Friday, December 30, 2011

Menabung Vs Biaya-biaya

Akhir-akhir ini lagi marak tabungan yang menawarkan bebas biaya administrasi, bebas biaya transfer, bebas cek saldo di mesin atm lain, dsb fasilitas lain yang ditawarkan. Jelas saja fasilitas seperti ini sangat menggiurkan bagi banyak orang. Karena biaya-biaya seuprit itu bagi kalangan tertentu menjadi sangat diperhitungkan.

Salah satu contoh yang sedang saya gunakan saat ini adalah tabungan BRI Syariah (BRIS), ini adalah salah satu anak perusahaannya BRI. Saya pakai bukan karena ada kaitannya dengan BRI, cuma kebetulan saja letaknya yang paling dekat dengan kantor dan banyak fasilitas menarik yang ditawarkan.

Buat kami-kami, khususnya saya sendiri. Fasilitas yang ditawarkan bank ini sangat menguntungkan. Dimana setiap bulannya saya selalu bayar kosan dengan rek tujuan BCA, atau ketika belanja online shop yang kebanyakan dari seller-seller tersebut memiliki rekening BCA. Jadi kalau dihitung-hitung dalam sebulan sudah pasti saya 1x transfer ke BCA adalah Rp.5000,- dikali jumlah dalam setahun menjadi Rp.60.000,-. 

Thursday, December 29, 2011

Bisa karena biasa atau karena terpaksa?

Bisa karena biasa atau karena terpaksa? Upsss…. Nggak penting yang mana... Yang penting niat baiknya :)

Apapun keadaannya atau prosesnya, yang penting berusaha menjadi bisa. Bukankah orang sukses adalah orang yang berani gagal? Karena dia mau mencoba... Kalau nggak pernah mencoba, gimana tau kalau sebenarnya dia itu bisa atau tidak.


Nggak pernah dengarkan ada cerita orang sukses yang nggak pernah gagal sebelumnya? Karena sukses itu baru terasa setelah kita tau gimana rasanya gagal. Setelah gagal sambil merasakan kesakitan, dia membiasakan atau memaksa agar tidak gagal yang kedua kalinya lagi. Tujuan utamanya ya satu, jangan gagal lagi tetapi harus sukses. 

Setiap proses menuju sukses yang kita lalui tersebut akan selalu ada risiko yang mengikuti. Risiko itulah yang akan kita bayar dengan kesuksesan itu, karena dia tidak datang begitu saja. Bukankah sesuatu yang mudah kita dapatkan pasti dapat dengan mudah pula dilepaskan. Tetapi sukses yang diraih dengan susah payah pasti akan kita pertahankan mati-matian.

Wednesday, December 28, 2011

Jangan menaruh telur dalam keranjang yang sama

Ketika sudah memiliki penghasilan sendiri, pasti kita mulai memikirkan digunakan untuk apa saja uang tersebut. Sudah tentu adalah untuk kebutuhan hidup sehari-hari mulai dari pakaian, biaya makan sehari-hari, bayar kosan/sewa kontrakan/cicilan rumah, dsb. Selain itu kita harus memikirkan masa depan, biaya pernikahan, biaya setelah pernikahan, biaya anak, kuliah anak, dsb. atau bahkan persiapan pensiun nanti.

Mungkin sebagian orang pada saat masih lajang atau baru menikah mengganggap terlalu jauh kalau memikirkan biaya kuliah anak. Tetapi jangan salah, investasilah sedini mungkin. Tidak ada salahnya kita mempersiapkan apapun dari awal, karena tidak ada istilah kepagian dalam hal berinvestasi.

Mengenai instrumen apa yang tepat untuk investasi, macam-macam bisa dipilih, yang penting jangan dalam instrumen yang sama. Karena menurut pepatah "jangan menaruh telur dikeranjang yang sama" itu banyak benarnya. Kalau kita menaruh seluruh uang kita dalam instrumen investasi yang sama, akan lebih banyak resiko yang ditanggung ketimbang kita menaruh uang dalam berbagai instrumen.

Saturday, December 24, 2011

Jejak Langkah....

