“Kapan nikah?”
“Kapan undangannya?”
“Kapan nyusul?”
“Kapan di resmiin? Kayaknya udah lama banget deh”
Pertanyaan-pertanyaan itu sering di dengar kalau lagi datang ke resepsi pernikahan, baru ketemu teman lama, kumpul dengan teman-teman, atau bahkan kumpul keluarga besar.
Kalau cuma di tanya sekali dua kali sih, pertanyaan itu terdengar biasa saja bahkan saya anggap sebagai doa dari sang penanya. Karena biasanya selalu saya jawab, “mohon doanya,” atau “doain aja secepatnya” tentu saja sembari senyum terkembang.
Dan saya anggap juga sebagai salah satu bentuk perhatian kepada saya, karena dia masih perduli dengan menanyakan kapan saya akan segera melepas masa lajang.
Tapi yah, lama kelamaan pertanyaan-pertanyaan tersebut terdengar memekakan telinga, bahkan kadang sampai menyayat hati hingga teriris-iris tipis saking perihnya (maaf lebay dikit).
Bener deh, kadang pertanyaan ini memang menyayat hati, karena kadang yang nanya juga kayak gak pake perasaan. Sekarang nanya, nanti pas ketemu nanya lagi.
“Please deh,,, emangnya gue juga ga mau cepet-cepet apa?” atau, “Jangan tanya gue, tanya aja sama Allah kapan gue bakal nikah!” kadang pengen deh saya jawab gitu, tapi pasti terdengar kayak judes banget kan. Jadi gak lucu lagi kalau saya jawab seperti itu, yang ada juga malah ngajak orang berantem.
Karena sesungguhnya, kita sebagai manusia hanya bisa berencana. Sedangkan hasil akhirnya ya memang Allah juga yang menentukan. Mungkin manusia bisa merencanakan apapun seenak udelnya, tapi kan yang memutuskan itu terjadi atau tidak ya Allah juga.
Saking sering sebelnya dengan pertanyaan macam itu, saya juga jadi pikir berulang atau beribu kali untuk melontarkan hal yang sama kepada orang lain. Saya juga merasakan tidak enaknya mendapat pertanyaan tersebut, dan mungkin orang yang akan saya tanyakan juga bisa saja merasakan hal yang sama. Atau bahkan lebih ‘sakit’ lagi kalau ditanya seperti itu.
Jadi kalau ketemu teman lama atau seseorang, ya mending tanyakan saja kabar dirinya, kabar kerjaannya, tapi terlarang untuk saya bertanya kapan dia nikah. Haha…udah area sensitive ini.
Dan lagi ya, pertanyaan macam ini gak akan pernah ada habisnya ditanyakan sama orang-orang ‘usil’, walau ga semuanya niat usil yah. Karena memang pastinya masih ada orang yang bertanya karena memang benar-benar dia perhatian dengan kita.
Saat masih single nanti ditanya, “Kapan married?” nah nanti abis married, pasti akan ada pertanyaan baru, “Udah isi belum?” atau, “Kok belum isi juga?”
Habis itu, setelah punya anak nanti di tanya lagi, “Kapan nambah anak lagi? Kasian kan dia belum ada temannya!”
Atau kalau anaknya baru cewe, “kapan punya anak cowo? Kan supaya sepasang!”
Nanti kalo punya 2 anak yang jenis kelaminnya sama, ada yang nanya lagi, “Kan anaknya cewe dua-duanya tuh, gak niat nambah anak cowo supaya lengkap?” atau sebaliknya.
Abis itu, entah pertanyaan apalagi. Mungkin kalau anaknya udah besar, “Kapan nikahin anaknya?”
Eaaaa….. intinya sih, gak akan pernah selesai deh pertanyaan-pertanyaan kayak gitu.
Ya sebisa mungkin sih, pertanyaan-pertanyaan itu gak terlalu di ambil hati aja. Selalu usahakan sebagai salah satu bentuk perhatian dari orang yang bertanya. Dan tak lupa dijadikan doa dan harapan untuk mewujudkan pertanyaan tersebut.
Saya pun sangat sadar, ketika mendapat pertanyaan macam tersebut tidak selalu dalam keadaan mood yang baik. Pertanyaan yang biasa saja bisa menjadi sangat sensitive ketika tidak dalam kondisi mood bagus.
Jadi, yaaaaa…. Kalau sekiranya bertemu teman ya pikirlah berulang kali untuk menanyakan kapan dia akan melepas masa lajangnya. Karena pada hakikatnya semua orang memang akan menuju ke arah sana, tinggal waktunya saja yang berbeda-beda.
Karena, bukankah semua juga akan indah pada waktunya? :)
feel u :)))
ReplyDeleteMakasih, nta... memang harus dilalui yah... :)
Deletesabar bu.. semua tidak akan indah pada waktunya, tapi juga akan "sempurna" pada saatnya... ^_^
ReplyDeleteInsyaAllah sabar, mba...
DeleteYakin ko semua akan indah dan sempurna pada waktuNya...
sma ne mbak..sayaa jga sring ditanya..kapan wsuda?#curcol
ReplyDeleteyaa..kdang nadanya stngah mrndahkan, kdang ada yg ngasih smngat..
yaa bgtu lah mbak..gag trllu ambil pusing.hehe
Hai,,, yourha... salam kenal... :)
DeleteSemua dijalani aja, kan itu kehidupan kita jadi selalu upayakan ga ambil pusing dengan omongan orang... Semangaaaaat....
yayu setuju tidak jodoh ada di tangan Allah? setuju juga tidak kalau kita juga musti meraihnya? Sejauh mana usaha kita untuk itu.. :)
ReplyDeleteIni kak Rahmat bukan?
DeleteKita manusia hanya ikhtiar dan berdoa, apapun hasilnya hanya Allah yang tau mana yg terbaik untuk kita.
I feel the same Yayuuu..
ReplyDeleteIya, kalo diambil hati bikin kesel dan gondok setengah mati yu.
Dijawab diem dan senyum aja gimana? Yang nanya ga puas2 kayanya yaa.. -___-*
Sugesti diri sendiri aja yuuuk, semua ada saatnya, saat yang tepat menurutNya, bukan menurut kita manusia.. :)
Dijawab senyum aja, bo... :)
ReplyDeletePertanyaan macam itu memang gak akan pernah ada habisnya. Mgkn bersikap apatis aja ya kalau ada yg nanya macam itu. Hehehe...