke dokter duluan. Cek kesehatan saya juga. Terlebih ya takut ada apa-apa dengan calon anak kami ini.<br />
<br />
Nah, hasilnya seperti ini:<br />
<a name='more'></a><br />
[19 Juni 2013]<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhS5rt4P2qvGLrFejiHFtU1AGm1koEf2SpJAi1-MqsZil5linaY66S8U5UHF1Sqiy1ua3rVYlV3S0bw6QaibOU3Oeo1kMqEiyeTWAihfibThHvDnYY6pomCUsXkjsjI9nhrTFkEaeNx_4g/s1600/IMG-20130707-00407.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhS5rt4P2qvGLrFejiHFtU1AGm1koEf2SpJAi1-MqsZil5linaY66S8U5UHF1Sqiy1ua3rVYlV3S0bw6QaibOU3Oeo1kMqEiyeTWAihfibThHvDnYY6pomCUsXkjsjI9nhrTFkEaeNx_4g/s400/IMG-20130707-00407.jpg" width="400" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">tulisan di bawah kiri hasil usg tersebut:</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">+CRL : 1.30 cm</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">G.A. : 7w4d </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">EDD : 01-02-2014</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Artinya melalui hasil browsing:</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">+CRL : Crown Rump Length. Ukuran jarak dari puncak kepala hingga 'ekor' bayi. Untuk mengukur usia kehamilan TM I.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">G.A. : Gestasional Age.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">EDD : Early Due Date</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Yang paling amazing hari ini, saya melihat detak jantung calon anak kami. Dokter memberitahu kalau yang ngedip-ngedip di layar monitor itu detak jantungnya. Huaaaaaa, kalau Reza lihat kayak apa ya ekspresinya. Pasti lebih aneh dan bikin ketawa lagi.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Selesai di cek, diberi resep obat dan tanya jawab dengan dokter secukupnya, saya pun segera keluar untuk menebus obat. Setelah bayar obat, eh saya baru keingetan. Kalau hasil usg nya tadi gak minta dicetak.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Langsung deh saya balik lagi dan nyari susternya untuk minta dicetak. Susternya bilang, "coba saya tanyakan dokternya dulu ya. Mudah-mudahan belum ke delete yaa..."</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Huaaaa, saya langsung menyesal se-sesal-sesalnya. Mudah-mudahan masih ada hasil usg tadi, jadi bisa dicetak. Trus pasien yang di dalam tadi sudah beres, eh si susternya malah manggil pasien lain untuk masuk. Saya makin khawatir, lama banget yaa...</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Setelah lama menunggu, akhirnya suster tadi keluar dan menghampiri saya. "Bu, ini hasil usg nya. Untung masih ada jadi bisa dicetak."</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Huaaaa, wajah saya langsung cerah lagi. Senang rasanya. Saya pun langsung mengucapkan banyak terimakasih kepada suster tersebut.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Sambil jalan trus belum puas ngeliat print hasil usg, saya pun duduk di ruang tunggu poliklinik lain di RS tersebut. Ngeliatin hasil usg itu sambil senyum-senyum sendirian. Bahagia rasanya.... Amazing banget...</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Saya dan Reza sepakat untuk memanggil anak pertama kami dengan sebutan kakak. Jadi mulai sekarang kami memanggilnya dengan sebutan kakak.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Love u kakak... We love you before we meet you....</div>Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6421882448818592010.post-28482800803035541392013-07-02T19:19:00.000+07:002013-07-09T19:20:39.483+07:00Check Up Pertamabaca cerita sebelumnya, <a href="http://yayualitalia.blogspot.com/2013/05/positif-part-3.html" target="_blank">disini</a>.<br />
<br />
[1 Juni 2013]<br />
<br />
Seharusnya sama dokter disaranin untuk kembali cek 2 minggu sejak hari test pack waktu itu. Tapi karena saya yang udah gatel dan penasaran banget, jadinya baru satu minggu saya udah cek ke Hermina. Datang ke dokter yang direkomendasikan oleh teman2 di kantor. Namanya dr Anna Fachruriah. Banyak teman yang rekomendasiin beliau, sekali ketemu saya dan suami memang langsung cocok.<br />
<br />
Kondisi badan saya saat itu:<br />
BB : 49,1 kg<br />
TD : 110/70<br />
<br />
Hasil usgnya seperti di bawah ini:<br />
<a name='more'></a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWEbZ0YvPt-IlKMNPB0yaLqPE6dVfjrD6RR7Sr3AyDrcbL3JHR0d3F9kE1T5Nt38uDW6Si-q4TfN1kCfeJD-3cVZDfXfXbp2MTTzeFQw3h8olrHs3G0zKc7Z3iiqIhlHHjONjcNhWh7MI/s1600/IMG-20130707-00406.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWEbZ0YvPt-IlKMNPB0yaLqPE6dVfjrD6RR7Sr3AyDrcbL3JHR0d3F9kE1T5Nt38uDW6Si-q4TfN1kCfeJD-3cVZDfXfXbp2MTTzeFQw3h8olrHs3G0zKc7Z3iiqIhlHHjONjcNhWh7MI/s400/IMG-20130707-00406.jpg" width="400" /></a></div><div>tulisan di bagian bawahnya:<br />
+GS : 1.71 cm<br />
G.A. : 6w6d<br />
EDD : 19-01-2014<br />
<br />
trus iseng-iseng deh browsing nyari arti dari tulisan itu.<br />
GS : Gestasional sac. Ukuran kantong kehamilan, berupa kantong hitam. Untuk mengukur usia kehamilan di trimester I.<br />
GA : Gestasional Age<br />
EDD : Early Due Date<br />
<br />
Rasanya amazing banget melihat ada kehidupan lain di dalam diri kita. Aneh, bingung dan senang yang tak terkira. Terlebih liat ekspresi suami saat lihat hasil usg di layar monitor. Langsung gambar di monitor tersebut di foto pake camera handphone. Trus saya ngetawain sambil ngatain dia kayak orang norak. Dokternya cuma ketawa geli aja liat kelakuan kami, sambil bilang, "udah biar aja dia foto-foto, namanya juga lagi kegirangan banget."<br />
<br />
Rasanya ga pernah puas walaupun udah berkali-kali liat hasil usg itu. Walau masih berupa bulatan kantong, tapi rasanya gimana gitu. Giraaaang banget.<br />
<br />
Jadwal kontrol berikutnya 2 minggu dari sekarang. Nanti kamu udah seperti apa ya nak. Makin gak sabar deh nunggunya...</div>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6421882448818592010.post-79820940096732144682013-06-18T22:14:00.000+07:002013-07-07T22:14:53.366+07:00Suamiku Ngidam<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Suka morning</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> sickness ga?"</span><div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Suka eneg gak?"</span><div><div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Ngidam apa?"</span></div></div></div><div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></div><div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Beberapa pertanyaan yang mulai ditanyakan orang-orang kepada saya.</span></div><div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></div><div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Saya jawab. Tidak.</span></div><div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></div><div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sejauh ini, saya tidak merasakan yang namanya morning sickness atau mual-mual di pagi hari. Saya juga tidak merasakan ingin sesuatu atau yang suka disebut dengan ngidam. Justru yang merasakan semua itu adalah suami saya. :D</span></div><div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></div><div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Lho? </span></div><div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></div><div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Iya. Suami saya.</span></div><div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><a name='more'></a><br />
</span></div><div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Setiap pagi dan kadang sampai dengan malam, dia bisa mual-mual tanpa sebab. Sampai pernah ditertawakan oleh teman kantornya karena mual-mualnya yang aneh itu.</span></div><div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></div><div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Soal ngidam? Ya itu jatahnya suami saya juga. Hehehe....</span></div><div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></div><div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Gpp ya, diceritain disini?" pinta saya sama suami. </span></div><div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></div><div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Jawabnya, iya. Padahal ini saya nanya sendiri plus jawab sendiri. Hehehe... Peace ah...</span></div><div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></div><div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Iya, pernah suatu hari tiba-tiba saja Reza sangat ingin makan buah Kiwi. Trus malam hari sepulang dari kantor, pergi ke Giant di Serpong untuk mencari buah Kiwi. Sesampainya di rumah, lalu buah Kiwinya di potong. Habis itu? Keinginan makan buah Kiwi-nya hilang begitu saja. Aneh kan...</span></div><div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></div><div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Di salah satu hari jumat, saya tidak bisa pulang ke rumah tepat waktu karena ada perpisahan teman kantor di AWC (alam wisata cimahi). Reza waktu itu sudah sampai di rumah kami di Cimahi. Trus katanya tiba-tiba ingin makan bubur kacang ijo madura. Berangkatlah Reza jalan kaki dari The Edge ke Pasar Baros, demi mencari BKIM (bubur kacang ijo madura). Setelah ketemu, ternyata gak jadi beli. Cuma ngeliatin orang-orang yang lagi makan bubur disana trus pulang lagi deh. Saya cuma tertawa denger cerita suami saya ini.</span></div><div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></div><div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Itu salah dua cerita soal suami saya yang ngidam. Soal ngidam yang lain masih ada lagi. Yang tiba-tiba pengen es krim walls rasa coklat atau pengen beli dunkin donut.</span></div><div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></div><div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sejauh ini sih saya tidak menginginkan makan apa-apa atau ingin sesuatu yang harus dipenuhi. Masih santai-santai aja. Semoga begitu terus ya. Kan nanti repot juga kalau tiba-tiba pengen sesuatu, tapi suami gak lagi ada disini.</span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6421882448818592010.post-30388250380390501062013-06-15T21:55:00.000+07:002013-07-07T21:56:35.086+07:00Hamil yah?<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Ibu lagi hamil ya?" tiba-tiba salah seorang rekan kerja bertanya ketika saya hendak makan di koperasi siang itu.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Karena penasaran, saya pun tidak langsung mengiyakan pertanyaan tersebut. "Kenapa memang, Pak?"</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Iya kan? Ibu lagi hamil?" tanya ybs untuk kedua kalinya kepada saya.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Kata siapa, Pak? Kok bisa bilang gitu?" tanya saya lagi.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Beda aja sih wajahnya. Ya gak bisa dijelasin, tapi ya kayak orang lagi hamil aja!" jawabnya misterius.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Hmm...," saya tersenyum simpul. "InsyaAllah, Pak. Baru test pack sih, ke dokter belum keliatan apa-apa."</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Tuh, berarti saya gak salah kan. Soalnya beda aja auranya, gak kayak biasanya..," jawabnya lagi.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Saya jadi penasaran, memang wajahnya orang hamil kayak apa sih?!? Kok sampe bisa ada yang menebak saya sedang hamil hanya karena melihat perubahan di wajah saya.</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6421882448818592010.post-77235372071196277032013-06-07T21:00:00.000+07:002013-07-07T21:38:35.944+07:00Positif? #Part-3baca cerita sebelumnya, <a href="http://yayualitalia.blogspot.com/2013/05/positif-part-2.html" target="_blank">disini</a>.<br />