Ada yang tau ini gedung apa?

Yup! Ini gedung Pusdiklat BRI yang letaknya di Jalan HR. Harsono Ragunan Jaksel. 

Kalau sebelumnya saya mereview tentang awal perjuangan masuk BRI disini,  kali ini saya ingin sedikit mengulas cerita tentang jejak langkah saya mengenal tempat ini.

Sekitar 3 tahun lalu, tepatnya 23 Desember 2008 pertama kali saya menjejakkan kaki di gedung tersebut. Saya ingat benar pertama kali saya datang ke tempat ini. 

Ketika Kualitas Pelayanan yang Menjadi Pilihan

Pernah lihat ga waralaba berbeda merk tapi ada bersebelahan? Ambil contoh salah duanya adalah Indomart dan Alfamart. Kedua merk ini sudah menjamur dimana-mana, bahkan sampe ke perkampungan atau pemukiman padat penduduk.

Adakah yang memperhatikan dalam kurun waktu 10 tahun ini bisnis waralaba semakin menjamur dimana-mana? Merk-nya bisa bermacam-macam: Alfamart, Indomart, Yomart, Ceria Mart, dsb.

Yang saya ingat, sekitar 10 tahun yang lalu merk-merk tersebut hanya dijumpai di beberapa tempat saja. Jarak antar satu merk dengan yang lain masih dalam hitungan kilometer.

Dan seingat saya dulu, pertama kali adanya indomart memang cukup menarik perhatian ibu-ibu pada saat itu. Dengan harga yang terjangkau, lokasi yang lebih mudah di tempuh, tidak becek, bebas ambil barang sendiri serta hadiah-hadiah yang menggiurkan bagi para ibu, walau hanya gelas atau mangkuk beling.

Wednesday, December 21, 2011

Pilih jadi peserta atau pengajar ???

Hoooaaaaammmmm..... *dibarengi dengan nguap

Materi yang membosankan, yang ngajar kurang interaktif, suhu ruangan yang terlalu dingin dan sejuta alasan lain yang selalu aja bikin saya ngantuk kalo ada di ruang kelas. Rasanya setan yang satu ini selalu berhasil menggoda saya, nggak sampe bikin saya tertidur sih. Tapi yang jelas bikin saya nguap-nguap terus.

Obat yang bisa bikin rada melek itu salah satunya minum, tapiiiii....dengan sering minum walaupun sedikit demi sedikit di tambah suhu ruangan yang amat sangat dingin, malah bikin saya bolak-balik ke toilet. Tapi memang dengan ke toilet bikin badan gerak dan lebih seger.

Selain pake air, supaya melek bisa dengan ngunyah/isap permen, tapi sayangnya penyakit ngantuk saya ini datang lagi kalau permennya habis. Ya masa tiap kali permennya habis trus mau ngisap permen lagi. Lama-lama malah batuk atau sakit tenggorokan bisa-bisa.

Tuesday, December 20, 2011

Salah... Salah siapa? Siapa yang disalahkan!

Sudah kodratnya manusia itu gak mau disalahkan dalam hal apapun.
Yang salah siapa, yang di salahin siapa. Walaupun sebenarnya bisa jadi dia sendirilah yang salah.

Nah yang mau saya bahas kali ini, bukan soal manusia menyalahkan manusia yang lain. Tapi manusia itu menyalahkan sesuatu yang tidak bernyawa, mungkin karena dia tahu disalahkan bagaimanapun ybs ini ga akan berontak.

Ybs disini adalah berupa sistem, merupakan hasil karya anak manusia. Yang dibuat untuk membantu pekerjaan manusia itu sendiri. Setiap sistem pada awalnya memang terlihat rumit, karena kita tidak tahu bagaimana cara pengoperasiannya. Tetapi setelah dipelajari pasti terlihat lebih mudah atau sangat mudah.

Saturday, December 17, 2011

Nyebelin.....Grrrrrr....

Nyebelin....nyebelin....nyebelin banget deh tu orang.....
Grrrrrr..........segala tingkah lakunya bikin Be-Te aja...

