Beberapa saat yang lalu saya dan 19 rekan lain mengikuti pendidikan Manajer Operasional di Pusdiklat BRI dari 3 Sept hingga 18 September. Selesai pendidikan kami semua kembali ke unit kerja masing-masing dan melanjutkan pekerjaan yang lama tertunda sembari menunggu SK kepindahan ke unit kerja yang baru. Perkiraan waktu tersebut sekitar 2 minggu sejak kami selesai pendidikan.
Jika dihitung-hitung secara hari kalender, tepat 2 minggu sejak pendidikan adalah hari selasa atau rabu di minggu pertama bulan Oktober ini. Apakah saya deg-deg-an? Iya. Deg-deg-an, penasaran, khawatir dan perasaan lain sempat lewat di hati ini. Tapi apapun hasil yang saya dapatkan, itu pasti hal terbaik yang sudah ditentukan oleh Allah.
Hari terus berlalu. Selasa, surat yang ditunggu tak kunjung tiba. Mungkin besok. Saat rabu tiba, ternyata tak juga datang. Kamis pun berlalu, eh surat itu ga ada juga.
Surat itu sudah jadi perbincangan hangat diantara kami semua. Diantara kegalauan dan ketidakpastian. Ada yang memang sudah ingin segera pindah dari unit kerja yang lama. Ada yang sudah jenuh dengan kondisi kerjanya. Ada pula yang sudah tidak tahan dengan bosnya. Dan ada juga yang sudah tidak sabar dengan jabatan dan harapan baru yang akan diterima. Saya sendiri sudah merasakan tingkat kejenuhan yang cukup tinggi disini.
Kalau tidak salah ada sebuah penelitian yang membahas hubungan antara tingkat kejenuhan bekerja seseorang dengan lamanya masa kerja. Nah, kalau tidak salah lagi umumnya seseorang akan mulai merasakan kejenuhan bekerja saat memasuki tahun kedua. Dan saya memang merasakan hal tersebut. Ibarat kata, seperti sudah berasa datar-datar aja dengan kerjaan sekarang. Kayaknya itu lagi-itu lagi yang setiap hari dikerjakan. Bosan!
Walau mungkin atasan saya di tempat yang baru belum tentu akan lebih baik dari sekarang atau kerjaan saya belum tentu akan lebih nyaman, saya harus keluar dari zona saat ini. Yang mungkin saja kepindahan ini bisa jadi 'keluar dari mulut macan tapi masuk ke mulut buaya' tetap harus saya hadapi risiko ini. Bukankah kita hidup memang untuk ambil risiko?
Sampai di hari jumat, surat yang dinanti tak kunjung juga ada kabarnya. Malah MO angkatan 3 sudah ada yang mendapat pengumuman mutasi duluan. Terang saja hal ini langsung jadi pembicaraan hangat diantara kami MO angkatan 2. Kami yang selesai pendidikan duluan, ko justru MO3 yang lebih dulu penempatan.
Ya sudahlah, mau bagaimana lagi! Mungkin memang kami diminta untuk menunggu, sedikit lebih bersabar lagi. Karena saya yakin, semua akan indah pada waktu-Nya.
Biarlah saat ini SK tersebut berwujud menjadi Sebuah Ketidakpastian. Karena semua masih serba tidak pasti selama belum ada keputusan akan dibawa kemana kami-kami ini. InsyaAllah semua adalah terbaik yang diberikan oleh Allah SWT.
Note: saya sangat berharap dan terus berdoa kalau saya akan ditempatkan di Cabang Cibinong. Siapapun yang membaca tulisan ini, tolong di aamin-kan ya harapan saya tersebut. Hehe....
aamiin ya ALLAH ya robbalamiinn,,, may ALLAH gives you the place as you wish ^_~
ReplyDeleteAamiin... aamiin... aamiin YRA....
DeleteThank you mell,,, *hug*
aamiin yu, semoga dikabulkan Allah ;)
ReplyDeleteAamiin....
DeleteMakasih, makasih Mba Windi... :)