Siapa yang tidak pernah menghadapi wawancara kerja? Rasa-rasanya setiap orang pasti pernah mengalami yang namanya wawancara kerja. Bisa saja sih, ada yang benar-benar tidak pernah mengalami wawancara kerja. Misalnya memang dia sejak awal langsung berwirausaha atau langsung dapat perusahaan dari orang tuanya. Kalau yang seperti ini mungkin tidak pernah mengalami wawancara kerja.
Setelah sekitar 3.5 tahunan lalu saya berjibaku di dunia pengacara (pengangguran cari sejuta acara) yang bisa diintip disini dan kemarin itu saya kebetulan jadi pewawancara disini. Sekarang saya ingin berbagi tips-tips bagaimana menghadapi wawancara kerja.
Tips wawancara kerja yang akan saya bagi ini memang bukan hal yang baku, bisa saja tips wawancara kerja ini berbeda penerapannya pada orang lain. Hal ini berdasarkan pengalaman saya sendiri dalam menghadapi wawancara kerja beberapa waktu lalu dan hal-hal yang saya amati selama menjadi tim pewawancara calon pegawai kemarin.
Hal-hal yang patut dipersiapkan dalam menghadapi wawancara kerja diantaranya:
1. Siapkan diri sebaik mungkin. Harus cukup istirahat pada malam sebelumnya. Jangan sampai kurang tidur lalu kamu datang ke tempat wawancara kerja dengan muka sembab atau mata besar karena kurang tidur. Kalau badan kamu fit pastinya kamu bisa terlihat segar dan pembawaan pun akan tenang.
2. Jangan datang terlambat. Selain bikin penampilan semrawut, deg-deg-an, pastinya kalau datang terlambat kan bikin penilaian kamu berkurang. Baru tes aja udah terlambat, apalagi kalau udah jadi pegawai. Untuk mengakali supaya tidak datang terlambat, kita harus tau benar lokasi tes ada dimana. Kalau perlu ada survey lokasi di hari sebelumnya. Jadi tau rute arah yang benar dan perkiraan waktu tempuh ke lokasi tes.
3. Berpenampilan sebaik mungkin. Tidak harus pakai kemeja baru, sepatu baru atau dasi baru. Yang penting kamu berpakaian bersih dan penampilan kamu rapih. Saat ada 2 orang yang sama cakepnya, sama pintarnya dan sama berbakatnya. Yang satu berpenampilan sangat baik dan yang satu perpakaian tidak rapih dan asal-asalan. Nah kira-kira kalau kamu jadi pewawancara kerja itu mau pilih yang mana? Pasti pilih yang berpakaian rapih kan? Yup! Good looking itu penting. Maka misalnya kalau mau wawancara kerja untuk bank, bersikap dan berpenampilanlah selayaknya seorang bankir.
4. Rapihkan penampilan dan senam wajah. Biasanya beberapa saat sebelum dipanggil untuk wawancara kerja, saya ke kamar mandi untuk merapikan penampilan dan senam wajah. Mungkin kedengarannya konyol kalau harus senam wajah, tapi itu ada efeknya lho. Menghadap cermin, lalu mengucapkan A I U E O dengan besar-besar agar semua urat-urat di wajah menjadi lebih rileks. Habis itu coba senyum serileks mungkin, pastinya tegang kan. Nah latihan deh di kamar mandi sambil menghadap cermin. Selain itu latihan juga perkenalan diri. Hal ini supaya mengurangi ketegangan di awal-awal wawancara kerja.
5. Eye contact dan bersikap serius tapi santai. Selama wawancara, bangunlah kondisi yang tenang, santai tapi tetap terlihat profesional. Selalu usahakan menatap pewawancara, kalau ada beberapa orang tataplah mereka secara bergantian. Misalnya tidak terbiasa, jangan menunduk atau menatap ke tempat lain. Tataplah ke arah diantara kedua mata dan dahi si pewawancara. Jika kita melihat kearah tersebut, seolah-olah kita menatap mata pewawancara, padahal sebenarnya tidak. Duduklah dengan tegak dan tidak bersandar pada kursi. Kalau kita bersandar pada kursi, ada kesan tidak serius dan tidak profesional.
6. Siapa diri kamu dan apa tujuan kamu. Umumnya untuk menggali kepribadian yang diwawancara, pasti diminta untuk menceritakan siapa kamu, background pendidikan maupun pekerjaan terakhir. Biasanya diminta cerita kegiatan 2 tahun terakhir. Dari sinilah potensi kamu akan digali dan pertanyaan bisa berkembang. Supaya tidak grogi dan "bola liar" nya bisa kita giring, malam sebelum wawancara kerja siapin deh kamu mau cerita apa. Kalau perlu kamu tuliskan poin-poin penting yang akan diceritakan. Jadi nanti tinggal dibaca ulang sesaat sebelum wawancara kerja dimulai.