Pernah gak kayak gitu?
Ngerasain sebel sama orang dan kebetulan dia selalu beredar di depan mata. Segala yang dia lakukan akan terasa salah. Apapun itu.

Asal muasal perasaan sebel ini bisa karena apa saja. Entah karena perasaan pribadi, pekerjaan atau tingkah laku orang tersebut yang memang benar-benar menyebalkan.

Tapi ada sesuatu yang mungkin gak pernah disadari semua orang ketika sedang sebel sama seseorang. Secara sadar ataupun tidak, pikiran ini akan menghabiskan setiap detik yang dilalui untuk mencari kesalahan orang tersebut.

Wednesday, December 14, 2011

Sahabat Masa Kecil...

Sampai dengan umur saya sekarang 25 tahun, 9 bulan dan 1 hari ini, bisa dibilang saya hanya memiliki beberapa sahabat. Kenapa begitu saya juga ga tau pasti. Tapi sahabat saya itu ada yang sejak 21 tahun lalu lho (alias sejak TK dulu).
Waktu resepsi pernikahan Evi
Foto ini diambil beberapa minggu lalu, sudah lamaaaa banget kita nggak kumpul. Yang tengah adalah sahabat saya sejak jaman SD, soalnya dari kelas 1 sampai kelas 6 kita satu kelas. Pisah saat SMP, lalu ketemu lagi di SMU. Hehehe... Namanya Lilik Azizah. Sekarang dia sedang menunggu kelahiran anak pertamanya. Mudah-mudahan lancar ya...

Yang satunya namanya Ayu Pratiwi, pertama kali kenal kelas 1 SMP. Lalu bareng sampe SMU. Walau tampangnya kayak anak kecil, gitu-gitu dia calon dosen lho... 

Nah, resepsi yang kami datangi ini adalah pernikahannya Evi. Temen SD saya dan Lilik, dan temen SMP saya dan Ayu. Nah lho? Njelimet kan.... Xixixi....

Waktu resepsi ini, ada satu orang lagi yang kami tunggu, namanya Tika (Kartika Sandy). Tapi kita gak sempet ketemu, karena si bumil udah pengen pulang, kecapean. Maklum udah hamil 9 bulan.

Ini fotonya, saya ambilin dr Fb nya. (Maaf ya Tik, ambil foto ga bilang-bilang. Hehehe...)
Kalau inget masa kecil dulu, suka pengen ketawa sendiri. Gimana nggak. Dulu itu kan jaman konyol-konyolnya, ya kalau bahasa keren sekarang sih Ababil. Wkwkwk.... Masih suka ngambek-ngambekan gak jelas. Trus musuh-musuhan, besoknya baekan lagi pake cantelan (ngaitin jari manis berdua). Ada aja kelakuan yang aneh-aneh dulu... Hehehe...

Waktu itu tika inget kalau kita berempat pernah bikin singkatan jaman SD, yaitu elyt (evi, lilik, yayu, tika). Hehehe.... Ada-ada aja ya...

Waduh....kayaknya seru nih kalo posting foto jaman SD dulu. Buat bandingin muka jadul versus sekarang. Hehehe....

Untuk sahabat di jaman kuliah, ditaruh di posting berikutnya aja deh. Hehehe... Pikirin dulu ide buat nulisnya seperti apa.  :)

Tuesday, December 13, 2011

Berbuat baik itu susah ?!?

Waktu itu saya pernah di tanya seseorang, "Berbuat baik itu gampang atau susah?"

"Gampang-gampang susah..." saya bilang. 

"Kenapa?" tanyanya lagi.

Saya berpikir sejenak, karena jawaban yang saya lontarkan itu sebenarnya keluar begitu saja dari mulut. "Ya.... karena memang berbuat baik itu gampang-gampang susah. Untuk berbuat baik itu kan kadang gampang kadang susah."

Lalu dia lanjut nanya, "Kalau jadi orang baik, gampang atau susah?"

"Sama halnya dengan berbuat baik, jadi orang baik juga gampang-gampang susah" jawab saya.