<br />
Setelah selesai beres-beres, masih ada rasa penasaran di dalam diri saya. Berharap ada keajaiban trus hasil test pack nya berubah. Iseng saya keluarkan test pack tadi dari dalam kantong.<br />
<br />
"Yah, bener kan... masih sama, dua garis." trus saya masukkan kembali ke dalam kantong. "Eh, apa?" saya kaget. Kayaknya barusan saya liat 2 garis. Buru-buru saya keluarkan lagi test pack nya.<br />
<br />
Mata saya terbelalak, badan saya agak bergetar. Apa benar yang saya liat. "Ya Allah....beneran ada 2 garis di test pack ini." Walau warnanya tidak tebal, tapi saya bisa dengan jelas melihat ada 2 garis disitu.<br />
<a name='more'></a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvTXmq2TOOJrMNw0dG7diwe7AaHszRHda9eU8onNhlnhi0Ntj_hWU8MuoDMl8PQKFO2xb5tY-SGZL7eK1hZ9tF8iqkl7q8GZ0iZO_n30bjXfz_FbDStz_k3OXPSRJURHB4VoaTa6tRlTk/s1600/IMG-20130524-00342.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvTXmq2TOOJrMNw0dG7diwe7AaHszRHda9eU8onNhlnhi0Ntj_hWU8MuoDMl8PQKFO2xb5tY-SGZL7eK1hZ9tF8iqkl7q8GZ0iZO_n30bjXfz_FbDStz_k3OXPSRJURHB4VoaTa6tRlTk/s400/IMG-20130524-00342.jpg" width="400" /></a></div><br />
Saya kembali ke meja kerja. Sambil senyum-senyum sendiri. Trus saya buka lagi test pack nya. Masih tidak percaya dengan yang saya lihat.<br />
<br />
Gak lama masuk bbm dari mba Ata, "Gimana Mb test pack nya udah di pake?"<br />
<br />
Sengaja saya belum membalas bbm tersebut. Test pack tadi saya lihat kembali, lalu saya foto dan saya kirim ke Reza. Tanpa bbm sepatah katapun, hanya foto. Lalu saya tunggu reaksinya.<br />
<br />
Saya tunggu-tunggu kok ga ada komentar yaa...<br />
<br />
Tidak lama Reza pun telp. Cuma karna saat itu jam sibuk di cabang, trus ada teller yang minta fiat transaksi akhirnya telp pun terpaksa di akhiri dulu. Saya tau, suami saya itu kecewa. Ya tapi namanya masih jam kerja.<br />
<br />
Setelah agak senggang, saya pun bbm supaya dia segera telp saya lagi. Saya pun sangat senang dengar suara dan reaksinya yang girang banget. <br />
<br />
Singkat cerita, atas saran Mba Ata dan pertimbangan suami juga, sore itu saya ke RS Limijati Bandung. Sengaja mau cek, supaya lebih yakin.<br />
<br />
Perjalanan Cimahi-Bandung sore itu memakan waktu hampir 1 jam. Trus sesampainya ke RS, langsung daftar ke dokter siapapun yang ada. Asal perempuan, pesan suami begitu. Setelah di depan ruang dokter, duduk di ruang tunggu menunggu antrian. Karena perjalanan yang cukup lama, bikin saya agak kebelet buang air kecil juga. <br />
<br />
Melihat nomor antrian, kayaknya masih sempat untuk saya ke toilet. Langsung saya bergegas mencari toilet terdekat. Ketemu toilet akhirnya saya lega.<br />
<br />
Saat kembali ke ruang tunggu ternyata saya sudah dipanggil. Gak lama langsung deh saya masuk ke ruangan dokter. Trus cerita kalau saya ingin cek hamil atau nggak, karena hasil di test pack sudah menunjukkan kalau saya hamil.<br />
<br />
Dokterpun segera meng-usg saya. Trus si dokter bilang, "kamu habis pipis ya? Gak kelihatan apa-apa ini!"<br />
<br />
"Iya dok! Saya habis pipis sebelum masuk tadi. Habis udah kebelet," jawab saya singkat.<br />
<br />
"Lho, harusnya kamu ga boleh pipis. Justru sengaja harus ditahan supaya kebelet, biar usg nya keliatan," jelas dokternya lagi.<br />
<br />
"Yah, dok! Tadi ga ada yang ngasih tau saya kalau harus nahan pipis, karna gak tau dan saya udah nahan pipis sejak tadi jadi saya ke toilet."<br />
<br />
Hasil usg nya pun belum keliatan apa-apa jadinya. Hanya terlihat rahim yang mulai menebal, sehingga saya diminta untuk kembali cek di 2 minggu ke depan. Gpp deh, sabaaaaar....Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6421882448818592010.post-67594651102544908582013-06-06T21:04:00.000+07:002013-07-03T20:02:07.347+07:00Hati-hati Pengumuman Undian BRISuatu sore saya dapat kiriman bbm dari seorang teman di Jakarta, isinya kita-kira seperti ini:<br />
<br />
Mb yayu, please help me.. Nasabah aku dpt sms seperti ini Mb:<br />
Selamat anda<br />
Mendapatkan,<br />
HADIAH Dari.<br />
BANK RAKYAT<br />
INDONESIA.<br />
Cek tunai Rp.27jt<br />
Pin pemenang;<br />
(ijh76k79)<br />
U/info kunjungi:<br />
www.gebyarbri.blogspot.com<br />
No hp yang kirim 081243447012<br />
Apakah itu penipuan Mb?<br />
<br />
Sekilas baca isi sms tersebut, saya yakin 100% kalau itu penipuan yang mengatasnamakan BRI.<br />
<br />
Trus langsung saya balas bbm tersebut :<br />
"itu penipuan. Ga ada alamat bri yang kayak gitu mba. Itu alamat webnya aja blogspot."<br />
<br />
Dia balas lagi, sepertinya sih dia masih gak yakin dengan jawaban saya,<br />
"Tp Mb kalo aku buka alamat webnya bener2 kaya bri Mb"<br />
<a name='more'></a><br />
Saya balas lagi,<br />
"iya tp alamatnya palsu mba. Kalo blogspot itu web gratisan. Kalo BRI kan www.bri.co.id<br />
Ya sengaja dibuat sangat mirip untuk nipu nasabah."<br />
<br />
Dia balas,<br />
"Ooohhh gtu Mb.. Ya fix itu penipuan ya Mb.."<br />
<br />
Saya balas,<br />
"iya mba itu jelas2 penipuan."<br />
<br />
Oke, hanya dengan melihat isi sms tersebut saya bisa dengan sangat yakin itu penipuan, walaupun belum melihat isi webnya seperti apa. Karena apa? Seperti ini analisis saya:<br />
1. BRI tidak mungkin memberi pengumuman pemenang via sms, terlebih lagi sms dari nomor biasa. Sedang BRI memiliki nomor pengiriman sms dengan format BRI.<br />
2. BRI juga tidak mengadakan undian yang berhadiah uang tunai sebesar 27 juta,<br />
3. Yang jelas menunjukkan penipuan, web bri sejak dahulu kala adalah www.bri.co.id bukan www.gebyarbri.blogspot.com Tidak mungkin corporate sebesar BRI mempunyai website gratisan seperti blogspot. (kalau saya ya gpp masih pake blogspot.)<br />
<br />
Berikutnya, saya memang penasaran dengan isi website tersebut. Semirip apa sih sama yang asli. Segera deh saya meluncur ke TKP.<br />
<br />
Coba deh cek sendiri ke alamat www.gebyarbri.blogspot.com<br />
Halaman pertama:<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHxjR6nKXNHklDeoHtiErmdvDf6gxhZyrklZnViLavt0EzOoA3Vz9SU_L6lHENpIaw5Tpr6_VBGltIkMzka-8RnapywD9hQHXEtMbs8cdjClZUO2ZeA_rT7oiqUlKhMIIaQXa1h6LfjCI/s883/Screenshot_2013-06-03-19-35-21(1).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHxjR6nKXNHklDeoHtiErmdvDf6gxhZyrklZnViLavt0EzOoA3Vz9SU_L6lHENpIaw5Tpr6_VBGltIkMzka-8RnapywD9hQHXEtMbs8cdjClZUO2ZeA_rT7oiqUlKhMIIaQXa1h6LfjCI/s400/Screenshot_2013-06-03-19-35-21(1).jpg" width="271" /></a></div>
<br />
Disuguhi halaman pertama, memang seperti web bri. Mungkin kalau sebelumnya belum pernah kunjungan ke www.bri.co.id bisa ketipu sama halaman ini.<br />
<br />
Kalau halaman website BRI yang asli penampakannya seperti ini:<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAZIGFNQa6PoMyODvwa36yNVn73kUkvAMd3DQe3qJ5pwl5g3YA72dahr8XMxJGrUtorZ4B2f_1_BXK-nFYUbTBwqihuFwvIlzPWL4VITsXNZ8nvJPoOQlhSd_VMadXSS40rijrwcYpDWA/s912/Screenshot_2013-06-06-21-34-17.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAZIGFNQa6PoMyODvwa36yNVn73kUkvAMd3DQe3qJ5pwl5g3YA72dahr8XMxJGrUtorZ4B2f_1_BXK-nFYUbTBwqihuFwvIlzPWL4VITsXNZ8nvJPoOQlhSd_VMadXSS40rijrwcYpDWA/s400/Screenshot_2013-06-06-21-34-17.jpg" width="348" /></a></div>
Halaman kedua web palsunya kayak gini:<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsBuv6guk5NfKOOPrkJ0Dc7BBv1UveObT-KvZclYP_iSjw4IBe96nYwlBbGmYaSC5_Q7KP6ueod05CF2yfxiBCsab9wZYtd6Hu75zBwmzg4KbHEWkcfhw1yejtxHvSc_MQc5icYbmcgZI/s877/Screenshot_2013-06-03-19-35-53(1).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsBuv6guk5NfKOOPrkJ0Dc7BBv1UveObT-KvZclYP_iSjw4IBe96nYwlBbGmYaSC5_Q7KP6ueod05CF2yfxiBCsab9wZYtd6Hu75zBwmzg4KbHEWkcfhw1yejtxHvSc_MQc5icYbmcgZI/s400/Screenshot_2013-06-03-19-35-53(1).jpg" width="271" /></a></div>
<br />
Yang makin bikin saya tergelitik adalah, dihalaman ini terpampang foto seorang laki-laki yang bernama Alex Sinaga sebagai Direktur Utama Bank BRI.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKl_Ht_TRVCSRwhzp8rUgitJxYkxBrTg4iYTdDSOfWO4F1c8gGK7uW7mbHyFEw8CcxLuUS93jfobRzNTCcS3OC-vGUww9TI5MP3YktpPjoWy-1Nt73HAmaSucCQSMGYuA02Xxuxfg8-ds/s1156/Screenshot_2013-06-06-21-23-33.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKl_Ht_TRVCSRwhzp8rUgitJxYkxBrTg4iYTdDSOfWO4F1c8gGK7uW7mbHyFEw8CcxLuUS93jfobRzNTCcS3OC-vGUww9TI5MP3YktpPjoWy-1Nt73HAmaSucCQSMGYuA02Xxuxfg8-ds/s400/Screenshot_2013-06-06-21-23-33.jpg" width="273" /></a></div>
<br />
Disitu juga tertulis Call Center BRI, sedangkan Call Center BRI itu hanya 14017, 500017 atau 021-57987400.<br />
<br />
Coba bandingkan dengan halaman ini.<br />
Sampai dengan saat ini, direktur utama Bank BRI ya masih Sofyan Basir.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDsk9KqPZMT7KOC3AfGvnzzpkxfD5F7W-54H8aTomsh8WFg1_wy7HTnmDd-soSRzcNCeCLAUcXsaZlw7bPLeoKQG6e7oveQVNLic645o-2HcaCf3NgSr6ngVKsBZMGFT1s8yVKfhcpRHU/s1174/Screenshot_2013-06-06-21-35-27.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDsk9KqPZMT7KOC3AfGvnzzpkxfD5F7W-54H8aTomsh8WFg1_wy7HTnmDd-soSRzcNCeCLAUcXsaZlw7bPLeoKQG6e7oveQVNLic645o-2HcaCf3NgSr6ngVKsBZMGFT1s8yVKfhcpRHU/s320/Screenshot_2013-06-06-21-35-27.jpg" width="216" /></a></div>
<br />
Yang lebih lucunya lagi, bisa dilihat dihalaman berikut yang saya lingkari dengan warna kuning. Masa pemenang tidak diperbolehkan menghubungi cabang yang terdekat. Kan sangat aneh kedengarannya.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrkFs8fghvF_VrGfqg0ktRju4XverUhUJjl4R6tD4e1fWzLM89-ll-AW4-go5BaPzGSrivSpTh_xG1OVGLUZJ73w_LsdB5LQ7CFm2PsFHDBpLQr7LiNJ1t36vuDVzdJUFsDPKRP36RgW0/s1179/Screenshot_2013-06-06-21-44-01.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrkFs8fghvF_VrGfqg0ktRju4XverUhUJjl4R6tD4e1fWzLM89-ll-AW4-go5BaPzGSrivSpTh_xG1OVGLUZJ73w_LsdB5LQ7CFm2PsFHDBpLQr7LiNJ1t36vuDVzdJUFsDPKRP36RgW0/s400/Screenshot_2013-06-06-21-44-01.jpg" width="267" /></a></div>
<br />
Kalau untuk halaman ketiga dan keempatnya bisa dilihat di bawah ini.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVZOxWoVdxak-Ep-VWOLOHfuH5icAwHj8QvOaEawDDurrY4QBiOlLB-5VtrL3BOk2xcpTaQko2yCfbqgqsDEUNeZML-x1J5F7CBmZZgWniOawj_SsC0giEZ9uJ0VlvKaET9DLZHwgjJ3M/s1101/Screenshot_2013-06-03-19-36-23.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVZOxWoVdxak-Ep-VWOLOHfuH5icAwHj8QvOaEawDDurrY4QBiOlLB-5VtrL3BOk2xcpTaQko2yCfbqgqsDEUNeZML-x1J5F7CBmZZgWniOawj_SsC0giEZ9uJ0VlvKaET9DLZHwgjJ3M/s400/Screenshot_2013-06-03-19-36-23.jpg" width="286" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh80vyDpdfzUnye-Dqh8OKEusjornn4hfb6j7SOGhtukuI_C7x-tOYSWe1Q4m6mhw8umYXkueUs_DwiELlx9IWFPASL0T30ibqFbVqcyJVE_lAGsSJtux-8Aao2TPhfaXaxL7yp-ANxVho/s1172/Screenshot_2013-06-03-19-37-14.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh80vyDpdfzUnye-Dqh8OKEusjornn4hfb6j7SOGhtukuI_C7x-tOYSWe1Q4m6mhw8umYXkueUs_DwiELlx9IWFPASL0T30ibqFbVqcyJVE_lAGsSJtux-8Aao2TPhfaXaxL7yp-ANxVho/s400/Screenshot_2013-06-03-19-37-14.jpg" width="271" /></a></div>
