Tuesday, May 28, 2013

Soal Mutasi (lagi)

"Ini lagi yang dibahas!"

atau, "gak ada bosen-bosennya deh ini si yayu bahas soal mutasi!"

Mungkin salah dua diatas yang terlintas di dalam kepala kamu (baca: yang lagi baca tulisan ini sekarang) ketika pertama baca judul tulisan ini. Hayo ngaku....

Gpp ko kalau memang itu yang beneran terlintas. Mau lanjut baca tulisan ini, pastilah saya sangat senang. Kalau mau dicukupkan hingga judul aja, gpp ko (sambil nangis meraung-raung... #edisi lebay).

Saya memang masih akan membicarakan soal mutasi. Tapi kali ini bukan mutasi saya. Padahal akhir-akhir ini saya juga lagi dag dig dug duer karena banyak surat mutasi bertebaran dmana-mana. Khawatir kena mutasi juga. Kalau mutasinya pulang ke Kantor Pusat di Jakarta sih mau banget (ngarep.com), tapi kalau malah pindah lebih jauh dari Cimahi,,,,Hmm,,, jangan dibanyangin deh. Ngeri ahhh...

Biasanya kan saya yang dapet surat mutasi, kalau sekarang saya yang memberikan surat mutasi ke orang lain. Rasanya gimana? Ya deg-deg-an juga. Membayangkan duluan wajah-wajah si penerima surat mutasi tersebut. Akan senangkah? Akan sedih kah? atau galau kah... itu yang ga bisa kita bayangkan sebelumnya.

Menyiapkan sejuta kata-kata dan bahan perbincangan yang akan dilakukan nanti. Nyari kata-kata pembuka. Galau juga deh. Soalnya ini kali pertama memberikan surat mutasi untuk pekerja yang dibawah supervisi saya. Terlebih bersama mereka sudah cukup lama berada disini.

Ada tiga orang yang akan dimutasikan. Rencana awal saya ingin mengajak mereka berbincang sekaligus. Tapi hingga waktu menjelang malam, yang satunya belum datang juga. Jadi deh hanya 2 yang saya ajak bicara terlebih dahulu.

Mereka berdua duduk tepat di depan saya. Yang satu dengan wajah bingung dan penuh tanda tanya karena jarang-jarang saya panggil formil seperti ini. Sedang yang satu sudah datang dengan membawa banyak barang diatas pangkuannya, termasuk name desk nya.

Lalu yang satunya bertanya, "kok kamu bawa name desk segala?"

"Kan udah siap-siap jadi disana ga usah buat lagi!" jawabnya.

Saya juga ikutan kaget, "Lho emang kamu mau kemana? Kok udah bawa begituan segala!"

"Kan katanya saya mau mutasi bu.." jawabnya lagi.

Lhaaaa.... jadi saya yang kaget. Hilang deh urutan perbincangan yang sudah saya siapkan.

Skip cerita. Akhirnya beres juga ngasih dua surat mutasi itu. Sisa satu lagi.

Selepas sholat maghrib tidak sengaja saya ketemu yang akan diberi surat mutasi terakhir. Trus dia juga nanya, "Katanya saya mau dimutasi ya?"

Nah lho, ini juga udah dapet bocoran aja. "Kamu udah sholat belum? Kalau belum, sholat dulu aja. Setelah selesai sholat baru ketemu saya..." jawab saya singkat.

Gak lama dia memang datang dan menanyakan perihal mutasi. Setelah dijelaskan soal mutasi itu, kelihatan raut wajahnya berubah. Galau sih kayaknya.

Dia bertanya, "kenapa saya dimutasikan? Apa saya punya salah disini atau ada kekurangan dari saya sehingga saya dimutasi?

Saya tersenyum. Saya jawab singkat, "ini bukan soal kamu punya salah atau kurang. Tapi ketika kamu berpikir bahwa kamu melakukan kesalahan, trus berpikir berulang-ulang maka alam bawah sadar kamu akan membuktikan seluruhnya bahwa itu benar."

