Sunday, January 13, 2013

Siapa yang Ultah, Siapa yang Kena Dikerjain

Sore itu, selepas sholat ashar saya ngobrol dengan beberapa rekan kerja di mushola. Obrolan para wanita ngalor ngidul dari A to Z. Karena dirasa sudah lama akhirnya kami kembali ke ruangan.

Saat kembali, Tri, salah satu rekan kerja saya dipanggil oleh Bagian Dana Jasa dan ditanyakan soal transaksi pengiriman uang ke Bank lain. Tri diberitahu kalau pengiriman uang tadi siang sebesar 89 juta di retur oleh Kantor Pusat sehingga nasabah komplain ke kantor.

Saya lihat, wajah Tri langsung berubah menjadi pucat pasi. Dia pun dimarahi oleh atasan karena tidak hati-hati dalam memproses transaksi nasabah. Terlebih lagi, nasabah sudah mengetahui kalau pengiriman uangnya ke bank lain tidak sampai hari itu juga.

Terus terang, saya juga jadi ikutan panik. Lihat dia yang pucat dan dimarahi. Saya juga jadi berpikir dalam hati, "duh, jangan-jangan transaksi tersebut saya yang approve. Kalau iya, ngeri juga nih!"

Saya segera menghampiri Tri yang sedang kebingungan sembari memegang bukti transaksi tadi siang.

Damn.... dan benar saja, transaksi itu saya yang approve.

"Lain kali kalau transaksi itu yang benar. Pastikan kembali ke nasabah. Nasabah bilang transaksinya 189 juta, kenapa itu yang kamu proses 89?" Ucap bagian dana dan jasa.

Tubuh saya berasa dingin. Ikutan lemas seperti Tri. Saya juga ingat-ingat transaksi tadi siang. Perasaan memang cuma 89 juta deh....

"Kasian tuh nasabahnya, rekannya udah nungguin uangnya sampai. Ternyata kamu salah input. Coba cek lagi transaksinya, trus telp ke nasabahnya. Minta maaf." Terang yang lain.

"Bu, transaksinya beneran di retur?" Tanya saya ke Bu Ning, bagian dana jasa.

Bu Ning hanya diam saja, tidak menjawab pertanyaan yang saya ajukan.

Saya lihat Tri semakin bingung. Saya juga jadi semakin bingung karena saya lah yang approve transaksi tersebut.

"Saya telpon dulu nasabahnya ya bu?" Ucap Tri sembari jalan menuju ruang IT.

"Gak usah telp di ruang IT, itu telp aja di mejanya bu Yayu," ucap yang lain.

"Iya telp di meja saya aja, gpp kok!" Kata saya sendiri. Masih panik dalam hati.

Yang lain hanya memperhatikan kita, tidak ada yang banyak komentar atau ikut menghampiri Tri. Mungkin sama bingungnya kali yah...

"Coba cek dulu sama bukti transaksi yang kamu punya," ucap bu Ning.

Tri pun berjalan ke arah ruangan teller lalu membuka pintu ruangan teller untuk menuju ke meja kerjanya. Bener-bener deh suasana saat itu gak enak banget. Lemes, bingung dan perasaan lain yang nyampur aduk dalam hati saya juga. Nggak tau deh perasaan Tri saat itu seperti apa.

Dia pun membuka pintu ruangan teller, daaaan.....

"HAPPY BIRTHDAY, TRI......"

Saat pintu dibuka, semua orang sudah menyambutnya dari balik pintu. Teriakan Selamat Ulang Tahun dan sebuah cake berwarna merah.

Seketika itu lemas saya menghilang.

Ternyata semua itu hanya skenario untuk ngerjain Tri. Dan saya juga ikutan jadi korbannya.....

Siapa yang ultah, siapa juga yang ikut kena dikerjain. Jadilah saya juga bahan tertawaan karena ikut kena di kerjain. Ya gimana nggak, saya juga ngeri kalau memang benar transaksi itu kesalahan di bank, berarti kan saya turut andil. Untungnya cuma sebuah skenario saja.

Happy birthday, tri... wish u all the best yaa....

2 comments:

  1. Iyaa bu, mereka suka jail, tapi seru bu, jadi kangen sama rekan-rekan di BRI Cabang Cimahi, ilham juga dulu kena dimarahin sama bu ida + bu nuri, dulu acara suprise party buat yang ulang tahun ga ada, pas Pak Hendra jadi Pinca baru ada, meskipun cuma 8 bulan di cimahi, tapi membawa perubahan yg luar biasa.

    Ilham (eks IT cimahi)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bener, ham... gak nyangka pada jahil dan kena dikerjain. Hehe... Tapi jadi seru yah...

      Delete

Jika berkenan tinggalin jejak yaa... Terimakasih sudah berkunjung... :)