<br />
Pesan saya sih. Kita jangan mudah tertipu dengan pengumuman hadiah seperti ini. Selalu waspada karena kejahatan di dunia perbankan saat ini sudah semakin canggih dan profesional.Unknownnoreply@blogger.com161tag:blogger.com,1999:blog-6421882448818592010.post-76681188898326680102013-05-29T21:18:00.000+07:002013-07-05T20:59:09.814+07:00Positif? #Part-2baca cerita sebelumnya, <a href="http://yayualitalia.blogspot.com/2013/05/positif-part-1.html" target="_blank">disini</a>.<br />
<div>
<br />
[Jumat, 24 Mei 2013]<br />
<br /></div>
<div>
Setelah tadi pagi tes urin kedua kalinya dan hasilnya masih negatif, saya pun segera melupakannya. Pergi kerja dan beraktivitas seperti biasanya. Beberes sampai di kantor trus ikut doa pagi seperti biasa.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Pagi itu, saya menerima kiriman bbm dari Mba Ata (teman di kantor), "Mba, aku bawain test pack ya buat tes." Mba ata ini memang yang paling semangat dan penasaran kalau saya ini sudah hamil. Sejak dari beberapa hari lalu sering mengingatkan saya untuk beli test pack dan saking greget ngeliat saya yang malas beli, akhirnya hari ini beneran bawain saya test pack ke kantor.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Hmm, sebenarnya saya udah ga minat-minat banget buat tes. Kan udah tes sampe 2x tadi. Agak takut jadi kecewa beneran.<br />
<br />
Habis doa dan sharing pagi, saya udah kebelet ingin buang air kecil. Trus langsung deh saya meluncur ke toilet. Gak lama habis itu, Mba ata memberikan test pack yang dia bawa.<br />
<br />
"Yah, mba... Aku udah pipis tadi."<br />
<a name='more'></a><br />
Akhirnya saya simpan test packnya. Trus saya liat-liat test pack dari Mba Ata. "Kayaknya mahal ini mah, gak kayak yg dibeli semalem test pack ecek-ecek," pikir saya dalam hati.<br />
<br />
Saya bolak-balik kemasannya dan dibaca-baca semua keterangan yang tercantum disana. Saya pun mulai tergoda ingin tes. Sengaja saya minum bergelas-gelas, supaya segera ingin buang air kecil lagi. Tapi sudah beberapa jam, gak pengen pipis juga. Tambah lagi bergelas-gelas.....<br />
<br />
Akhirnya jam 11an saya sudah mulai kepingin pipis juga.Trus saya bawa test pack dari Mba Ata yang di bungkus dalam amplop coklat berkop surat kantor. Melipirlah saya ke toilet.<br />
<br />
Trusss.....di dalam toilet ngapain, di sensor aja yah. Hihihi....<br />
<br />
Singkat cerita. Saya keluarkan dan saya pakai test pack tersebut. Trus saya tunggu beberapa detik.<br />
<br />
Saya jadi deg-deg-an beneran nunggu hasilnya. Untung di toilet saat itu bener-bener sepi.<br />
<br />
Jreng.... jreng.....<br />
<br />
Satu garis. Alias negatif.<br />
<br />
"Yaaaaah, tuh kan bener. Jadi mubazir deh, 3 test pack terbuang."<br />
<br />
Kecewa, sedih, tapi ya udah... Test pack nya kembali saya masukkan ke dalam amplop coklat tadi. Saya pun kembali beres-beres.</div>
Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6421882448818592010.post-87927463391280518232013-05-28T20:53:00.000+07:002013-07-05T20:44:02.676+07:00Soal Mutasi (lagi)"Ini lagi yang dibahas!"<br />
<div><br />
</div><div>atau, "gak ada bosen-bosennya deh ini si yayu bahas soal mutasi!"</div><div><br />
</div><div>Mungkin salah dua diatas yang terlintas di dalam kepala kamu (baca: yang lagi baca tulisan ini sekarang) ketika pertama baca judul tulisan ini. Hayo ngaku....</div><div><br />
</div><div>Gpp ko kalau memang itu yang beneran terlintas. Mau lanjut baca tulisan ini, pastilah saya sangat senang. Kalau mau dicukupkan hingga judul aja, gpp ko (sambil nangis meraung-raung... #edisi lebay).</div><div><br />
</div><div>Saya memang masih akan membicarakan soal mutasi. Tapi kali ini bukan mutasi saya. Padahal akhir-akhir ini saya juga lagi dag dig dug duer karena banyak surat mutasi bertebaran dmana-mana. Khawatir kena mutasi juga. Kalau mutasinya pulang ke Kantor Pusat di Jakarta sih mau banget (ngarep.com), tapi kalau malah pindah lebih jauh dari Cimahi,,,,Hmm,,, jangan dibanyangin deh. Ngeri ahhh...</div><div><a name='more'></a><br />
</div><div>Biasanya kan saya yang dapet surat mutasi, kalau sekarang saya yang memberikan surat mutasi ke orang lain. Rasanya gimana? Ya deg-deg-an juga. Membayangkan duluan wajah-wajah si penerima surat mutasi tersebut. Akan senangkah? Akan sedih kah? atau galau kah... itu yang ga bisa kita bayangkan sebelumnya.</div><div><br />
</div><div>Menyiapkan sejuta kata-kata dan bahan perbincangan yang akan dilakukan nanti. Nyari kata-kata pembuka. Galau juga deh. Soalnya ini kali pertama memberikan surat mutasi untuk pekerja yang dibawah supervisi saya. Terlebih bersama mereka sudah cukup lama berada disini.</div><div><br />
</div><div>Ada tiga orang yang akan dimutasikan. Rencana awal saya ingin mengajak mereka berbincang sekaligus. Tapi hingga waktu menjelang malam, yang satunya belum datang juga. Jadi deh hanya 2 yang saya ajak bicara terlebih dahulu.</div><div><br />
</div><div>Mereka berdua duduk tepat di depan saya. Yang satu dengan wajah bingung dan penuh tanda tanya karena jarang-jarang saya panggil formil seperti ini. Sedang yang satu sudah datang dengan membawa banyak barang diatas pangkuannya, termasuk name desk nya.</div><div><br />
</div><div>Lalu yang satunya bertanya, "kok kamu bawa name desk segala?"</div><div><br />
</div><div>"Kan udah siap-siap jadi disana ga usah buat lagi!" jawabnya.</div><div><br />
</div><div>Saya juga ikutan kaget, "Lho emang kamu mau kemana? Kok udah bawa begituan segala!"</div><div><br />
</div><div>"Kan katanya saya mau mutasi bu.." jawabnya lagi.</div><div><br />
</div><div>Lhaaaa.... jadi saya yang kaget. Hilang deh urutan perbincangan yang sudah saya siapkan.</div><div><br />
</div><div>Skip cerita. Akhirnya beres juga ngasih dua surat mutasi itu. Sisa satu lagi.</div><div><br />
</div><div>Selepas sholat maghrib tidak sengaja saya ketemu yang akan diberi surat mutasi terakhir. Trus dia juga nanya, "Katanya saya mau dimutasi ya?"</div><div><br />
</div><div>Nah lho, ini juga udah dapet bocoran aja. "Kamu udah sholat belum? Kalau belum, sholat dulu aja. Setelah selesai sholat baru ketemu saya..." jawab saya singkat.</div><div><br />
</div><div>Gak lama dia memang datang dan menanyakan perihal mutasi. Setelah dijelaskan soal mutasi itu, kelihatan raut wajahnya berubah. Galau sih kayaknya.</div><div><br />
</div><div>Dia bertanya, "kenapa saya dimutasikan? Apa saya punya salah disini atau ada kekurangan dari saya sehingga saya dimutasi?</div><div><br />
</div><div>Saya tersenyum. Saya jawab singkat, "ini bukan soal kamu punya salah atau kurang. Tapi ketika kamu berpikir bahwa kamu melakukan kesalahan, trus berpikir berulang-ulang maka alam bawah sadar kamu akan membuktikan seluruhnya bahwa itu benar."</div><div><br />
</div><div>Saya terdiam sebentar. "Kita berpikirnya yang positif. Dengan mutasi ini kamu akan dapat kerjaan baru, pengalaman baru dan siapa tau karir kamu akan lebih cepat. Soal teman, tempat kerja kamu pindah kemanapun yang namanya pertemanan, persaudaraan gak akan pernah selesai. Lagi, tiap hari kan kamu masih bisa kesini."<br />
<br />
Saya memang melihat ada wajah kekecewaan disana. Tapi yang namanya mutasi pasti akan dialami oleh siapapun. Saya lanjut lagi, "kerja di BRI yang namanya mutasi itu pasti dialami oleh siapapun. Gak ada yang gak pernah dimutasi." <br />
<br />
Anyway, by the way... Kayaknya ini bukan jawaban singkat deh, kalau singkat gak mungkin panjaaaaang lebar begini. <br />
<br />
Kalau soal mutasi, saya sendiri pun mengalami. Menanti mutasi, kena mutasi, deg-deg-an nunggu mutasi. Atau siang bolong ikut ketakutan karena tiba-tiba denger banyak bertebaran surat mutasi.<br />
<br />
Dalam dunia organisasi itu yang namanya mutasi, promosi, rotasi itu pasti ada, bahkan demotivasi pun pasti pernah dialami semua orang yang bekerja. Semua cuma masalah waktu aja. </div>Unknownnoreply@blogger.com17tag:blogger.com,1999:blog-6421882448818592010.post-4993799164454790712013-05-24T20:50:00.000+07:002013-07-04T20:58:33.667+07:00Positif? #Part-1Baru menikah sekitar 3 bulan, sudah mendapat "never ending questions" dari beberapa orang. Salah satunya termasuk mama yang bertanya ketika saya pulang ke Bogor beberapa saat lalu. "Kakak udah isi belum? Kapan mens terakhir? Si X yang nikahnya setelah kakak, sekarang udah isi lho."<br />
<br />
Ya....ya.... cepat atau lambat saya memang pasti akan mendapat pertanyaan macam itu. Bisa dari siapapun.<br />
<br />
"Udah hamil belum?"<br />
"Udah isi?"<br />
"Gak nunda punya anak kan?"<br />
<br />
Secara jujur saya jawab, saya tidak ada rencana menunda kehamilan. Karena saya sendiri sadar, umur saya yang semakin tidak muda lagi. Kalau tidak sekarang, kapan lagi mau punya anak.<br />
<br />
Tapi semua itu kan tidak mudah. Urusan anak, sama soal rejeki. Kudu berusaha dan berdoa. Jika memang sudah diberi kepercayaan oleh Allah SWT, maka pasti akan segera diberi keturunan. Kalau belum, ya dinikmati saja dulu masa pacaran dengan suami.<br />
<a name='more'></a><br />
Menginjak pernikahan di bulan ke-3, beberapa teman kantor yang jarak menikahnya beda tipis dengan saya akhirnya hamil juga. Apakah saya sedih? Tentu tidak. Saya bahagia dengan rejeki mereka. Saya masih menikmati masa pacaran ini. Terlebih saya juga masih LDR dengan suami. Jadi agak berpikir juga, bagaimana kalau saya hamil trus sendirian disini. Gimana kalau tengah malam saya tiba-tiba kelaparan atau menginginkan sesuatu?<br />
<br />
Ketika akhirnya saya terlambat datang bulan sekitar 3 hari. Saya sih biasa saja saat itu, menduga karna stress pekerjaan dikantor hingga akhirnya menyebabkan telat datang bulan. Hal yang tidak aneh kalau lagi begitu.<br />
<br />
Teman-teman di kantor sangat semangat agar saya segera beli test pack untuk tau. Bukannya saya gak mau tes, saat itu saya agak takut kecewa juga dengan hasilnya. Saya juga bilang pada suami, kita kan sama-sama sabar jadi gak usah buru-buru. Dan dia tau kalau saya stress bisa berefek pada telat datang bulan.<br />
<br />
Hingga akhirnya saya telat sekitar 8 hari. Tergoda juga saya untuk membeli test pack. Iseng beli yang murahan, harga 10 ribu beli sebanyak 2 pcs. Sesampainya di rumah setelah pulang kerja, saya langsung tes. Hasilnya? Negatif.<br />
<br />
Oke! Baiklah!<br />
<br />
Saya agak kecewa waktu itu. Tapi saya memang sudah menyiapkan diri sebelumnya. Masih banyak waktu.<br />
<br />