Saya terdiam sebentar. "Kita berpikirnya yang positif. Dengan mutasi ini kamu akan dapat kerjaan baru, pengalaman baru dan siapa tau karir kamu akan lebih cepat. Soal teman, tempat kerja kamu pindah kemanapun yang namanya pertemanan, persaudaraan gak akan pernah selesai. Lagi, tiap hari kan kamu masih bisa kesini."

Saya memang melihat ada wajah kekecewaan disana. Tapi yang namanya mutasi pasti akan dialami oleh siapapun. Saya lanjut lagi, "kerja di BRI yang namanya mutasi itu pasti dialami oleh siapapun. Gak ada yang gak pernah dimutasi."

Anyway, by the way... Kayaknya ini bukan jawaban singkat deh, kalau singkat gak mungkin panjaaaaang lebar begini.

Kalau soal mutasi, saya sendiri pun mengalami. Menanti mutasi, kena mutasi, deg-deg-an nunggu mutasi. Atau siang bolong ikut ketakutan karena tiba-tiba denger banyak bertebaran surat mutasi.

Dalam dunia organisasi itu yang namanya mutasi, promosi, rotasi itu pasti ada, bahkan demotivasi pun pasti pernah dialami semua orang yang bekerja. Semua cuma masalah waktu aja. 

17 comments:

  1. Hebat bu yayu, sebuah pengalaman indah bisa memberitahukan mutasi ke orang lain. Tapi jagngan sampe terjadi, bu yayu kasih surat mutasi, lalu respon yg muncul, "lho ini kan surat mutasi buat bu yayu? Hahahhahahahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha.....
      Kalau itu beneran kejadian pasti seru banget, om...Tapi kan kita biasanya tau dulu mau mutasi kemana, sebelum surat aslinya sampe ditangan...

      Delete
  2. Hahahahahahaha. Ibu Yang Satu Ini Kalau Denger Di Mutasi Pasti Mukanya Murung Lagi. Mba, Untuk Ke 3 Kalinya Gagal Di Ragunan. Tapi Masih Tetap Memantau Dr Website. Hahahahaha Lagi dan Lagi Gagal Untuk Memakai ID Putih Sudah Yang Ke 3 Kalinya Mba Yayu. Padahal Saya Sangat Berharap Yang Ke 3 Bisa Tembus dan Memakai Kartu ID Di Saku Walaupun Warna Putih No Hijau dan Biru Tua. Hehehehehehe. Dan Yang Paling Sedih Coretan Saya Untuk Gedung Yang Terletak Di Benhil Ini Kapan Terimplementasi YA. Hehehehehe. Padahal Satu-Persatu Coretan Dari Saya Tetangga Sebelah Yang Di Kapteni Oleh Mr. Budi, Produk Yang Baru Sama Dengan Coretan Saya. Sedih dan Hanya Bisa Melihat Ketika Coretan Saya Hanya Tergeletak Di Meja, Tp Ketika Tetangga Sebelah dan Kompetitor Yang Lain Mengeluarkan Produk Baru Hampir Mengarah Yang Sama.

    ReplyDelete
    Replies
    1. *kedip-kedip*
      Jadi malu......
      Hahaha.... kalau mutasinya balik ke kanpus yoo gak murung dong. :)
      Waaaah, jangan putus asa ya... Kalau ada kesempatan lagi, harus dicoba. Siapa tau sekarang memang belum rejeki, lain waktu kan ga ada yang tau.
      Semangaaaaaaat yaaaa.....