"Hmmmm...." Dia terdiam beberapa saat, "Kalau saya bilang jadi orang baik itu susah gimana?"

"Bisa jadi gampang, tapi bisa juga susah. Bisa saja mau berbuat baik lalu terbentur suatu hal sehingga niat baiknya itu tidak jadi terlaksana" pendapat saya.

Lalu dia mengomentari pendapat saya sambil senyum, "Berbuat baik itu sebenarnya hal yang gampang, konsisten berbuat baik yang menjadikannya susah."

"Maksudnya???" sebuah tanda tanya di jidat saya. *plus sambil nyengir :D

"Coba kamu renungkan... Untuk berbuat baik merupakan hal yang mudah bagi kita. Tapi konsisten berbuat baik yang kadang susah. Bisa saja kita baik pada seseorang, lalu karena disakiti lalu kita jadi berbuat kebalikannya. Dalam keadaan inilah kita sudah tidak konsisten berbuat baik."


:: tulisan gak jelas yang tiba-tiba muncul di memory ingatan ::

Monday, December 12, 2011

Apa isi kepalamu?

Kalau ditanya seperti itu jawabnya apa?
Otak, khayalan, imajinasi, impian, atau apa yah?

Hmmm....
Menyambung mengenai tulisan sebelumnya tentang pekerjaan bukan segalanya disini. Secara naluriah sebagai manusia yang tidak pernah puas dalam hal apapun, pasti dalam hidup nya selalu mencari yang lebih baik. Apapun itu, tidak terkecuali pekerjaan.

Apapun posisi kita di pekerjaan saat ini, secara sadar ataupun tidak kita berupaya untuk mencari yang lebih baik. Kalau ada kesempatan lebih baik, kenapa nggak di ambil? Bukankah peluang itu belum tentu datang dua kali?

Walaupun (kata orang) posisi pekerjaan saya saat ini sudah bagus, saya tidak memungkiri bahwa tidak selamanya saya akan bekerja disini. Kalau ada peluang lebih bagus, mungkin akan saya ambil. Terlebih saat ini saya merasa 'berada di jalan sesat'.

Jalan sesat?
Iya, karena saya yang berasal dari keluarga dengan background pertanian, sekolah pertanian dan saya senang bergelut di dunia pertanian, sekarang malah sibuk di dunia perbankan. Jadi saya terus mencari jalan kembali ke arah yang benar. Hehehe...

Gayanya sih, kalo kuliah ngurusin bunga sekarang ngurusin bunga bank. Hahaha... Just kidding... :p

Lalu, kenapa saya bertanya tentang isi kepala?
Karena dalam dunia pekerjaan, yang dijual dari kita adalah isi kepala. Punya apa sih di dalam kepala ini? Apa yang kamu tawarkan untuk menjual diri kamu lebih mahal terhadap perusahaan lain? Ya cuma isi kepala, gak lebih.

Makanya kapan pun itu, investasilah untuk isi kepala. Karena kalau isi kepala kita sudah berbobot, mau jual diri ke perusahaan manapun pasti laku. Karena isi kepala-lah yang menunjukkan bahwa kita adalah orang berharga dan memang layak untuk direbutkan.

Bukankah isi kepala seseorang merupakan awal kesuksesannya?

:: pendapat kecil, sebelum tidur ::

Karena Pekerjaan Seseorang Bisa Menjadi Sangat Menyebalkan?!?

Coba di renungkan statement saya di atas?

Karena pekerjaannya seseorang bisa menjadi pribadi yang sangat menyebalkan. Orang yang stres karena tugas, target, lingkungan kerja yang tidak kondusif, jabatan yang tidak naik-naik, atasan yang rese atau hal-hal lain bisa membuat dia menjadi pribadi yang jutek, judes, tidak bersahabat, tidak menyenangkan, mudah emosi, mudah marah atau hal-hal negatif yang lain. 

Sebenarnya mungkin orang tersebut sangat menyenangkan, tetapi karena lingkungan itulah yang 'memaksa' dia menjadi seperti itu. Sehingga orang-orang disekitarnya mengenal dia sebagai orang yang nggak asik. Dan seolah-olah  di jidatnya itu seperti ada warning 'Awas orang galak'.
hehehe.... Nggak sih, warning ini bisa-bisanya saya aja.