Tergoda masih punya test pack satu lagi. Pagi-pagi bangun tidur, saat katanya hormon kehamilan itu tinggi, saya pun test urin lagi. Hasilnya? Negatif (juga).<br />
<br />
Ya.... Udah pasti negatif ini mah... Ya udah lah ya.... Gak usah dipikirin....Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6421882448818592010.post-1230312995242638502013-05-24T20:14:00.000+07:002013-05-24T20:31:29.201+07:00Jadi Sakti (lagi)Jadi yah,, dulu kami-kami (isshhh... kok kami? termasuk saya juga dong yahh... Serius saya juga...) ini adalah termasuk golongan orang-orang sakti nan berilmu tinggi. *gaya bener sakti*<br />
<div><br />
</div><div>Ini serius.... Beneran...dan gak pake main-main...</div><div><br />
</div><div>Saya dan teman-teman lain termasuk orang-orang sakti. Yang mana disaat-saat tertentu bisa menghilang dalam sekejap mata.</div><div><br />
</div><div>#eh,,,, kok bisa???</div><div><br />
</div><div>Bisa dong.... :D</div><div><a name='more'></a><br />
</div><div>Jadi begini ceritanya... dikala kami sedang menurunkan ilmu sapu jagat ke calon penerus kesatria dunia persilatan, pada saat jam tertentu sang guru yang sedang bertugas akan mengeluarkan kesaktian mandraguna-nya. Tiba-tiba menghilang, lalu muncul, kemudian menghilang lagi.</div><div><br />
</div><div>Aihhh, opo meneh.....</div><div><br />
</div><div>Hahahaha..... Just kidding bro...</div><div><br />
</div><div>Maksudnya begini. Dulu itu saya dan teman-teman yang sedang jadi instruktur atau pengajar, di jam-jam tertentu akan menjadi sakti dalam waktu singkat. Iya, karena kami akan tiba-tiba menghilang dari pandangan siswa-siswa. Kemudian muncul, lalu hilang lagi, lalu muncul lagi. Begitulah berulang-ulang.</div><div><br />
</div><div>Udah ngerti maksudnya "sakti"?</div><div><br />
</div><div>Nah, tadi siang saya lihat status BBM salah seorang teman, "jadi sakti lagi". </div><div><br />
</div><div>Trus saya iseng komen jadinya. #emang dasar suka iseng komen sama status orang. Saya bilang sama dia, "Kalo pas kita ngajar kan yang sakti nya instruktur, bentar ilang bentar muncul... Kalo di KCP yang sakti siapa mba?"</div><div><br />
</div><div>Trus dia jawab, "Pincapemnya yang sakti. Lagi nganggur. Bengong... saktinya bisa menghilangkan barang dari depan mata dalam sekejap..." </div><div><br />
</div><div>Saya pun jadi tertawa geli baca balasannya, trus komen lagi, "Yeaaaay... ilmu kesaktiannya kembali lagi..."</div><div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6421882448818592010.post-35860776818903008712013-05-18T22:22:00.000+07:002013-05-18T22:22:17.789+07:00My Story with Hastag Banker@yayualitalia1. Sore tweeps.. Hari ini mau cerita soal kerja di Bank ah.. Napak tilas dari jaman dulu kenapa akhirnya terdampar di dunia perbankan. :D<br />
<br />
@yayualitalia2. Jaman dulu kala *isshhh tua bener rasanya* gak pernah kebayang atau terlintas sedikit pun akan kerja di bank. Gak kepikiran. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia3. Sejak kecil punya cita2 jadi insinyur pertanian. Punya rumah di tengah kebun bunga yg luas. Sampe skrg juga sih masih pengen. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia4. Jaman smu sempat beralih. Pengen jadi sastrawan, penulis, psikolog, dsb. Ujung2nya sih ya balik ke cita2 asal. Jadi petani. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia5. Demi mewujudkan cita2 ikutlah USMI (ujian seleksi masuk ipb) dan milih program studi hortikultura. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia6. Selama 3 th 10 bulan belajar soal pertanaman trus 2008 lulus deh jadi insinyur pertanian. Separuh cita2 tercapai :D #Banker<br />
<br />
@yayualitalia7. Saat kuliah tingkat 3, ada bbrp bank yg menyeleksi mhs2 untuk masuk ke perbankan. Saya? Gak ikutan. Gak memenuhi syarat ipk. #Banker<br />
<a name='more'></a><br />
@yayualitalia8. Banyak teman2 saya yg sebelum lulus sudah masuk ke bank, salah satunya alm @prasetyasari ke bni melalui program seleksi td. #Banker <br />
<br />
@yayualitalia9. Untuk lulus saya ambil topik kultur jaringan nepenthes mirabilis sbg skripsi saya. Saya jadi tertarik dg dunia kultur jaringan. #Banker <br />
<br />
@yayualitalia10. Hingga lulus saya masih bercita2 akan kerja di bidang pertanian. Sebagai mimpi masa kecil. #Banker <br />
<br />
@yayualitali11. Sembari nyari kerja, nyambi kerja di lab kultur jaringan dan jadi assisten praktikum di d3 ipb. #Banker <br />
<br />
@yayualitalia12. Ternyata low bidang pertanian buat cewe itu susah2 gampang. Lebih terbuka untuk cowo. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia13. Ada perusahaan besar untuk staf kultur jaringan. Tapi tidak menerima yg berkerudung. Okeeey... Langsung balik badan. #Banker <br />
<br />
@yayualitalia14. Mulai deh masukin CV ke perusahaan apapun, yg penting syarat adalah semua jurusan. Daripada lama menyandang gelar pengangguran. #Banker <br />
<br />
@yayualitalia15. Berusaha lulus cepet kan bukan buat dapet gelar pengangguran. #Banker <br />
<br />
@yayualitalia16. Tapi itulah kenyataan, ketika gelar mahasiswa di lepas maka secara otomatis gelar pengangguran tersemat. *miris* #Banker<br />
<br />
@yayualitalia17. Gak lama low dosen d3 ipb dibuka. Ikutan masukin lamaran. Krn mulai suka dg dunia ajar-mengajar sbg asisten praktikum. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia18. Banyak teman juga yg apply dan dipanggil tes. Cuma saya yg ga dipanggil. Saking penasaran saya tlp panitianya. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia19. Katanya berkas saya gak pernah di terima. Pdhl saya kirimnya pake amplop khusus dg paket kilat khusus pula. Kecewa. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia20. Gak lama saya mulai apply ke bank2. Lalu di terima sbg CS di bank muamalat, tapi urung saya ambil posisi tsb. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia21. Ikut tes odp bukopin, odp bni, masih nihil. Tapi saya percaya, ketika satu pintu tertutup akan ada pintu rejeki lain yg menanti. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia22. Sampe saya pernah apply ke sebuah perusahaan yg namanya Samudera Indonesia. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia23. Suatu kali saya apply ke anz. Kantornya di sudirman, kav 44-46. Bingung nyari gedung yg namanya GKBI. Trus nanya ke satpam. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia24. Pertamanya nyasar ke gedung BRI I. Trus sbg anak kampung sy takjub ngeliat gedung kantor yg begitu tinggi dan bagus. *rada alay* #Banker<br />
<br />
@yayualitalia25. Kata pak satpam di BRI I, lewati gedung mulia baru deh ketemu menara GKBI. Trus seharian itu tes di anz. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia26. Tak terhitung berapa cv yg saya apply. Tak sedikit juga yg ga dapat panggilan untuk tes. Nyerah? Tentu tidak. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia27. Akhirnya saya resmi diterima di anz. Tapi setelah di pikir2, ada rasa tidak sreg untuk kerja disana. Mundur juga deh akhirnya. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia28. Di job fair ipb 2008, saya memasukkan banyak lamaran termasuk salah satunya PPS bri. Saya cuma lihat, 'menerima segala jurusan'. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia29. Sambil nyambi jadi asisten lab kultur jaringan (honor waktu itu 800rb/bln), dan asisten d3 sekalian nyari kerja kesana kemari. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia30. Bulan desember 2008, pertama kali dapat panggilan tes intelegensia untuk PPS di pusdik bri ragunan. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia31. Pergi ke daerah ragunan dg modal tanya sana-sini di jalan. Demi tes pps bri. Padahal saat itu ga tau dgn jelas pps bri itu apa. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia32. Tes ke-2 bulan feb 2009. Pulangnya nyasar gara2 lupa harus naik bus apa dari pusdik, harusnya bus 605A malah bus 602. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia33. Tes selanjutnya maret, april dan diakhiri interview sdm bulan mei 2009. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia34. Dua kali di interview oleh sdm. Selalu ditanya, "siap ditempatkan dimana saja? Kapan saja?" #Banker<br />
<br />
@yayualitalia35. Saat itu saya jawab, "iya saya siap!" Waktu itu dijawab siap, sejauh apa sih cewe ditempatin. Dalam hati mikirnya begitu. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia36. Saat interview saya pernah ditanya oleh pak @ugiedream, "impian kamu apa?" #Banker<br />
<br />
@yayualitalia37. Besoknya sy liat di fb pak @ugiedream, "ditanya soal impian kok jawabnya membahagiakan ortu. Jd selama ini ortunya gak bahagia?" #Banker<br />
<br />
@yayualitalia38. Untung saat interview saya ga jawab, "impian saya membahagiakan ortu." Hehe... #Banker<br />
<br />
@MarinaRiskitaWah..itu jwbn saya wkt wwancra akhir pps mbak..hehe"@yayualitalia: 38. Untung saat interview saya ga jawab, "impian saya membahagiakan ortu.<br />
<br />
@delsop@yayualitalia bhuhahaha gw dong wktu itu jwbnya pengen jd org kaya,trus ditanya emg klo kaya bkl bahagia? Re: interview pa ugi<br />
<br />
@yayualitalia@delsop hihihi... Kayaknya semua peserta mmg ditanya soal impiannya apa yaak.<br />
<br />
@yayualitalia39. Waktu itu saya blg, kalo saya ingin punya usaha di bidang pertanian, pgn bisa buka lapangan kerja untuk byk orang. Impian kecil. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia40. Selesai interview akhir. Lagi nunggu bus di kp.rambutan tau2 dpt telp kalo lulus dan diminta medcheck di pramita lab, mampang. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia41. Langsung berasa, inikah akhir penantian masa penggangguran itu. Berasa senang krn perjuangan 6 bulan ga sia2. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia42. Tes pps pertama, sampe sempet ngerasain pergantian thn dari des 2008-mei 2009. Akhirnya diakhiri dgn medcheck. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia43. Disuruh puasa dan jam 7 pagi harus sampe di TKP. Atau kalau telat, puasanya percuma dan gak bisa ikut medcheck. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia44. Gak tau jalan, modal nanya lagi. Dan ternyata mampang daerah super macet. Supir taxi juga gak tau pramita lab itu dimana. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia45. Sekalinya ketemu, pramita nya kelewat jauh dan posisi ada di sebrang jalan. Saat itu nyaris jam 7 pagi. Badan makin lemeeees... #Banker<br />
<br />