7. Kamu cari tahu tentang perusahaan yang akan kamu lamar. Gak usah banyak-banyak. Yang penting kamu gak buta-buta amat tentang perusahaan yang akan kamu lamar. Soal ini saya punya pengalaman, saat bertanya "apa yang kamu tau tentang BRI?" Eh peserta itu ga bisa jawab sama sekali. Seperti ini saya ibaratkan, mau melamar anak gadis tapi gak tau siapa orang tuanya. Atau bahkan nama anak gadis itu siapa juga gak tahu.
8. Jangan terlalu idealis. Sekarang ini, sudah gak jamannya pelamar kerja yang jawabannya idealis. Maksudnya gimana. Coba deh, kalau kamu ditanya, "apa tujuan kamu melamar kerja kesini?" Pasti masih ada yang kepikiran untuk jawab, "cari pengalaman kerja." Come on... Sudah gak jaman lagi jawab wawancara kerja seperti itu. Kalau memang tujuan kamu cari kerja untuk mencari uang, jawablah dengan jujur. "Saya cari kerja untuk mencari penghasilan," kalau sekedar cari pengalaman jadi tukang sapu di jalan juga dapat pengalaman, atau kalau cuma cari pengalaman berarti rela dong kerjanya tidak dibayar.
9. Jangan terlalu jujur. Maksudnya gimana? Masih ingat di pengalaman saya sebelumnya saat bertanya soal kekurangan peserta, lalu dia jawab mudah tersinggung, tidak sabaran bahkan ada pula yang jawab pemalas. Coba kamu sendiri bayangkan, perusahaan mana yang akan menerima calon pegawai yang menilai dirinya sendiri seperti itu. Jawablah kekurangan tapi yang tidak terlalu berpengaruh pada pekerjaan. Tapi jangan juga menjawab tidak punya kekurangan. Karena seseorang itu harus bisa menilai dirinya sendiri terlebih dahulu sebelum dinilai oleh orang lain.
10. Punya tujuan hidup yang jelas. Saya menemui beberapa wawancara kerja yang bertanya, "apa sih tujuan hidup kamu?" Atau, "apa sih misi kamu?" Kalau ditanya seperti ini, jawablah dengan sesuatu yang real. Ada yang menjawab, "ingin membahagian orang tua!" Lalu saya segera menyanggah, "berarti sekarang orang tua kamu belum bahagia dong? Orang tua itu tidak muluk-muluk, anaknya sehat, sekolah dengan baik, menjadi orang baik juga sudah bahagia."
Bukan maksud saya jawaban ini salah, tapi beberapa pewawancara lebih suka tujuan hidup itu yang jelas. Misalnya, bisa mengajak orang tua naik haji, membelikan rumah untuk orang tua, atau membuka usaha sehingga bisa membuka lapangan kerja bagi orang lain. Nah, tujuan ini lebih real dan ada hasil akhir jelas yang akan dicapai kan.
11. Jangan menjelek-jelekkan perusahaan atau bos sebelumnya, terlebih lagi kalau saat ini statusnya masih pekerja di perusahaan tersebut. Dimana kaki berpijak, disitu langit dijunjung. Kalau kamu masih membeli sesuap nasi dari uang perusahaan tersebut, jangan menjelek-jelekkan perusahaan tersebut.
12. Jangan berbohong dengan bilang sakit atau ijin ke dokter untuk bisa datang ke wawancara kerja ini.
13. Berjabat tangan dengan pewawancara kerja saat datang dan selesai interview. Jabat tanganlah si pewawancara dengan mengepal tangannya agak sedikit keras, jangan dengan tangan lemas.
Dan,,, itulah kira-kira tips wawancara kerja yang bisa saya sharing disini. Yang perlu diingat, ini berdasar pengalaman saya ya. Jadi bukan sesuatu hal yang baku untuk diterapkan kepada siapa saja.
Semoga bermanfaat....
Wah-wah tips yang berguna sekali buat saya...terima kasih :D
ReplyDeleteSama-sama...
DeleteSemoga bermanfaat... :)
terimakasih, jadi ada pencerahan buat saya menghadapi wawancara senin nanti di kanca BRI
ReplyDeleteterimakasih, jadi ada pencerahan buat saya menghadapi wawancara senin nanti di kanca BRI
ReplyDeleteTrim's infonya shingga bisa membantu saya untuk tes wawancara d kanwil BRi
ReplyDelete