      Delete
  3. Malah Kedip-Kedip
    Kalau Saya Jadi Karyawannya Sofyan Basir Terus Di Mutasi Jauh-Jauh Malah Senang Dari Situ Nanti Ada Nilai PlusPlus Dari Pada Di Kanpus Yang Padat dan MACETTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT. Mba Yayu Di kAnpus Karna Enak Dengan Pusat Ibukota. Hahahahahahahahaha. Iyalah Mba Semangat Terus Asal Program Pepes Jangan Di Tutup Dulu. Masalanhnya saya belum masuk. hehehehehehehe. Ntah Kenapa Mau Nge Apply Tetangga Sebelah Malas Bangat, Apa Mungkin Saya Cinta Mati Sama Kanpus. Hahahahahaha. Masalahnya Sayang Kalau Program Saya Di Jalankan Di budi Company. Hahahahahaha. Maklum Market Uang Di Indonesia Di Bilang Ramai dan Ketat. Salah jalan bisa jauh dari target

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya juga kalau di kirim ke luar kota, apalagi luar pulau ya seneng, tapi gak lebih dari 1 minggu aja waktunya. Kalau lebih dari itu, ya mikir2 juga.
      Di Kanpus juga banyak ilmu nya kok. Tergantung darimana kita memandang. Hehe...

      Delete
  4. Hahahahahaha. Sory komandan baru balas. ialah banyak ilmu wong kanpus koug :>>>D hahahahahaha. Ilmu indah lagi kalau kita hidup di dasarnya miko. sambil menyelam dapat ikan itu lebih enak. Mba yayu divisi siapa mba? masih 16 Divisi ya kanpus? mohon doa ya Mba semoga saya benar2 bisa pakai Id Hijau dan Putih. hahahahahaha. sayang Mba kalau coretan saya buat BRI tidak di Implementasi, Maklum lah tetangga semakin bergerak cepat. sekarang sudah balik ke kanpus lagi ne?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dulu saya di Helpdesk Divisi Layanan, sekarang udah mau 8 bulan di Cabang Cimahi Bandung. Mudah2an bisa segera balik ke Kanpus lagi. :D
      Setau saya sih, sebelum saya pindah ke Cimahi, jumlah divisi di Kanpus udah mencapai 30an deh.
      Iya di doakan supaya cepat bergabung dengan BRI, pake baret hijau.

      Delete
  5. Sbb. Malam Menjelang pagi Mba. Hehehehehe Divisi Helpdesk Opo Iku? Enak Donks Di Cimahi Masih Segar Udaranya. Hehehehehehehe. Kanpus Sudah Padat Merayap Mendingan Bangun Building BRI 3 Di Epicentrum Temani Pertamina Biar Menjadi SKY BRIDGE. Woowww 30 Divisi Dalam 1 Tahun. Mba Apa Benar Ya Saya Bukan Jodoh di PPS BRI, Yang Bikin Saya Kaget dan Down Kenapa Adik Kelas Saya Justru Yang Sudah Masuk Duluan Di bandingkan saya. padahal saya sudah mencoba 3 kali masih gagal. ada juga senior saya yang baru masuk bareng adik kelas saya di kampus. Wowww semakin goyah saja ne batin. Hahahahaha. padahal saya sudah niat untuk bisa memberikan yang terbaik untuk BRI. Wuisshhhhhhh jadi sedih melihat teman2 saya 1 kampus satu persatu masuk ke PPS BRI. sedangkan saya masih mencari kesempatan datang kembali. padahal coretan saya untuk BRI sudah mulai menumpuk satu persatu, ntaah kapan coretan itu bisa terwujud, syukur bisa sharing ke divisi ketika saya pakai baret hijau, BTW baret hijau apaan ya? bagusan baret merah sudah mendunia dan di kenal kasus cebongan @_@. ntah kapan saya bisa belajar di ragunan dan syyukur2 bisa di ajarkan sama yang pengalaman seperti Mba yayu. hahahahahaha. mudah2ahn doa Mba yayu terwujud dan segera menyusul dan mendapat baret hijau. Amin. Tolong support saya terus ya Mba. Hehehehehe. Kapan2 kita berbagi pengalaman.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Helpdesk, Divisi Layanan, yang biasanya mengurusi semua gangguan operasional di unit kerja (kanca, kcp, kk, bri unit).
      Setau saya saat masuk BRI di tahun 2009, jumlah Divisi di BRI sudah lebih dari 20an deh. Tahun 2012 saja Divisi nya berkembang biak jadi makin banyak, seperti saat ini.
      Kalau soal jodoh di pekerjaan, banyak kok yang setelah berulang kali mencoba baru bisa masuk BRI. Ada juga yang sempat kerja di tempat lain dulu, baru kemudian masuk ke BRI.
      Bahkan ada juga kakak kelas saya di smu dan kuliah yang jadi junior saya di BRI. Ya itu, karena sempat kerja di tempat lain dulu.
      Sipp... silakan berbagu pengalaman tentang apapun...