@yayualitalia46. Taxi langsung putar arah. Macet pula. Jam 7 sudah. Langsung cepet2 telp ke lab nya. Diminta untuk datang secepatnya. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia47. Sampe lab jam 7 lewat. Tadinya udah pasrah aja kalo dianggap gagal. Alhamdulillah masih dikasih kesempatan medcheck. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia48. Saat medcheck #PPS #BRI saya juga ketemu dg Frita. Nasibnya sama, nyaris telat. Bedanya ban motor yg mengantar dia pecah. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia49. Mulai dari tes buta warna, telinga, rekam jantung, paru2, dsb. Seluruh tubuh di cek. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia50. Setelah medcheck, saya tunggu2 kabar selanjutnya dari #BRI. Gak ada juga. Malah sudah ada teman lain yg tdt kontrak. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia51. Akhirnya pasrah aja. Mungkin rejeki saya di tempat lain, bukan di #BRI. Sudah tidak berharap banyak saat itu. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia52. Menjelang akhir mei 2009, tiba2 saya di hub kembali oleh #BRI. Diminta datang untuk tdt kontrak sbg #PPS #BRI. Alhamdulillah. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia53. Kedua kali saya injakkan kaki di gedung #BRI I, kalau sebelumnya nyasar krn nyari ANZ. Skrg tempat yg mmg saya tuju. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia54. Datang pertama ke ged #BRI I Lantai 14, div MSDM. Untuk tdt kontrak sbg #PPS #BRI. Pertama kali bertemu dg Nanda dan Revy. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia55. Saya harus masuk asrama sbg peserta #PPS #BRI diakhir mei 2009. Dan itu bbrp hari kemudian. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia56. Dianter ortu pindahan ke asrama #PPS #BRI. Pas registrasi ke petugas. Nama saya gak terdaftar. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia57. Jelas2 dr orang sdm kmrn, saya masuk tgl skrg. Lantas knp nama saya ga terdaftar sbg #PPS #BRI. Huaaaa... #Banker<br />
<br />
@yayualitalia58. Setelah di cek oleh petugas. Ada peserta lain yg minta tukar ke batch berikutnya. Dan nama saya lah yg ditukar dgn dia. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia59. Kamar asrama mirip dg ipb, bedanya ini lebih seperti hotel tp isinya 4 tempat tidur. Ketemu 3 temen baru. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia60. Dan hari pertama sbg peserta #PPS #BRI yaitu 28 mei 2009. Hari pertama ketemu keluarga baru, #PPS 8-10 dan audit 2. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia61. Yup.. Nyaris 4 tahun lalu. Pertama datang sbg #PPS #BRI angkatan 10. Bertemu @RahmaAlArif @fachrie_rinaldi dsb. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia62. Ada pendidikan secapa di sukabumi. Mau jd #Banker tp ko di didik militer. Katanya sih supaya kita pd disiplin.<br />
<br />
@yayualitalia63. Tapi habis dr secapa, dpt pendidikan lengkap juga gmn caranya jd #Banker. Mulai dr berpakaian sampai table manner.<br />
<br />
@yayualitalia64. Sempat job training di kanca cik di tiro Jogja. Dan total menghabiskan waktu 11 bulan sbg peserta #PPS #BRI untuk jd seorang #Banker.<br />
<br />
@yayualitalia65. Dan tepat 1 april 2010, kami semua diangkat mjd pegawai tetap #BRI. Dan mei 2010, saya ditempatkan di Divisi Layanan KP #BRI. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia66. Saat pertama buka sk, "yayu alitalia, jr staf 1 di bag layanan ganggung sistem & operasional unit kerja, sub bag core banking system"<br />
<br />
@yayualitalia67. Pertama terlintas, "bagian apaan nih? Namanya aneh begini!" #Banker<br />
<br />
@yayualitalia68. Hari pertama di layanan, saya lapor dengan kepala bagian. Seorang perempuan, berjilbab, kecil, tampak seorang ibu sekali. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia69. Pertanyaan pertama yg dia ajukan, "mba lulusan mana?"<br />
Saya jawab, "ipb bu."<br />
"IT atau informatika?" Tanya-nya lagi. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia70. "Atau jur matematika?"<br />
"Bukan juga, bu. Saya jur pertanian-hortikultura."<br />
Dia balik nanya, "Lho ko bisa ditempatin disini?" #Banker<br />
<br />
@yayualitalia71. Jeeeng...Jeeeng...<br />
Saya cuma senyum, dalam hati jawab, "saya mana tahu bu kalau akan ditempatkan disini." #Banker<br />
<br />
@yayualitalia72. Ternyata bag LSO itu tempat unit kerja #BRI melaporkan segala masalah yg dihadapi. Kebanyakan org2 IT atau sebidangnya. Saya? #Banker<br />
<br />
@hari_tunggulTempat bertanya SIBS mbak saya yg ini RT @yayualitalia: 72. Ternyata bag LSO itu tempat unit kerja #BRI melaporkan segala masalah<br />
<br />
@yayualitaliaJaman dulu, skrg udah pensiun urusin sibs nya. Hehe... RT @hari_tunggul: Tempat bertanya SIBS mbak saya yg ini RT yayualitalia<br />
<br />
@yayualitalia73. Sempat saya merasa nyasar disini. Nyasar di #BRI. Banyak hal yg tidak saya mengerti disini. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia74. Belajar hal2 baru yg lebih banyak berhub dg IT atau semacamnya. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia74. Pernah juga, saat angkat telp langsung dimarahin oleh orang cabang. Alamaaak... #Banker<br />
<br />
@yayualitalia75. Pernah juga saat angkat tlp, "mba, dorong dong.."<br />
Trus dg polosnya gue jawab, "dorong apa pak?"<br />
"Tolong dorong printernya!"<br />
Eh.. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia76. Tp krn #BRI inilah saya tau kyk apa aceh, malang, palembang, makasar, manado, jayapura dan kota2 lainnya. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia77. Saya bisa kenal banyak orang dari ujung aceh hingga jayapura. Punya banyak teman dan tau indonesia itu seperti apa. #Banker<br />
<br />
@novaneri@yayualitalia yu dirimu nulis kronologi di bri. .. mau ikutin jejak selia, oca, ica, pepi, mia.... pps 8 sd 10 punah tu<br />
<br />
@yayualitalia@novaneri niat mau ngikutin jejak mereka, tp gak saat ini mas. Hehe... Iseng aja, nulis soal #BRI.<br />
<br />
@yayualitalia78. Dulu saya pernah menyesal dan bertanya, kenapa saya gagal tes di bni, bukopin atau tempat lain yg pernah saya apply. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia79. Pernah bertanya, knp jalan saya tak semulus teman2 lain dalam hal mencari pekerjaan. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia80. Tapi memang benar, ketika satu pintu tertutup maka pintu lain yg lebih baik akan terbuka untuk kita datangi. #Banker <br />
<br />
@yayualitalia81. dan rencana Allah SWT selalu jauh lebih baik dan indah daripada rencana dan harapan umat-Nya. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia82. Oia, mmg benar tuh. Dulu kan pernah ditanya, "siap ditempatkan dimana saja, kapan saja?" #Banker<br />
<br />
@yayualitalia83. Sampe di tanya bbrp kali. Trus saya jawab juga, "saya siap."<br />
"Yakin?" Kata pewawancara.<br />
saya jawab, "iya yakin." #Banker<br />
<br />
@yayualitalia84. Jaman2nya di LSO sih, paling hanya bbrp hari aja saya ke berbagai kota. Malah pernah 2 minggu ga ngantor krn keluar kota. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia85. Prinsip 'semua akan (p)indah pada waktunya' ya memang benar juga. Saya juga pindah. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia86. Kalau gak saya yg meninggalkan, maka saya yang akan ditinggalkan duluan. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia87. Tepat 29 oktober 2012. Saya pindah ke Kanca Cimahi, Bandung. Another story begin... #Banker<br />
<br />
@yayualitalia88. Nah, serunya kerja jadi #Banker, selain tau banyak daerah di tempat lain, kenal banyak orang, setiap hari bisa dpt ilmu baru.<br />
<br />
@yayualitalia89. Yang namanya dimarahin nasabah, trus kita harus tetap tersenyum. Dan tetap bagaimanapun nasabah itu ga salah. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia90. Atau tiba2 sore hari dapet surat sakti dari kantor pusat, suruh lembur lah, suruh inilah, itulah. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia91. Dan adalagi yg paling seru adalah kapan aja bisa pindah kemana aja. Ini serius. Beneran. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia92. Iya, tau2 dapet kabar si A pindah ke tempat lain. Jadi ikut2an deg2an. Orang lain yg mutasi, siapapun bisa langsung ketar-ketir. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia93. Seorang teman, saking penasaran soal mutasi dia balik lg ke kantor di malam hari. Krn fax2 mutasi di kirim hari itu. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia94. Ternyata benar. Fax mutasi di kirim jam 7 malam hari itu. Cuma jatuh dan tergeletak di kolong meja. Yup! Dia juga mutasi. #Banker<br />
<br />
@akarmimpiKesindir wkwkkwRT @yayualitalia: 94. Ternyata benar. Fax mutasi di kirim jam 7 malam hari itu. Cuma jatuh dan tergeletak di kolong meja.<br />
<br />
@yayualitaliaNah, muncul 'pelaku' nya.. Hihi... RT @akarmimpi: Kesindir wkwkkwRT @yayualitalia: 94. Ternyata benar. Fax mutasi di kirim jam 7 malam hari<br />
<br />
@yayualitalia95. Jadi yah, kerja di bank selain deg2an karna kpn aja bisa dimarahin nasabah, kpn aja bisa tau2 dipindah ke tempat yg tak terduga. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia96. Mencoba menikmati segala sesuatunya, mensyukuri semuanya. Mungkin itu akan terasa lebih mudah. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia97. Sampe ada tagline yg sering saya dengar, "sebelah kaki di kantor, sebelah lagi di kantor polisi." #Banker<br />
<br />
@yayualitalia98. Yg penting berusaha kerja dg baik dan benar. Urusan rejeki dan yg lain, Allah SWT sudah merencakan yg indah untuk kita. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia99. Satu lagi, soal mutasi2 ini. Jadi kita bisa tiba2 aja ketemu orang yg sama di tempat yg berbeda. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia100. Pernah thn 2010 saya ketemu seseorang di palembang. Tau2 thn 2013 ketemu lg di jkt. Pdhl saya ga ingat ketemu dia dulu. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia101. Atau ketemu orang di cimahi, trus kemarin itu ketemu lagi di layanan. #BRI membuat dunia makin jadi sempit. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia102. Saya juga ketemu kakak kelas smp, kakak kelas smu, kakak tingkat kuliah, temen sesama lulusan ipb. Pdhl dulu ga saling kenal. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia103. Yang jelas #BRI benar2 membuat dunia menjadi sempit. Benar-benar sempit. Sempit sesempit-sempitnya... #Banker<br />
<br />
@yayualitalia104. Tapi seru, jadi banyak kenal orang dari berbagai kalangan, berbagai daerah, nambah pengalaman hidup dan teman tentunya. #Banker<br />
<br />
@yayualitalia105. Terakhir, happy anniversary #PPS #BRI angkatan 8, 9, 10 dan Audit angkatan 2. Terus berkarya mjd #Banker profesional<br />
<br />Unknownnoreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-6421882448818592010.post-5346702247838819692013-05-16T22:12:00.000+07:002013-05-16T22:20:57.690+07:00Nyari Kursi Kosong<span id="goog_607856354"></span>Beberapa waktu lalu saya cuti dari kantor karena ada sesuatu yang saya kerjakan di sdb BRI I Jakarta. Sekalian deh saya mampir ke kantor lama, Bagian LSO Divisi Layanan KP BRI. Temu kangen dan silaturahmi.<br />
<br />
Rencananya mau datang sejak siang, eh karna satu dan lain hal jadinya baru sampai sekitar jam 2 siang. Gpp deh, daripada tidak sama sekali.<br />
<br />
Selepas urusan di sdb beres, saya bergegas untuk ke lantai 6. Trus ketemu deh sama temen-temen lama. Gangguin yang lagi pada kerja.<br />
<br />
Trus ada deh yang komen, "Ini MO cuti mulu deh perasaan!"<br />
<br />