Terkadang, saya juga merasa menjadi orang seperti di atas. Saat banyak kerjaan, lalu lingkungan kerja tidak kondusif, alam bawah sadar saya seperti memproteksi diri dengan menjadi pribadi seperti di atas. Mudah emosi, bawaannya pengen marah aja, semua orang spt tidak menyenangkan, ngedumel terus, dll. 

Tapi, setelah emosi saya mereda, ada perasaan menyesal jauh di lubuk hati saya tersebut. Rasa bersalah karena telah 'menjuteki' orang-orang di sekitar dan merasa 'bodoh' karena lagi-lagi saya mengulangi tingkah laku tersebut.

Yah, tetapi dibalik itu kita semua adalah manusia biasa yang bisa kapan saja melakukan kesalahan. Yang terpenting kita selalu berupaya untuk menjadi orang yang lebih baik lagi.

Karena dalam setiap kesalahan bukankah ada kesempatan kedua?
:)

:: menulis disela-sela menunggu hujan, kantor tercinta ::

Sunday, December 11, 2011

Kangen Rumah

Dua minggu ini rasanya capek banget, mulai dari urusin permasalahan Cabang, urusin SQ Vaganza Helpdesk, sampe 2 hari terakhir ini ngikut FPK (Forum Peningkatan Kinerja) Divisi Layanan di Anyer. Pulang ke rumah hari minggu lalu setelah acara SQ Vaganza Helpdesk, dan itupun rencana pulang cepet ternyata bus-nya mogok di Cibubur Square. Sampe deh di rumah rada malem. Akhirnya besok kecapean dan gak masuk kantor.

Hari sabtu nya kami dari Divisi Layanan sama-sama pergi ke Anyer. Tapi saya, Pak Yasril, Mba Fani, Bu Sum, Ellina dan Pak Kemal gak bareng rombongan bus. Kami ke acara nikahannya salah satu teman, Mba Esti n Mas Firman.

Sang Pengantin
Habis dari Elnusa (tempat akad & resepsi Mba Esti & Mas Firman) kami langsung melaju ke Pusdiklat BRI di Ragunan, untuk jemput Pak Deny. Sekalian ganti kostum FPK.
Sudah siap dengan kostum FPK
Dari pusdiklat perjalanan kami lanjutkan ke anyer. Saat siang tiba mampir dulu untuk makan di daerah sekitar Cilegon.
Eksis sebelum makan.
Menu makan siang. Nasi Timbel kumplit.
Kami baru sampai di Anyer sekitar jam 5 sore, di saat tim lain sudah selesai main games. Karena kita udah capek empil-empilan di mobil jadi langsung masuk kamar buat istirahat. Rasanya lega banget bisa selonojoran kaki.

Saat malam tiba, acara puncak FPK pun dimulai. Yang paling seru adalah performance dari tiap Bagian.
Bagian LSO
Dan alhamdulillah LSO pun dapat juara I performance, akhirnya bisa mengalahkan LCC juga yang setiap tahun juara performance FPK.

Foto bareng sama GirlBand 

Besok pagi menjelang siang, waktunya kami mengakhiri liburan ini dan kembali ke Jakarta. Sebelum berangkat foto-foto dulu di depan lobby.
Perjalanan panjang kami berhenti sejenak di tol untuk sholat, ke toilet dan jajan (makan tahu sumedang, es cendol, kerupuk kulit dan kemplang).
Oleh-oleh dari FPK dibungkusin satu kotak otak-otak dan setengah kilo emping mentah. Nah saat-saat kayak gini nih, pas punya banyak makanan rasanya kangen banget sama rumah. Pengen pulang dan bawa makanan ini, tapi jam sudah menunjukkan jam 5 sore. Kalo pulang ke rumah bisa jadi baru sampe sekitar jam 7 atau 8, karena tadi jalanan sudah macet. Dan kalau gitu, pastinya makin capek dan bisa-bisa besok ga masuk kerja lagi.
Penampakan si Oleh-oleh.
Huuuuaaaaaa, makin kangen sama rumah. Punya banyak makanan tapi menikmatinya hanya sendirian. Pengen pulang dan makan bareng-bareng sama keluarga. Biarpun cuma otak-otak dan isinya 20 bungkus tapi kebersamaannya itu yang paling penting. Mudah-mudahan minggu depan gak ada acara dan bisa pulang ke rumah.

