Sekitar 2 minggu lalu saat sedang mengikuti Wanna be Trainer, saya iseng tes STIFIn karena ingin tau sebenarnya saya itu lebih dominan otak yang mana dalam melakukan sesuatu. Hasil yang saya peroleh adalah Sensing Extrovert, atau dominan otak kiri bawah.
Sebagai pembuka, mungkin perlu dibahas dulu secara sekilas apa itu tes STIFIn?
Tes STIFIn adalah tes yang dilakukan dengan cara men-scan kesepuluh ujung jari (tidak lebih dari 1 menit). Sidik jari yang membawa informasi tentang komposisi susunan syaraf tersebut kemudian di analisa dan dihubungkan dengan belahan otak tertentu yang dominan berperan sebagai sistem-operasi dan sekaligus menjadi mesin kecerdasan anda. Dari susunan syaraf tersebut masih bisa di prediksi letak dominasi mesin kecerdasan itu ada di lapisan otak berwarna putih atau di lapisan otak berwarna abu-abu, sehingga mesin kecerdasan tersebut dikemudikan dengan dua cara yang berbeda, yaitu : kemudi introvert (I) atau kemudi ekstrovert (E). (Poniman, Farid. 2012. Penjelasan Hasil Tes STIFIn: Mengenali cetak biru hidup anda).
Nah, hasil tes STIFIn ini terbagi menjadi 5 golongan:
1. Sensing (memori rajin/limbik kiri)
2. Thinking (analitis pandai/neokortek kiri)
3. Intuiting (kreatif imaginasi liar/neokortek kanan)
4. Feeling (emosi hubungan/limbik kanan)
5. Instinct (naluri serba bisa/hindbrain/midbrain)
Kalau dibahas semuanya akan ada 9 pembahasan, karena poin 1-4 golongan diatas ditambah hasil introvert atau ekstrovertnya dan poin 5 sehingga bisa menghabiskan berlembar-lembar halaman. Jadi untuk saat ini akan saya bahas hasil saya sendiri, yaitu sensing ekstrovert. Narsis dikit gpp kan?
Sensing Ekstrovert.
Intisarinya: kecerdasan sensing yang berarti merujuk kepada panca indera, membuatnya menjadi konkrit dan praktis. Kecerdasan tersebut dikemudikan dari luar ke dalam, sehingga mudah kecipratan banyak peluang baru.
Tahan banting seperti laki-laki tetapi manja seperti perempuan, mudah disenangkan namun tidak mudah jatuh cinta, pembawaan terkesan lembut padahal suara melengking, susah mulai kerja tapi jika sudah mulai kerja determinasinya kuat, dermawan tapi boros sebagai penikmat, mengharapkan kepastian tapi cepat merasa tersudut dan kemudian kabur, diiming-imingi dengan insentif yang terukur, mencari ladang untuk menanam uangnya.
Utama: ekonomi, sport, kemiliteran, perhotelan, sejarah
Pilihan lainnya: ahli keuangan, ahli bahasa, pedagang, entertainer, bankir, dokter, jurnalis, model, pilot, pramugari, perkebunan, pertanian, peternakan, fotografer, dsb.
Itu sekilas yang ada di buku tersebut untuk Sensing Ekstrovert. Yang paling menarik bagi saya adalah dibagian "dermawan tapi boros sebagai penikmat". Dijelaskan kalo orang sensing ekstrovert itu dermawan tapi ya gitu, dia bisa menjadi sangat boros untuk hal-hal demi kepuasan pribadinya. Pendapat saya soal ini? Kalo dermawan, ga enak ah bahas kedermawanan saya (mulai narsis dot com). Soal boros pribadi kayaknya iya deh, karena saya senang menghadiahi diri sendiri dengan sesuatu supaya saya mencapai kepuasan tertentu. Kalo udah gitu rasanya puas sendiri.
Yang lagi marak tes STIFIn ini digunakan untuk mengetahui secara genetik bakat alami yang ada pada anak sejak dini. Jadi sejak awal orangtua bisa mengarahkan kemampuan anaknya ke arah sesuai genetiknya.
Nah, kalau ada yang minat ingin tau memiliki genetik seperti apa, coba aja dicari di mbah google tentang tes STIFIn, tempat tesnya ada di semua kota. Jadi kalau ada yang merasa pekerjaannya tidak sesuai dengan bakatnya bisa tobat profesi cepet-cepet deh...
Sumber tulisan: Penjelasan Hasil Tes STIFIn : Mengenali cetak biru hidup anda, karya Farid Poniman.
No comments:
Post a Comment
Jika berkenan tinggalin jejak yaa... Terimakasih sudah berkunjung... :)