Lhaaaa, perasaan saya paling jarang cuti sejak dulu. Ini aja lagi ngabisin cuti tahun 2012. Sayang kan kalau gak dipakai. Saya cuma nyengir aja ditanggapi seperti itu.<br />
<br />
Ada juga yang komen, "Ini MO nya jalan-jalan aja, nyari dana yah?" atau komen, "Cabangnya gak tutup nih ditinggal MO nya mulu."<br />
<br />
Ahhhh, saya sih nyengir aja dapet komen macem-macem. Tapi ada satu komen yang paling saya suka selama setengah hari ini dikantor.<br />
<a name='more'></a><br />
Trus saya juga ketemu sama Ibu Renti, kepala bagian LSO, atasan langsung saya dulu. Ngobrolnya gak banyak karena beliau mau sholat. Habis itu saya gangguin teman-teman lain.<br />
<br />
Gak lama, ketemu juga sama Bu Andarini, atasannya bu renti. Ya atasan saya juga, wakil kepala divisi layanan.<br />
<br />
Bu Rini nanya sama saya, "Eh ada yayu, lagi apa yu kesini?"<br />
<br />
Sebelum saya sempat jawab, bu renti jawab duluan dengan nada bercanda, "Yayu kesini mau nyari kursi kosong, bu..."<br />
<br />
Denger jawaban dari bu renti, saya cuma nyengir aja jadinya. Dalam hati saya langsung komen, "Ahhh, si ibu bisa aja....hihihi...."Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6421882448818592010.post-22662661702340276252013-04-07T14:57:00.000+07:002013-04-07T17:15:19.430+07:00Jangan Bilang Nggak BisaKalau gak dicoba, mana pernah tau?<br />
<br />
Ngomong sih gampang. Tapi soal praktek? Belum tentu...<br />
<br />
-----------------------------<br />
<br />
Duh, siang-siang gini mau cerita apa sih?<br />
*random*<br />
<br />
Jadi, awalnya saya mau cerita soal evaluasi Manajer Operasional dan Manajer Penasaran di kantor wilayah sekitar 2 minggu lalu. Evaluasi kerjaan saya selama sekitar 5 bulan ini.<br />
<br />
Saya datang dari pagi, lebih baik datang kepagian daripada terlambat kan. Kalo dari daftar hadir saya adalah orang ketiga yang datang hari itu.<br />
<br />
Tapi, ketika pembagian jadwal wawancara saya dapat di tim 3 urutan kelima. Jumlah peserta semuanya ada 15 orang dibagi dalam 3 tim. Pewawancaranya adalah wakil pemimpin wilayah dan pimpinan cabang. Satu tim terdiri dari dua orang evaluator.<br />
<a name='more'></a><br />
Nah, maksimal satu orang peserta mendapat jatah waktu 90 menit untuk di wawancara. Tim 1 dan tim 2 waktu wawancaranya tidak terlalu lama, sedang tim 3 sepertinya memaksimalkan waktu 90 menit untuk setiap peserta.<br />
<br />
Jadilah, ketika tim 1 dan tim 2 semua peserta sudah selesai di evaluasi, saya baru masuk ke ruangan dan duduk di kursi panas. Evaluasi saya baru dimulai sekitar jam 4 kalau tidak salah.<br />
<br />
Semua pekerjaan dibahas, mulai dari awal hari hingga kegiatan di kantor sore hari. From A to Z ditanyakan oleh evaluator. Apa semua bisa saya jawab? Ada yang tidak bisa saya jawab juga, daripada ngarang kan? Mending kalo benar, kalo ngawur yang ada malah bikin tambah kacau. Jadi ya saya mengakui saja masih ada kekurangan dan ketidaktahuan pada diri saya.<br />
<br />
Kadang, saya sudah tau maksud pertanyaannya dan tau jawabannya. Tapi karena grogi jawaban saya jadi muter-muter dan gak to the point.<br />
<br />
Misalnya saat saya ditanya soal transaksi trade finance. Awalnya sih ditanya apakah saya tau soal trade finance, saya jawab tau sedikit-sedikit. Trus ditanya apakah di cabang saya ada transaksi trade finance, saya jawab ada tapi ditahun 2011 lalu. Kemudian saya diminta untuk menjelaskan mengenai produk-produk trade finance tersebut.<br />
<br />
Pertanyaan jadi berkembang juga, mengenai pelayanan pembukaan LC impor. Bagaimana perlakuannya di cabang. Itu masih lancar. Kemudian Pak Wapinwil kembali bertanya, "risiko terbesar apa sih bagi kita dalam transaksi LC ini?"<br />
<br />
Saya jawab, "Risiko bagi kita dalam transaksi LC ini kalau posisi kita sebagai negotiation bank atau posisi sebagai ekspor yaitu penerima LC. Ketika LC nya ternyata tidak comply dengan document maka issuing bank tidak akan melakukan pembayaran. Jadi nego bank tidak akan mendapat pembayarannya."<br />
<br />
Trus pak WP itu langsung ketawa denger jawaban saya yang begitu panjangnya, "Bilang unpaid aja kok ya begitu susahnya."<br />
<br />
Saya nyengir. Itulah. Kadang karena grogi jadi lupa semuanya. Jawaban jadi muter-muter, karena sambil ngomong sambil mikir juga jawaban yang benernya apa.<br />
<br />
Trus Pak Pinca, evaluator yang satunya ikutan komentar, "Nah, seratus dari pak WP buat jawabannya."<br />
<br />
Hehehe.... selama wawancara saya hanya dapat pujian satu kali saja. Pujian karena unpaid ini. Sisanya ya ada yang memuaskan, ada yang tidak. Ada yang bikin para evaluator ketawa, ada juga jawaban saya yang bikin mereka geleng-geleng kepala.<br />
<br />
Singkat cerita. Diakhir evaluasi, Pak WP bertanya lagi, "Gimana, kamu betah gak jadi manajer operasional? Atau mau pindah jadi manajer penasaran?"<br />
<br />
Saya jawab dengan pede-nya, "Saya gak suka pemasaran pak. Jadi kayaknya saya ga bisa jadi MP."<br />
<br />
"Lho, kata siapa ga bisa?" tanya mereka.<br />
<br />
"Kata saya pak?" jawab saya sambil ketawa.<br />
<br />
"Emang pernah dicoba?" tanya mereka lagi.<br />
<br />
Raut wajah saya agak berubah, "Hmm, belum sih, Pak.."<br />
<br />
"Kalau gak pernah dicoba, kamu mana pernah tau bisa atau nggak."<br />
<br />
Iya juga sih, kalau gak pernah nyoba sebelumnya jangan pernah bilang nggak bisa. Siapa tau ada bakat terpendam... *eaaaa*<br />
<br />
Yup... Itulah sekilas cerita soal evaluasi kerjaan saya disini. Apapun hasilnya, ya semoga itu adalah yang terbaik bagi semuanya....Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6421882448818592010.post-3234294178379935492013-04-06T12:23:00.000+07:002013-04-07T17:50:22.776+07:00Semua Pasti (p)Indah pada WaktunyaKayaknya saya gak pernah bosan-bosannya nulis atau bahas tema yang satu ini. Dimanapun baik kehidupan sehari-hari atau di dunia pekerjaan yang namanya pindah, mutasi, rotasi, promosi atau apapun itu namanya pasti akan kita temui.<br />
<br />
Tetangga pindah rumah, teman yang pindah kerjaan, sahabat yang mutasi, teman yang rotasi atau rekan kerja yang promosi. Atau bahkan kita sendiri yang mengalami salah satu hal tersebut. Kalau tidak kita yang ditinggalkan, maka kita yang akan meninggalkan. Karna semua berusaha untuk ke arah yang lebih baik.<br />
<br />
Dalam sebulan ini banyak rekan kerja saya yang mutasi (lagi). Ada yang satu kota, ada yang sampai lintas propinsi. Jadinya saya juga sudah mulai terbiasa dengan surat mutasi yang suka datang dan beredar tiba-tiba gitu. Hmm, jadi dapet istilah baru untuk SK, yaitu Surat Kagetan... *just kidding*<br />
<a name='more'></a><br />
Saya ikut senang ketika dapat kabar kalau Mba Windi (blogger juga, bisa ngintip <a href="http://windiland.blogspot.com/" target="_blank">disini</a>) yang alhamdulillah mutasi ke kantor wilayah medan. Turut bahagia karena dia jadi semakin dekat dengan suaminya. Sebelumnya kan dia dari Medan trus ke Jakarta, trus ke Cabang di wilayah medan, sekarang ke kantor wilayah medan. Mungkin ini yang dibilang rejeki calon bayi nya kali ya. Selamat ya Mba...<br />
<br />
Gak sangka juga, rekan seperjuangan saya dari awal di Cimahi juga mutasi. Iya, yang sebelumnya pernah saya ceritakan <a href="http://yayualitalia.blogspot.com/2013/04/langkah-pertama.html" target="_blank">disini</a>.<br />
<br />
Suatu hari tiba-tiba saja Mas Ersa datang dan memberi kabar kalau dia mutasi ke cabang Cikarang, Jakarta. Memang sih, dari beberapa saat sebelumnya kita semua sudah tau kalau dia akan segera mutasi. Tapi tetep aja kaget ketika tau kabar itu.<br />
<br />
Dia sampe bercanda karena dalam setahun ini beberapa kali mutasi dari satu tempat ke tempat lain. "Saya ini spesialis mutasi kurang dari enam bulan nih kayaknya. Sebentar-sebentar mutasi..." ujar dia sambil ketawa-ketawa.<br />
<br />
Yah, lagi-lagi deh saya ditinggalkan duluan.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6421882448818592010.post-60010312318352347612013-04-05T21:28:00.000+07:002013-04-05T21:28:04.833+07:00Langkah PertamaTidak terasa sudah sekitar lima bulan di cabang cimahi. Pertama kali menjejakkan kaki kesini tanggal 29 Oktober 2012 lalu.<br />
<br />
Waktu itu saya datang berdua dengan rekan seperjuangan, Mas Ersa namanya. Sebelumnya dia juga berasal dari Kantor Pusat, beda divisi aja dengan saya. Saya divisi layanan, dia dari divisi bisnis ritel dan menengah. Cuma setelah itu dia di mutasi dulu ke salah satu cabang di Surabaya, baru kemudian ke cabang cimahi.<br />
<br />
Setelah saya dapat SK mutasi ke cimahi, saya dihubungi oleh salah satu teman seangkatan PPS dulu, pakdhe Tri biasa saya panggil. Dia bilang kalau saya akan mutasi bareng dengan teman sedivisi-nya, namanya Bagus Ersabrana. Biasa dipanggil ersa.<br />
<br />
Nah, saya jadi seneng deh ada teman senasib. Jadi gak akan asing sendirian di tempat baru. Ada teman seperjuangan...<br />
<a name='more'></a><br />
Sebenarnya berdasarkan SK, kami berdua per tanggal 22 oktober 2012 sudah harus aktif di cabang cimahi. Tapi maksimal 2 minggu kami boleh melakukan pengunduran mutasi.<br />
<br />
Nah, langsung deh kami berdua nyari kesepakatan. Mas Ersa menyarankan agar tanggal 29 oktober kami sudah di cabang. Trus saya bilang, mending datangnya pas awal bulan aja. Jadi kita mundur 2 minggu, tanggal 5 november 2012 baru aktif disana.<br />
<br />
Daripada dia asing sendirian di cabang, mending kita sama-sama datang di tanggal 5 november. Jadi kan kenalan di cabang gak sendirian, jadi orang baru juga gak sendirian.<br />
<br />
Akhirnya kami sepakat deh untuk mengajukan pengunduran diri selama 2 minggu.<br />
<br />
Trus saya juga tak lupa menghubungi Pemimpin cabang. Trus tanggapannya masih saya ingat sampai sekarang, "saya sih gak keberatan mau diundur 2 minggu juga. yang penting saat datang kesini sudah bisa semuanya..."<br />
<br />
Wah, kaget juga denger tanggapan Pak pinca tadi. Jadi saya kudu belajar nih sebelum sampai ke cabang.<br />
<br />
Setelah sepakat, saya pun segera membuat surat pengunduran mutasi menjadi 5 november 2012. Surat tersebut disetujui kepala bagian saya, lalu saya teruskan ke wakil kepala divisi.<br />
<br />
Suatu siang, saya sedang mengobrol dengan kepala bagian di ruangannya. Lalu tidak lama masuk wakil kepala divisi.<br />
<br />
"Yu, kamu kapan mutasi ke cimahi?" tanya wakil kepala divisi.<br />
<br />
"Saya mau diundur 2 minggu, bu. Aktif disana jadinya tanggal 5 november 2012." jawab saya dengan antusias.<br />
<br />
"Jangaaaaan. Kamu mundurin 1 minggu aja. Saya di komplain sama wakil pemimpin wilayah karena penundaan pincapem kemaren 2 minggu. Itu juga jadinya diralat hanya 1 minggu. Kalo sekarang kamu 2 minggu juga, nanti saya kena marah 2 kali."<br />
<br />
Waaaaah.... Kaget dan kecewa deh.<br />
<br />
"iya, bu..." jawab saya. Walaupun iya, surat yang sudah ada diruangan wakil kepala divisi gak saya ambil kembali. Berharap lupa trus di tandatangan oleh beliau. *nakal*<br />
<br />
---------------------------------------<br />
<br />
