Monday, October 8, 2012

Semua Pasti Akan ada Hikmahnya

Dikisahkan ada seorang penasehat kerajaan yang sering berkata, "semua pasti akan ada hikmahnya".

Suatu hari sang Raja pergi ke dapur istana dan menemukan koki-nya sedang sibuk memasak makan malam untuknya. Melihat begitu banyak kegiatan, dia menjadi tertarik untuk mendekat. Di sudut ruangan tersebut terdapat setumpukan daging yang belum dipotong. Raja pun mengambil pisau yang tergeletak diantara tumpukan daging dengan tangan kanannya. Merasa bersemangat sekali, dia kemudian memegang sepotong daging dengan tangan kirinya lalu memotongnya.

Bruuuuk..... Daging itu terpotong. "Auuuuuuwwwwhhhhh....." Raja berteriak, tak disangka ternyata satu ruas jari tengah tangan kirinya ikut terpotong. Segeralah Raja mencari pertolongan untuk mengobati lukanya.

Setelah lukanya terobati, Raja memanggil Penasehat kerajaan. "Penasehat, kiranya adakah suatu pertanda buruk terhadap kejadian yang menimpaku ini?" tanya sang Raja dengan wajah muram durja.

"Semua pasti akan ada hikmahnya, Baginda. Jadi tidak perlu khawatir akan kejadian tadi," jawab penasehat.

Merasa tidak puas dengan jawaban sang penasehat, Raja justru semakin marah, "Kamu ini! Kalau ditanya pasti jawabannya begitu. Kamu itu dibayar bukan untuk kasih jawaban gitu-gitu aja!"

"Ampun, Baginda... Hamba tidak bermaksud begitu," jawab penasehat dengan suara yang bergetar mulai ketakutan.

"Pengawal....!" teriak sang Raja, kemudian para pengawalnya itu segera bergegas menghampiri ke dalam ruangan. Raja pun segera memberi titah, "Segera bawa dia dan masukkan ke dalam penjara."

Beberapa bulan berikutnya, Raja beserta 6 orang kepercayaannya pergi berburu ke daerah yang jauh dari wilayah kerajaannya. Tak disangka mereka ditangkap oleh suku primitif dan akan dijadikan bahan persembahan bagi Dewa-Dewa. Semua pasrah dan merasa akan segera menemui ajalnya.

Orang pertama dibawa dan dilempar ke jurang sebagai persembahan bagi Dewa suku tersebut. Tersisa 6 orang lagi termasuk sang Raja. Lalu orang kedua pun dibawa dan dijadikan persembahan berikutnya. Giliran orang ketiga tiba, sang Raja lah yang terpilih.

Sebelum dilempar ke dalam jurang, salah satu orang primitif itu memeriksa tubuh sang Raja, lalu dia berkata kepada temannya, "Orang ini cacat. Ruas jarinya tidak ada satu, kita tidak boleh memberikan persembahan untuk Dewa dengan orang cacat."

Singkat cerita, karena dianggap cacat akhirnya sang Raja dibatalkan sebagai persembahan dan dibiarkan kembali ke asalnya.

Sesampainya di kerajaan, Raja langsung menemui dan membebaskan sang Penasehat dari dalam penjara. Dengan penuh kehangatan Raja langsung memeluknya sambil berlinang air mata, "Terimakasih, ternyata kamu benar... Memang semua pasti akan ada hikmahnya. Karena jari yang terpotong ini, aku selamat dan tidak dijadikan sebagai persembahan orang-orang primitif itu. Untuk menebus rasa bersalahku, kamu boleh meminta apapun dan akan aku penuhi!" ujar sang Raja.

"Tidak perlu, Baginda. Justru hamba lah yang mengucapkan beribu terimakasih karena engkau telah memasukkan hamba ke dalam penjara," jawab Penasehat dengan sukacita.

"Kamu ini memang orang aneh! Dimasukkan ke dalam penjara ko bilang terimakasih," jawab Raja dengan heran.

"Iya, Baginda... Setelah engkau memasukkan hamba ke dalam penjara, setiap hari hamba terus berdoa dan selalu percaya bahwa semua pasti akan ada hikmahnya."

"Maksudnya bagaimana? Saya benar-benar tidak mengerti dengan perkataanmu!" lanjut sang Raja.

"Benar Baginda, semua memang pasti akan ada hikmahnya. Seandainya Baginda waktu itu tidak memasukkan ku ke dalam penjara, pastilah saya ikut berburu dan sekarang sudah menjadi salah satu korban persembahan tersebut," jawab sang penasehat bijak tersebut sembari tersenyum.



Saya persembahkan tulisan ini untuk M. Reza Cordova... Terus semangat dan selalu yakin kalau semua pasti akan ada hikmahnya....

#ditulis ulang seperti yang pernah diceritakan oleh Pak Jamil Azzaini di training Wanna be Traner batch-8#

2 comments:

  1. xixixi, aku baca cerita ini malah di buku ponakan ku yang TK yu, langsung manggut-manggut bacanya. memang benar semua ada hikmahnya. Maka berprasangka baiklah pada Allah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oo,,, berarti cerita diceritakan ulang yah,,, hehe...

      Iya mba, mmg sebaiknya selalu berprasangka baik pada Allah, krn semua pilihannya pasti yang terbaik... Aamiin yra...

      Delete

Jika berkenan tinggalin jejak yaa... Terimakasih sudah berkunjung... :)