Wednesday, December 7, 2011

no tittle

Kenanglah kemarin,
kejar hari ini
dan mimpi untuk hari esok...

karena kemarin adalah masa lalu,
hari ini adalah kenyataan,
dan besok adalah harapan...

Monday, December 5, 2011

Jauh Dimata, Dekat di Skype

Hihihi....Lucu juga kalo denger kata-kata di atas,
"Jauh dimata dekat di skype"

Ya gimana nggak, dalam hubungan jarak jauh alias Long Distance Relationship segala sarana digunakan agar tetap bisa berkomunikasi. Mulai dari bbm, ym, gtalk, email, sampe dengan telp pake skype. Ya intinya sih segala sarana dipakai, apalagi yang gratis...Hehehe...tetep...

Istilah ini pertama kali dicetuskan sama si Aa (biasanya paling protes kalo depannya pake "si") waktu kita lagi bbm-an, "jauh dimata tapi dekat di skype"
Nah loh,,,, bisa aja bikin istilah kayak gini.

Tapi, namanya gratisan tetep aja banyak kekurangannya. Terlebih lagi kalo jaringan internetnya ngadat. Disini ngomong apa, disana ga denger. Kadang sampe bikin BT trus jadi sebel dan ujung-ujungnya emosi.

Dari segala kekurangan dan kelebihannya, internet memang banyak membantu buat kami-kami yang LDR ini (karena ga cuma saya, tapi temen lain yang suami atau calonnya di luar negeri juga merasakan hal ini). 

Gimana nggak, coba bayangin aja misalnya ke tahun dimana belum ada yang namanya internet. Gimana caranya buat tau kabar yang ada disana. Kalo pake surat, kapan sampenya juga.. 

Intinya sih saya merasa beruntung hidup di jaman penuh teknologi seperti sekarang ini, mau tau kabarnya bisa langsung bbm (padahal dulu saya ternasuk orang yang paling anti pake bb..), mau kirim surat yang langsung sampe bisa lewat email, mau denger suaranya bisa telp pake skype, mau liat wajahnya bisa video call pake skype.

Sunday, December 4, 2011

Kapan mewujudkannya?

Sewaktu ikut training mengenai 'Assertive Communications' di Denpasar awal tahun 2011 ini, ada satu topik pembicaraan dengan si trainer yang sedang saya ingat sekarang. Sayangnya saya lupa nama trainernya itu siapa.... Hehehe...

Di hari pertama, trainer itu bertanya pada saya, "Apa misi saya kedepan?"

Dengan semangat saya jawab, "Saya tidak akan selamanya menjadi pegawai, saya ingin menjadi orang bebas dan bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Intinya saya ingin punya kebebasan secara finansial."

Lalu dia kembali bertanya,"Bagaimana cara mewujudkan mimpimu itu"

Masih dengan semangat menggebu saya jawab, "Maksimal saya akan menjadi pegawai adalah 10 tahun. Setelah itu saya akan membuka usaha, agar bisa memiliki banyak waktu bagi keluarga saya nanti."

"Usaha apa misalnya?" kembali dia bertanya.

"Misalnya nursery, atau perkebunan. Karena itulah impian saya sejak dulu. Ingin bergelut didunia pertanian. Atau wirausaha lain" jawab saya.

"Lalu, apa yang sudah kamu lakukan sekarang?" lanjutnya.

"Hmmmm....." saya jadi terdiam sejenak. Dengan pelan saya jawab, "Saya belum melakukan apa-apa."

Trainer itu tersenyum dan melanjutkan, "Kalau kamu belum melakukan apa-apa saat ini. Kapan mewujudkannya? Hitunglah menuju 10 tahun yang kamu bilang tadi, sisa berapa tahun lagi?"

