Thursday, April 4, 2013

my second trip to jayapura

Waktu itu kali kedua saya menginjakkan kaki di tanah jayapura. Masih karena hal yang sama, undangan kantor wilayah jayapura untuk menjadi instruktur disana.

Senang? Oya tentu. Selain karena saya suka travelling, saya senang bertemu banyak orang baru, kenalan baru, teman baru dan tentunya pengalaman baru.

Pertama kali ke Jayapura, saya naik maskapai Lion Air. Nah, kali ini karena harga tiket pesawat sama mahalnya jadilah saya naik Garuda. Lagipula naik Lion Air untuk penerbangan yang jauh seperti itu, capek banget jadinya. Lebih baik naik Garuda sekalian. Jauh lebih nyaman. Ya memang harga juga sebanding dengan kualitas.

Kalau ada yang bertanya harga tiketnya berapa, bisa dibilang muahaaaaal... Bahkan lebih murah tiket jakarta-singapur ketimbang jakarta-jayapura. Saya sih memang gak tau pasti, katanya yang udah pernah ke singapur sih begitu.

Untuk sampai ke Jayapura, saya harus transit dulu di Makassar. Perjalanan ke makassar sendiri sekitar 3 jam. Transit sekitar 30 menit baru kemudian melanjutkan perjalanan ke Jayapura. Waktu tempuhnya sekitar 3 jam juga.

Sudah dua kali ini juga sengaja saya mengambil penerbangan pagi, jam 5 subuh. Jadi sejak malam sebelumnya saya sudah memesan taxi dan berangkat dari kosan jam 3 dini hari. Saat semua orang masih terlelap tidur, saya sudah bangun dan siap-siap berangkat keluar kota.

Saya baru sampai di Jayapura jam 2.30an WIT. Jetleg deh kalo udah beda waktu 2 jam gini. *gaya dikit pake acara jetleg*

Untuk mencapai ke hotel tempat menginap, saya disuguhi pemandangan danau sentani yang begitu indahnya. Masih alami dan nyaman lihat alamnya.

Saat saya datang kesini, warga jayapura sedang bergejolak. Kalau tidak salah waktu itu sedang ada isu untuk melawan pemerintah atau mengenai hal lain saya agak lupa. Yang jelas, selama perjalanan saya lihat beberapa kerumunan atau perkumpulan organisasi. Agak ngeri juga saya datang kesini saat kondisinya begini.

Saya pikir suasana Jayapura besoknya membaik. Ternyata semua diluar dugaan. Di hari H saya mengajar, kondisi kelas sudah agak riuh dan gundah.

Ternyata ada kerusuhan di wilayah tak jauh dari kanwil tempat kelas ajar-mengajar kami. Tadinya sih saya cuek aja. Terus melanjutkan materi yang sedang saya sharing. Saya nya konsen, pesertanya yang gundah gulana.

Ribut. Soal kerusuhan yang terjadi disana. Jam kelas masih sekitar 1 jam lagi. Materi masih tersisa, tapi tidak ada yang memperhatikan sang instruktur *baca: itu saya yang lagi jadi instruktur*

Saat saya sedang menunaikan kewajiban untuk menyelesaikan materi, tiba-tiba ada seseorang yang masuk ke dalam kelas.

"Mbak, kelasnya bubarin aja. Sudah rusuh dimana-mana. Biarkan mereka pulang karena sekarang pun mereka sudah tidak konsen," ujar sang wakil pemimpin wilayah.

Yaaa, saya manut aja jadinya. Namanya WP udah memerintahkan untuk membubarkan kelasnya. Mau bagaimana lagi.

Baru kali ini saya sedang ngajar trus dibubarin gitu aja. Sama WP pula... Saya sih cuma bisa ketawa aja deh.

Efeknya buat saya? Gak lama saya pun dipulangkan ke hotel. Gogoleran deh di hotel. Ngabisin waktu dengan nonton tv.

Padahal yah, kedua kali kesini saya itu udah rencana jalan-jalan. Pengen beli emas asli buatan jayapura. Boro-boro buat jalan-jalan, yang ada juga rusuh.

No comments:

Post a Comment

Jika berkenan tinggalin jejak yaa... Terimakasih sudah berkunjung... :)