Tadi sore sekitar jam 3-an saya pergi ke klinik BRI yang ada di Basement gedung kantor. Sebenarnya jadwal klinik ini ada setiap hari tapi dokter yang saya cari hanya praktek di hari senin-rabu-jumat mulai jam 14.00 s.d. 16.30.
Dokter ini namanya Eddy Supriharyanto, saya memang senang berobat dengan dia karena dia 'banyak omong'. Maksudnya sih peran dia disini tidak hanya sebagai dokter tapi dia bisa menganalisis pasiennya dari segi kejiwaan atau psikologi. Walaupun saya sudah tau hasil analisis dia seperti apa, tapi saya memang suka berobat ke dia.
Sejak dahulu kala, penyakit saya ini memang cuma berkisar antara sakit kepala, sakit pencernaan atau masalah lambung (maag). Jadi kalau diliat di riwayat pengobatan saya, ya nyaris semuanya itu di masalah lambung.
dr.Eddy ini juga memang sudah hapal dengan saya. Kalau saya masuk ruangannya dia langsung nanya, "Kenapa lagi yu?" dan saya cuma membalas nyengir.
Sudah sebulan ini memang kondisi badan saya ga fit-fit amat, tapi memang gak sakit juga. Yang masalah itu ya cuma di lambung ini. Sebentar sehat, sebentar asam lambung saya meningkat tajam.
Dan sebenarnya saat ini saya gak sakit-sakit amat, buktinya saya masih sanggup pergi ke kantor, jalan-jalan, muter-muter atau melakukan hal lain yang agak ekstrim. *gak sih, yang ini agak lebay aja dikit :D
Yaaaa.... hasil analisis dr.Eddy ini memang ga jauh dari perkiraan saya.
Dia cerita kalau di kedokteran itu ada ilmu untuk mempelajari tipe manusia yang di kelompokkan menjadi 4 besaran. Dan saya termasuk ke dalam tipikal 'tinggi kurus' dimana penyakitnya itu hanya berkisar antara kepala dan pencernaan.
Dan lagi-lagi, saya ini dibilang stress. Hahaha.... itu memang selalu analisis yang saya dapatkan. Dan memang saya juga tidak mengelak.
Segala yang dia bilang memang tidak banyak salahnya. Yang dibilang saya itu orangnya terlalu pemikir (maksudnya ada hal apa dipikir sampe dalem-dalem dan berlarut-larut), saya itu bukan orang yang mudah melupakan (kasarnya sih bisa menjadi pendendam... Uppsss...), saya itu paling tidak bisa menerima kekecewaan, dan masih banyak analisis lagi.
Tapi dia bilang, itu semua adalah anugrah yang sudah Allah berikan kepada saya. Tinggal bagaimana saya mengatur atau mengelola perasaan-perasaan itu.
Dan saran dia untuk saya yaitu satu, saya harus mencari seorang pendengar. Ya... mencari seseorang yang bisa mendengarkan saya. Cukup hanya mendengarkan. Tanpa menghasut atau memberi komentar yang bisa membuat saya semakin kecewa.
Karena menurutnya yang saya butuhkan saat ini adalah seorang pendengar, agar luapan-luapan di dalam hati saya sedikit demi sedikit keluar dan kembali ada ruang yang cukup terbuka di hati saya.
Yaaa, entahlah... mungkin dia ada benarnya. Saya juga tidak tahu. Saya hanya senyum menanggapi semua sarannya. Dan memang dia menawarkan kapan-kapan saya boleh datang lagi untuk sekedar curhat padanya. Saya hanya menimpali, "Wah bisa seharian kalau saya curhat disini."
Jadi,,, siapa yang bisa mendengarkan saya saat ini? cukup hanya mendengarkan saja...
No comments:
Post a Comment
Jika berkenan tinggalin jejak yaa... Terimakasih sudah berkunjung... :)