Saya tersenyum dan menjawab sambil malu, "Ya sekitar 8 tahun lagi"

"Kalau sekarang kamu bicara soal misi tanpa berusaha mewujudkannya saat ini, semua hanya akan cita-cita saja. Pasti kamu menganggap masih jauh menuju 10 tahun tersebut. Tapi tanpa terasa waktu akan cepat berlalu, dan 10 tahun itu akan segera berakhir. Semua harus dimulai hari ini, karena ketika kamu menundanya, maka kamu akan terus menundanya."


Hmmm,, memang benar sih... Ketika kita, saya menunda suatu pekerjaan dengan alasan, "ahh masih bisa besok buka usahanya" maka akan terjadi hal yang sama juga besok harinya. Yang akhirnya jadi malas trus gagal deh.

Mungkin ini suatu penyakit kali ya, alias penyakit malas...

Jadi, mulai sekarang ketika punya keinginan maka harus diwujudkan segera. Karena kalau keburu terjangkit penyakit malas, pasti deh ujung-ujungnya tertunda...tertunda....akhirnya batal alias gagal.

So....Semangat..... for a better life...

Saturday, December 3, 2011

Hey, kerja dan perusahaan bukan segalanya!

Ada sebuah cerita tentang seseorang yang begitu mengabdikan hidupnya pada perusahaan tempat dimana dia bernaung. Bekerja dan terus bekerja tak mengenal lelah.

Memang karena perusahaanlah dia bisa menghidupi keluarganya. Mencukupi segala kebutuhan, liburan bersama istrinya atau pendidikan yang tinggi bagi anak-anaknya.

Dia begitu mencurahkan segala jiwa dan raganya bagi perusahaan. Hingga tak begitu mempedulikan kesehatannya demi menyelesaikan segala pekerjaannya.

Sampai suatu hari dia jatuh sakit dan dokterpun memvonisnya mengidap kanker hati. Memang benar, perusahaan masih mau menanggung hampir seluruh biaya pengobatannya. Tetapi sampai kapan?

Biaya yang dikeluarkan untuk pengobatannya mencapai ratusan juta. Sampai suatu hari perusahaan tidak bisa menanggung sebagian besar biaya pengobatannya, dan dicapailah kesepakatan penanggungan biaya masing-masing sebesar 50:50 antara perusahaan dan si sakit.

Kondisi semakin parah ketika dokter memvonis umurnya tinggal 1 bulan lagi. Ya.... satu bulan lagi. Tapi apalah kuasa dokter yang hanya seorang manusia biasa. Prediksi tinggalah prediksi ketika kehendak Allah yang berlaku.

Ketika Allah memberikannya kesempatan hidup yang kedua, banyak pelajaran yang diperolehnya. Terutama tentang hidup dan kehidupan. Tentang bagaimana seharusnya dia menghargai hidup dan dirinya sendiri.

Ingatlah,
hidup untuk bekerja, bukan bekerja untuk hidup.

Memang benar perusahaanlah yang bisa memberikanmu segala yang diinginkan. Tetapi perlu kamu ketahui, ketika kamu jatuh sakit dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Perusahaan sudah siap mencari penggantimu, dan akan ada seribu orang diluar sana yang bersedia untuk menggantikan posisimu.

Hingga saat itu tiba, mungkin kamu hanyalah akan menjadi seseorang yang pernah dikenal di perusahaan tersebut.

Thursday, December 1, 2011

Berhentilah sejenak

Ketika kamu merasa berada di saat tersulitmu,
ingatlah...
bahwa setiap masalah yang kamu terima adalah sesuai takaranmu.

Coba renungkan...
mungkin inilah saatnya kamu berhenti sejenak.

Diam...
rasakan dan renungi semuanya...

Pertolongan itu pasti akan datang,
dengan cara yang tak terduga,
bahkan mungkin dari orang yang tak pernah terpikirkan sebelumnya

Selalu ingatlah,
setiap masalah pasti ada jalan.