Besoknya, saya dipanggil oleh wakil kepala divisi.<br />
<br />
"Yu, kan saya sudah bilang kalau kamu diundurnya 1 minggu aja. Kok kamu masih buat suratnya 2 minggu. Ayo dirubah dulu..." ujar wakil kepala divisi sembari ngasih brkas yang saya buat.<br />
<br />
Saya nyengir. "Surat tersebut saya buat sebelum ibu bilang kalau penundaannya 1 minggu aja kok bu..." plus pasang muka tak bersalah. Yah, dengan terpaksa saya revisi deh surat tersebut. Yang tadinya penundaan hingga 5 november, dirubah menjadi 29 oktober 2012.<br />
<br />
Hiks...hiks..... gimana dong ini....<br />
<br />
Yaaaah, akhirnya saya juga menghubungi mas ersa. Mudah-mudahan dia belum buat surat penundaan.<br />
<br />
Daaaaan, ternyata surat penundaan mas Ersa sudah disetujui untuk tanggal 5 november. Waduh, saya jadi gak enak. Saya yang agak memaksa dia untuk tanggal 5 november, eh ternyata malah saya juga tidak menepati. Trus kembali juga saya menyarankan kalau dia tanggal 29 saja aktifnya. Supaya sama-sama datang ke cabangnya. Akhirnya saya pasrah aja deh, kalau dia tetap mau penundaan sampai tanggal 5 november.<br />
<br />
Alhamdulillah, akhirnya mas ersa juga memutuskan untuk aktif di cimahi tanggal 29 oktober. Jadi gak sendirian deh jadi orang asing di tempat baru.<br />
<br />
Inilah, awal kedatangan saya dan mas ersa selaku teman seperjuangan di cabang cimahi.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6421882448818592010.post-26079134638809021322013-04-04T22:42:00.000+07:002013-04-04T23:04:00.256+07:00my second trip to jayapuraWaktu itu kali kedua saya menginjakkan kaki di tanah jayapura. Masih karena hal yang sama, undangan kantor wilayah jayapura untuk menjadi instruktur disana.<br />
<br />
Senang? Oya tentu. Selain karena saya suka travelling, saya senang bertemu banyak orang baru, kenalan baru, teman baru dan tentunya pengalaman baru.<br />
<br />
Pertama kali ke Jayapura, saya naik maskapai Lion Air. Nah, kali ini karena harga tiket pesawat sama mahalnya jadilah saya naik Garuda. Lagipula naik Lion Air untuk penerbangan yang jauh seperti itu, capek banget jadinya. Lebih baik naik Garuda sekalian. Jauh lebih nyaman. Ya memang harga juga sebanding dengan kualitas.<br />
<br />
Kalau ada yang bertanya harga tiketnya berapa, bisa dibilang muahaaaaal... Bahkan lebih murah tiket jakarta-singapur ketimbang jakarta-jayapura. Saya sih memang gak tau pasti, katanya yang udah pernah ke singapur sih begitu.<br />
<a name='more'></a><br />
Untuk sampai ke Jayapura, saya harus transit dulu di Makassar. Perjalanan ke makassar sendiri sekitar 3 jam. Transit sekitar 30 menit baru kemudian melanjutkan perjalanan ke Jayapura. Waktu tempuhnya sekitar 3 jam juga.<br />
<br />
Sudah dua kali ini juga sengaja saya mengambil penerbangan pagi, jam 5 subuh. Jadi sejak malam sebelumnya saya sudah memesan taxi dan berangkat dari kosan jam 3 dini hari. Saat semua orang masih terlelap tidur, saya sudah bangun dan siap-siap berangkat keluar kota.<br />
<br />
Saya baru sampai di Jayapura jam 2.30an WIT. Jetleg deh kalo udah beda waktu 2 jam gini. *gaya dikit pake acara jetleg*<br />
<br />
Untuk mencapai ke hotel tempat menginap, saya disuguhi pemandangan danau sentani yang begitu indahnya. Masih alami dan nyaman lihat alamnya.<br />
<br />
Saat saya datang kesini, warga jayapura sedang bergejolak. Kalau tidak salah waktu itu sedang ada isu untuk melawan pemerintah atau mengenai hal lain saya agak lupa. Yang jelas, selama perjalanan saya lihat beberapa kerumunan atau perkumpulan organisasi. Agak ngeri juga saya datang kesini saat kondisinya begini.<br />
<br />
Saya pikir suasana Jayapura besoknya membaik. Ternyata semua diluar dugaan. Di hari H saya mengajar, kondisi kelas sudah agak riuh dan gundah.<br />
<br />
Ternyata ada kerusuhan di wilayah tak jauh dari kanwil tempat kelas ajar-mengajar kami. Tadinya sih saya cuek aja. Terus melanjutkan materi yang sedang saya sharing. Saya nya konsen, pesertanya yang gundah gulana.<br />
<br />
Ribut. Soal kerusuhan yang terjadi disana. Jam kelas masih sekitar 1 jam lagi. Materi masih tersisa, tapi tidak ada yang memperhatikan sang instruktur *baca: itu saya yang lagi jadi instruktur*<br />
<br />
Saat saya sedang menunaikan kewajiban untuk menyelesaikan materi, tiba-tiba ada seseorang yang masuk ke dalam kelas.<br />
<br />
"Mbak, kelasnya bubarin aja. Sudah rusuh dimana-mana. Biarkan mereka pulang karena sekarang pun mereka sudah tidak konsen," ujar sang wakil pemimpin wilayah.<br />
<br />
Yaaa, saya manut aja jadinya. Namanya WP udah memerintahkan untuk membubarkan kelasnya. Mau bagaimana lagi.<br />
<br />
Baru kali ini saya sedang ngajar trus dibubarin gitu aja. Sama WP pula... Saya sih cuma bisa ketawa aja deh.<br />
<br />
Efeknya buat saya? Gak lama saya pun dipulangkan ke hotel. Gogoleran deh di hotel. Ngabisin waktu dengan nonton tv.<br />
<br />
Padahal yah, kedua kali kesini saya itu udah rencana jalan-jalan. Pengen beli emas asli buatan jayapura. Boro-boro buat jalan-jalan, yang ada juga rusuh.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6421882448818592010.post-6551891340221123032013-04-03T20:28:00.003+07:002013-04-07T20:46:00.164+07:00'Diceburin' versi guePernah dengar istilah, "kudu di dorong atau bahkan diceburin supaya bisa" dengan kata lain sih dipaksa bisa. Kadang dalam kehidupan nyata ya hal ini memang harus dilakukan. Karena kalau standar-standar aja yak gak maju-maju.<br />
<br />
Saya sendiri jadi teringat kejadian beberapa tahun lalu. Tapi dengan kejadian tersebut saya pun memperoleh pengalaman yang sangat berharga. Gara-gara "diceburin" itu bisa jadi salah satu yang membuat saya seperti yang sekarang ini.<br />
<br />
Iya, saya tiba-tiba ingin flashback. Ingin mengingat kejadian tersebut.<br />
<br />
Singkat cerita, sebagai seorang junior staf baru di Divisi Layanan, saat itu saya diberi tugas untuk belajar dan menangani permasalahan yang berhubungan dengan demand deposit. Tetapi entah bagaimana ceritanya, beberapa waktu berlalu dan saya merasa tidak ada kemajuan di diri saya.<br />
<a name='more'></a><br />
Akhirnya atasan menukar materi saya dengan teman yang lain. Saya mendapat materi trade finance dan demand deposit diberikan kepada teman lain.<br />
<br />
Senior yang bertugas mengajari saya bernama Gokma. Biasanya saya memanggil dengan sebutan Bang Gokma.<br />
<br />
Pertama kali ketemu dengan si abang ini adalah di kelas PPS ketika menunggu kelulusan. Wajah orientalnya dan mata sipitnya membuat dia menjadi terkesan sangar, jutek dan galak. Terlebih lagi yang semakin membuat saya ingat dengan dia adalah ucapannya ketika sebelum mengajar.<br />
<br />
"Saya tau, kalau saya duduk di tempat kalian sekarang juga belum tentu akan memperhatikan orang yang ngomong di depan sini. Tapi kita sama-sama punya kewajiban yang harus ditunaikan. Jadi ya harap kita semua ada disini sampai jam materi selesai."<br />
<br />
eaaa, baru kali ini saya dengar ada instruktur yang jutek bin judesnya minta ampun kayak gini. Inilah yang jadi bikin saya ingat bener sama satu orang ini.<br />
<br />
Eh ternyata, saat masuk ke Layanan meja kerja saya tepat berada di sebelah si abang gokma ini. Langsung deh saya ingat, "Lhaaa, ini kan instruktur yang jutek waktu itu."<br />
<br />
Dan memang, gak di kelas gak di kantor. Tampangnya jutek. Apalagi kalo moodnya lagi gak enak tuh. Jangan berani ganggu deh.<br />
<br />
Upsss.... kok malah jadi ngomongin dia.<br />
<br />
Setelah ditentukan saya yang harus mendalami trade finance, mulailah saya berguru dengan tetangga yang satu ini. Mulai nanya macam-macam, ya pokoknya berguru deh sama satu-satunya master trade finance disini.<br />
<br />
Selain belajar materi, belajar kasus, nerima telp permasalahan dari unit kerja, saya pun harus bisa mengajar alias jadi instruktur. Sama seperti bang gokma, ngajar di pusdiklat bri.<br />
<br />
Nah, udah lama banget kan saya gak ngajar, sejak terakhir dulu jadi asisten praktikum kultur jaringan di D3 IPB. Terlebih lagi saat pertama kali ngikut bang gokma ngajar petugas dari cabang, banyak pertanyaan yang memang membutuhkan pengalaman.<br />
<br />
Saya makin berasa gak tau apa-apa. Gak berani dan gak siap kalo harus ngajar orang-orang cabang.<br />
<br />
Tapiiiiii, ternyata si abang jutek ini punya rencana lain yang saya gak tau.<br />
<br />
Bilangnya sih waktu itu dia meminta saya untuk jadi asisten di kelas petugas administrasi kredit. Saat itu materinya tentang bank garansi.<br />
<br />
Ternyata, tau-tau dia menyuruh saya maju ke depan kelas untuk ngajar.<br />
<br />
What?<br />
<br />
Iya. Ngajar. Saya kaget. Takut? iya. <br />
<br />
Tapi bukan yayu namanya kalau nyerah gitu aja. Dengan kemampuan seadanya ya saya maju. Kalo ini sih sebenarnya bisa dibilang nekad.<br />
<br />
Saya pun maju dan mulai mengajar. Menjadi instruktur dari orang-orang yang memang sudah berkecimpung di bidangnya.<br />
<br />
Suara masih bergetar. Nada bicara cepat, serta kaki yang gemetar karena grogi. Tapi semua harus dihadapi. Tangan saya juga masih memegang kertas kecil yang isinya cacatan penting, jaga-jaga ada pertanyaan yang saya lupa jawabannya.<br />
<br />
Saya mulai mengajar. Berbicara sesuai dengan kemampuan. Talk A to Z. Bang gokma tak berkomentar. Dia hanya memperhatikan saya dari tempat asisten instruktur.<br />
<br />
Sampai suatu ketika saya salah menyampaikan materi. Apa bang gokma komentar? jawabannya tidak. Dia tetap membiarkan saya berada di depan kelas. Dia tidak berkomentar apapun. Hingga akhirnya saya pun menyadari kesalahan tersebut, kemudian meralatnya sendiri.<br />
<br />
Materi yang biasanya dibawakan selama sekitar 1 jam, saat itu hanya saya paparkan kurang lebih selama 15 menit. Mungkin saya ngomong udah kayak kereta api kali yah. Ngebut gak pake rem.<br />
<br />
Trus bang gokma pun menggantikan saya dan menguraikan kembali materi yang sudah saya paparkan. Kasian kan pesertanya kalau materi tadi gak diulang lagi.<br />
<br />
Dengan kata lain sih, kelas hari itu jadi kelinci percobaannya saya ngajar. Untuk stress test kali yah. Tapi karena pengalaman inilah saya jadi tau bagaimana rasanya ngajar. Yang akhirnya saya jadi ketagihan ngajar dan menyukai dunia yang satu ini.<br />
<br />
Iya. Karena diceburin paksa ke kolam ngajar sama bang gokma, saya jadi ingin terus belajar. Karena malu dong, masa yang ngajar tidak lebih tahu daripada yang diajar. Nggak lucu kan kalo jadi bulan-bulanan peserta didik saat berdiri depan kelas.<br />
<br />
So, big thanks to my brother. Bang Gokma. Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6421882448818592010.post-23900207996848064572013-04-02T22:53:00.000+07:002013-04-07T20:50:44.239+07:00Manado, here i'm...Ingat pertama kali menjejakkan kaki di Manado.<br />
<br />
Pertama kali ke kota ini karena saat itu saya mendapat undangan untuk mengajar dari kantor wilayah manado. Saat itu saya berangkat sendiri dari jakarta. Saya sudah terbiasa untuk pergi jauh ke kota asing sendirian. Seperti ada kenikmatan sebagai seorang yang mandiri dan senang ngebolang di kota orang.<br />
