Sunday, January 27, 2013

Passion Gue vs Passion bukan Gue

Siapa yang menjadikan passionnya sebagai kerjaan?
atau,
Siapa yang menjadikan pekerjaannya sebagai passion?

Hayoo, ngaku aja deh...
Kamu termasuk dalam golongan yang mana?

Betapa sangat beruntungnya orang yang menjadikan passion sebagai kerjaan. Karena dengan begitu pasti bisa dengan sepenuh hati menjalani pekerjaannya tersebut. Tapi sayangnya, tidak banyak orang yang bisa mendapatkan hal ini. Coba liat di sekeliling kita, banyak orang yang melakukan pekerjaan bukan atas dasar passionnya. Terpaksa? Who knows...

Memang banyak orang yang menjalani pekerjaannya atas dasar terbiasa atau bahkan terpaksa. Tapi tidak sedikit juga mereka yang menjadikan pekerjaannya menjadi passion buat mereka. Buat saya ini sesuatu yang hebat. Yang tadinya mungkin tidak suka, lalu bisa dirubah dan dijadikan passion bagi dirinya sendiri.

Hmmm,,, menjadikan pekerjaan sebagai passion memang tidak ada salahnya. Malah bisa menjadi sesuatu yang positif juga. Karena apa? Karena menjalani pekerjaan jadi semangat dan mungkin sepenuh hati. Jadi bisa lebih serius dan tanggung jawab. Eh, bukan berarti kalo bukan passion ga penuh tanggung jawab yah. Tanggung jawab tapi pasti ada perbedaannya dengan orang yang memiliki passion di pekerjaan tersebut.

Yang patut di waspadai adalah, kita harus tau sejauh mana akan menjadikan pekerjaan tersebut sebagai passion. Suatu saat bisa saja ada perasaan jenuh, bosan, ingin mencari sesuatu yang baru atau entah perasaan gak enak yang lain. Pada titik inilah mungkin menjadikan pekerjaan sebagai passion berada di ambang batasnya. Karena tetap saja yang awalnya tidak suka trus dijadikan suka, bisa jadi ada masa kadaluarsanya. Pada suatu saat tertentu ada titik jenuh yang tidak bisa ditahan lagi. Ibaratnya sih seperti dapur magma yang suatu saat sudah penuh trus gunungnya meletus. #eaaa, udah gak jelas perumpamaannya...

Kalau pengalaman saya sendiri?

Saya pernah berusaha menjadikan pekerjaan sebagai passion. Berhasil? Entahlah... mungkin cukup berhasil saat itu. Karena ada sebagian passion saya yang tersalurkan. Saya cukup menggilai keindahan kota-kota lain di sudut belahan Indonesia di luar sana, menggilai petualangan tempat baru dan tentu saja wisata kulinernya. Ketiga hal tersebut bisa saya dapatkan seiring menjalani pekerjaan saat itu.

Keinginan saya untuk menjejakkan kaki di tanah Aceh, Irian Jaya maupun kota lain, berhasil terwujud karena saya menjadikan pekerjaan sebagai passion. Tapi yaaa, gitu deh... Semua ada titik jenuhnya. Ada perasaan ingin mencari sesuatu yang baru. Sesuatu yang memang passion saya benar-benar ada disana.

Jadi kalau ditanya, apakah kerjaan saat ini adalah passion saya?

Saya jawab. Ini passion saya yang juga passion bukan saya.

Bingung sama jawaban saya diatas? Iya sama, saya juga....

#udah...udah...., gak usah terlalu dianggap serius bacanya...#

No comments:

Post a Comment

Jika berkenan tinggalin jejak yaa... Terimakasih sudah berkunjung... :)