      Delete
    2. Wa'alaikum salam wrwb. Siap Bu Yayu. Hahahaha. Saya Akan Terus Mencoba Dan Mencoba. Semua saran dan doa Mba Yayu memberikan efect dominio kesaya. hahahahahahaha. oh itu toh jobdisk Helpdesk. Ya Mba Memang Terkdang dunia ini unik begitu juga dengan kehidupan bahkan masalah amanah dalam pekerjaan. hahahaha. saya tetap berusaha untuk bisa menuju Benhil Kanpus. Mba yayu selain aktif di Blog dunia maya apalagi yang sering aktif. hahahahaha

      Delete
  6. Assalamuallaikum,,,,

    selamat malem salam kenal yakk,,,,,ini saya sekarang alhamdullialh di BRI unit _ mutasi KK mutasi cabang jd DJS trus sekarang jadi Mantri Kontrak (ujung tombak hehehe) beberapa yang lalu cb apply lamaran PPS BRI bsok dah mau test tulis ibu dag dig dug deh liat postingan yg gagal di TOEIC secara bahasa inggris saya kurang n katanya ada writing yang min 100 words huehue mohon doanya y teman2

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wa'alaikumsalam, wr.wb.,
      Salam kenal juga, pak...
      Semoga tes PPS nya dimudahkan dan dilancarkan hingga nanti ya, pak...
      Kalau bahasa inggris yang penting jangan malas untuk berlatih, pak. Kalau saya dulu, baca komik bahasa inggris. Lumayan menambah banyak kosakata.
      Lebih serius lagi, baca koran2 bahasa inggris, sudah pasti kan kosakata nya benar.
      Selamat berjuang....

      Delete
  7. Hallo bu yayu, mohon infonya, istri saya kerja di BRI unit di provinsi jawa tengah sedangkan saya di kerja di Bekasi, saya ingin dekat dengan istri saya, bisa g y mutasi ke bekasi?

    ReplyDelete
  8. Hallo bu, spertinya menarik sekali artikel yg ibu buat. Maaf saya mau bertanya, kbetulan saya kerja jg di BRI unit ciracap sukabumi (jauh dr tempat tinggal). Nah untuk bs dimutasi sendiri ke tmpat yg lbh dkat dgn domisili itu harus memenuhi standar apa dulu ya bu ? Terimakasih

    ReplyDelete
  9. Hallo bu, spertinya menarik sekali artikel yg ibu buat. Maaf saya mau bertanya, kbetulan saya kerja jg di BRI unit ciracap sukabumi (jauh dr tempat tinggal). Nah untuk bs dimutasi sendiri ke tmpat yg lbh dkat dgn domisili itu harus memenuhi standar apa dulu ya bu ? Terimakasih

    ReplyDelete
  10. Hallo bu, spertinya menarik sekali artikel yg ibu buat. Maaf saya mau bertanya, kbetulan saya kerja jg di BRI unit ciracap sukabumi (jauh dr tempat tinggal). Nah untuk bs dimutasi sendiri ke tmpat yg lbh dkat dgn domisili itu harus memenuhi standar apa dulu ya bu ? Terimakasih

    ReplyDelete

Jika berkenan tinggalin jejak yaa... Terimakasih sudah berkunjung... :)