<br />
Untuk sampai ke bandara, biasanya saya menggunakan taxi dari kosan. Biaya taxi sekitar 100 ribuan. Tergantung jenis taxi yang digunakan dan kemacetan lalu lintas yang dihadapi.<br />
<br />
Yang bikin seru kali ini adalah, saya iseng mencoba rute baru. Yang biasanya menggunakan taxi, atas saran desi jadilah saya menggunakan bus damri ke bandara. Ceritanya sih mencoba untuk lebih hemat.<br />
<br />
Sahabat saya yang satu ini ngajarin untuk naik ojek dari kosan ke pool bus damri di daerah blok M. Ongkos ojeknya kalo ga salah sekitar 15-20 ribu. Nah baru dari pool naik bus damri ke bandara. Ongkosnya saya lupa, kalo gak salah sekitar 30 ribuan. Nah kalau dibandingkan dengan ongkos taxi, hemat sekitar setengahnya kan.<br />
<a name='more'></a><br />
Selain itu saya juga sengaja mengambil penerbangan pagi. Jadi sampai di manadonya siang. Agar apa? Agar saya bisa ngebolang dulu di manado. *udah rencana jalan2 :D<br />
<br />
Pagi-pagi saya langsung nyari abang ojek di ujung gang kosan. Trus tawar menawar harga. Lupa saat itu dealnya berapa. Kalau ga salah sih gak lebih dari 20 ribu. Agak alot juga tuh tawar-menawar harganya.<br />
<br />
Habis itu, langsung deh saya meluncur bersama si abang ojek. Melaju kencang menembus kemacetan pagi jalanan ibukota. Jujur, saya agak ngeri kalo naek ojek di jakarta. Kalo gak butuh-butuh amat sih saya males deh naik ojek di jakarta. Ngeri...<br />
<br />
Sesampainya di bus damri, gak lama saya pun langsung melanjutkan tidur saya yang berkurang tadi malam. *Emang dasar tuti nih... tukang tidur. nemu tempat adem dan bisa sandaran langsung merem.<br />
<br />
Gak lama, teman saya yang lain ngebbm. Bilang kalau saya itu gak ada kerjaan. Ngapain juga saya jauh-jauh ke pool damri di blok M, padahal bisa naik busway dan turun di ratu plaza trus nunggu damrinya disana. Hahaha.... jujur aja kalau saya gak tau ternyata bisa pakai cara tersebut. Karena udah kejadian yowes lah ya...<br />
<br />
Sampai di bandara. Langsung saya duduk manis di ruang tunggu. Mau ke lounge juga males karena waktu santainya cuma sebentar. Jadilah autis di ruang tunggu.<br />
<br />
Nah, karena niat saya akan jalan-jalan setelah sampai di manado, hari itu saya tidak berpakaian resmi. Beneran, pakaian saya saat itu sangat casual. Nggak ada resmi-resminya. Pakai celana jeans, kaos casual, sepatu crocs pink trus bawa tas ransel gede warna hitam.<br />
<br />
Sebelah saya ada mbak-mbak yang sedang duduk juga. Dia berpakaian sangat rapih dan office look. Sangat berkebalikan dengan saya. Tukang komentar saya tiba-tiba muncul saat itu. Trus iseng saya banding-bandingin penampilan dia dengan saya. Haha...nggak ada kerjaan banget kan.<br />
<br />
Itu useless saya di bandara. :D<br />
<br />
Sampainya di manado, saya dijemput oleh driver. Biasanya ada staf yang menjemput, tapi kali ini tidak. Saya sih oke sajalah. Malah tadinya merasa senang, berartikan saya bisa langsung diantar ke hotel lalu saya bisa ngebolang deh.<br />
<br />
Etapi... ternyata semua diluar perkiraan saya. Pak drivernya bilang, kalau semua hotel di manado full sehingga saya belum punya tempat untuk bermalam. What???<br />
<br />
Huftttt.... lemes deh...<br />
<br />
Karena saya belum punya penginapan, PIC kanwil yang mengundang pun meminta agar saya mampir ke kantor wilayah dulu. What?? *shock therapy kedua*<br />
<br />
Saya langsung komentar sama drivernya, "Duh pak, saya ini gak lagi berpakaian kantor. Masa iya saya ke kantor dulu. Nggak rapih begini..." dengan muka melas berharap drivernya berubah pikiran gak bawa saya ke kantor.<br />
<br />
Tetap aja pada akhirnya saya dibawa ke kantor wilayah. Duuuh, masa pakaian begini datang ke kantor sih. Ya apa boleh buat sih...<br />
<br />
Akhirnya saya sampai juga di kantor wilayah. Trus, ketemu deh sama kepala bagiannya. Maunya sih nggak ngadep, tapi ya gitu deh. Sama PIC nya saya diminta ketemu dengan kabagnya.<br />
<br />
Truuuus.... Ya kabagnya bingung juga sih liat saya, kayaknya sih bingung karena lihat penampilan saya deh. Nggak ada tampang seorang instruktur, gayanya kayak abg yang mau holiday aja. *ngarep tampang masih dianggap abg*<br />
<br />
Saya pun mengenalkan diri sebagai instruktur yang akan mengajar besok. Sombong dikit ketika ditanya soal materi yang akan saya isi besok. Ya biar keliatan berbobot lah. Muka abg tapi ilmu boleh diadu. *sombong*<br />
<br />
Ternyata dong. Semua hotel bintang di manado hari itu full. Akhirnya setelah nyari kesana-kesini mereka hanya bisa mendapatkan hotel kelas melati untuk saya bermalam. Ya daripada gak ada tempat bernaung. Hotelnya kalau dilihat ya agak-agak horor gitu. Apalagi kamar mandinya, kayak di film-film gitu deh. Tapi ya, namanya ngantuk mah ya tidur aja lah...<br />
<br />
Yang niatnya mau jalan-jalan pas sampe manado, gak kesampean. Dasar emang, kalau udah diniatin duluan malah suka gak kesampean.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6421882448818592010.post-5014782676994495042013-04-02T22:03:00.000+07:002013-04-03T22:04:32.271+07:00jejak cerita...tiba-tiba saja saya sedang ingin berkelana ke pikiran masa lampau. mengingat segala jejak langkah yang pernah saya lalui.<br />
<br />
kalau kamu tanya kenapa? atau untuk apa? saya juga tidak tau. tiba-tiba pikiran saya menjelajahi waktu lampau.<br />
<br />
entahlah... mungkin daripada hanya ditelan waktu, sebaiknya saya ukirkan disini. sebelum semuanya lekang dan hilang dari ingatanku.<br />
<br />
jika harimau mati meninggalkan belang, maka sebaiknya manusia meninggalkan jejak cerita. jejak langkah sebagai pengingat bahwa kita pernah singgah di dunia.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6421882448818592010.post-14335331195202440762013-03-31T22:42:00.002+07:002013-05-19T22:46:55.439+07:008/100Tiba-tiba teringat postingan jaman dulu <a href="http://yayualitalia.blogspot.com/2011/11/beranilah-bermimpi.html" target="_blank">disini</a>.<br />
<br />
Tuliskanlah segala harapan dan keinginanmu. Apapun itu. Dan capailah satu persatu. Hingga kemudian, semua itu hanya akan menjadi sebuah coretan hitam diatas putih.<br />
<br />
<strike>1. menikah</strike><br />
<strike>2. menginjakkan kaki di tanah jayapura</strike><br />
<strike>3. mengajak keluarga liburan ke Bali</strike><br />
<strike>4. pergi ke aceh</strike><br />
<strike>5. wirausaha</strike><br />
<strike>6. punya logam mulia xxx gram</strike><br />
7. pergi ke kalimantan, kota apapun itu<br />
<strike>8. pergi ke manado</strike><br />
<strike>9. pergi ke batam</strike><br />
10. punya tanah<br />
<a name='more'></a>11. liburan ke raja ampat<br />
12. pergi haji bareng suami<br />
13. memberangkatkan orang tua naik haji<br />
14. punya nursery bunga<br />
15. jadi penulis buku<br />
16. naikin berat badan jadi 55 kg<br />
<strike>17. liburan ke lombok</strike><br />
<strike>18. pergi ke medan</strike><br />
<strike>19. main ke jembatan ampera, palembang</strike><br />
20. liburan ke padang<br />
21. liburan ke danau toba<br />
22. pergi umroh<br />
23. menerbitkan buku buah tangan sendiri<br />
<strike>24. pergi ke pantai Losari</strike><br />
25. liburan ke Bantimurung, makassar<br />
26. liburan ke Bunaken, manado<br />
27. punya rumah ditengah kebun bunga<br />
28. punya baby<br />
29. punya anak kembar (ini bisa gak yah...)<br />
30. punya kebun bunga lagi<br />
<strike>31. punya tabungan terbeku $_$</strike><br />
32. bisa nyetir mobil<br />
33. punya sim mobil<br />
34. punya mobil beli pake uang sendiri<br />
35. punya usaha di bidang kuliner<br />
36. pensiun dini <br />
37. lanjut S2<br />
38. jadi dosen<br />
39. balik ke kultur jaringan<br />
40. jadi peneliti lagi<br />
41. punya kolam ikan di rumah<br />
42. pelihara kelinci di rumah<br />
43. pelihara hamster<br />
44. pelihara landak mini<br />
45. bisa renang<br />
46. lancar main gitar<br />
47. diving di taman laut<br />
48. lihat bunga sakura di jepang<br />
49. jalan-jalan ke tembok besar cina<br />
50. punya perpustakaan pribadi di rumah<br />
51. wirausaha penyewaan tanaman hias<br />
52. liburan ke singapura<br />
53. naik paralayang<br />
54. liat stalaktit dan stalakmit<br />
55. liat matahari terbit di puncak bromo<br />
56. ke pantai Lampuuk aceh<br />
57. ke titik nol di pulau sabang<br />
58. ke perbatasan merauke<br />
59. punya tanaman kantung semar/nepenthes lagi<br />
60. lihat bunga wijaya kusuma mekar di tengah malam<br />
61. haiking (lagi) ke gunung<br />
62. lihat pohon dan bunga edelweis di gunung<br />
<strike>63. pergi ke kawah putih. </strike>Alasan sederhana, saat tinggal di ciwidey gak sempat kesana.<br />
64. pelihara ayam kate di rumah<br />
65. beli emas di irian jaya<br />
66. punya koleksi anggrek di rumah<br />
67. lihat bekantan di kalimantan<br />
68. pergi ke perancis<br />
69. rafting di sungai yang lagi turun hujan<br />
70. pegang salju<br />
71. liburan ke tanah toraja<br />
72. punya mini cooper warna kuning<br />
73. makan malam di petronas<br />
74. pelihara burung hantu di rumah<br />
75. pergi ke Ambon<br />
76. lihat bunga tulip di Belanda<br />
77. jalan-jalan ke situ patenggang ciwidey<br />
78. punya kamera DSLR <br />
79.<br />
80.<br />
...<br />
100.<br />
<br />
Tulis 100 keinginan atau harapanmu, lalu capai satu demi satu. Pada akhirnya kamu akan melihat semua itu menjadi coretan-coretan yang pernah kau tulis. Tersenyum dan lihat kau telah mencapai semuanya.<br />
<br />
#trus kenapa judulnya 8/100?<br />
<br />
Kalau dilihat dan dihitung, dari list tersebut sudah ada 11 keinginan yang saya coret. Lantas kenapa judul tulisan ini 8/100? <br />
<br />
Jawaban saya sederhana. Saya suka angka delapan. <br />
<br />
Eh, bukan karna itu sih. Buat saya sexy aja keliatannya kalau di kasih judul 8/100. Terlihat lebih gimana gitu... hehe... *jawaban lebih ngawur ternyata*Unknownnoreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-6421882448818592010.post-55158650441495983562013-03-02T08:56:00.001+07:002013-03-02T09:14:47.794+07:00Hidup itu Tidak Adil?Cukup tergelitik dengan status BBM salah satu teman beberapa saat lalu,<br />
<div><br />
</div><div>Patrick bilang ke Spongebob, "Hidup itu memang tidak adil, maka biasakan lah.."</div><div><br />
</div><div>Hmm, kalimat simple tapi bisa jadi bermakna banyak. Saya cukup tertarik dengan kalimat diatas.</div><div><br />
</div><div>Hidup memang tidak selalu berjalan sesuai dengan keinginan atau harapan kita. Kita hanya bisa berusaha, berdoa kemudian memasrahkan semuanya kepada Allah SWT. Karena Dia lah yang Maha Berkehendak.</div><div><a name='more'></a><br />
</div><div>Kalau perkataan bijak lain, "tuliskan segala rencanamu menggunakan pensil, kemudian serahkan penghapusnya kepada Allah dan biarkan Dia yang menggantinya dengan rencana yang lebih baik menurut-Nya..."</div><div><br />
</div><div>Right?</div>Unknownnoreply@blogger.com0