Wednesday, December 28, 2011

Jangan menaruh telur dalam keranjang yang sama

Ketika sudah memiliki penghasilan sendiri, pasti kita mulai memikirkan digunakan untuk apa saja uang tersebut. Sudah tentu adalah untuk kebutuhan hidup sehari-hari mulai dari pakaian, biaya makan sehari-hari, bayar kosan/sewa kontrakan/cicilan rumah, dsb. Selain itu kita harus memikirkan masa depan, biaya pernikahan, biaya setelah pernikahan, biaya anak, kuliah anak, dsb. atau bahkan persiapan pensiun nanti.

Mungkin sebagian orang pada saat masih lajang atau baru menikah mengganggap terlalu jauh kalau memikirkan biaya kuliah anak. Tetapi jangan salah, investasilah sedini mungkin. Tidak ada salahnya kita mempersiapkan apapun dari awal, karena tidak ada istilah kepagian dalam hal berinvestasi.

Mengenai instrumen apa yang tepat untuk investasi, macam-macam bisa dipilih, yang penting jangan dalam instrumen yang sama. Karena menurut pepatah "jangan menaruh telur dikeranjang yang sama" itu banyak benarnya. Kalau kita menaruh seluruh uang kita dalam instrumen investasi yang sama, akan lebih banyak resiko yang ditanggung ketimbang kita menaruh uang dalam berbagai instrumen.

Instrumen yang bisa kita pakai saat ini cukup banyak, diantaranya:
1. Tabungan. Ini merupakan instrumen investasi paling klasik. Dulu tabungan adalah alat investasi bagi masyarakat, tetapi saat ini tabungan lebih banyak digunakan karena faktor kebutuhannya. Dengan memiliki tabungan dan kartu ATM, kegunaan uang kertas sudah banyak tergeser keberadaannya. Jadi kalau saat ini tabungan digunakan sebagai instrumen investasi agak meragukan buat saya, karena si empunya harus dipastikan keteguhannya supaya tidak menggunakan isinya.

2. Deposito. Bunga yang di tawarkan setiap bank beragam dan tergantung jangka waktunya juga. Kalau menaruh uang kita di deposito, sebaiknya ini digunakan apabila tujuannya adalah investasi jangka menengah. Kalau kira-kira uangnya akan terpakai dalam waktu dekat, jangan pilih ini deh saran saya. Karena jika butuh mendadak, akan ada pinalti jika dicairkan sebelum jatuh temponya.

3. Saham. Kalau denger kata saham, yang terlintas di benak saya adalah "high risk high return". Investasi yang satu ini memang bisa menghasilkan keuntungan yang besar, jika kita paham cara menggunakannya. Kalau nggak ngerti, jangan berani-berani deh investasi di instrumen yang satu ini. Karena kalau nggak ngerti atau cuma coba-coba, risikonya adalah justru kita bisa rugi dan kehilangan seluruh uang tersebut.

4. Emas. Ini yang paling saya suka. Nilai kenaikannya stabil dan menurut saya emas ini menjaga nilau uang itu sendiri. Nilai emas memang sama seperti instrumen investasi yang lain, berfluktuasi setiap harinya. Tetapi apabila diambil garis lurus, kenaikannya stabil secara keseluruhan. Dan yang paling utama, emas menjaga nilai uang dari gerusan inflasi.

5. Tanah. Investasi di fix asset juga tidak ada ruginya, karena semakin lama nilai tanah itu akan naik dengan sendirinya, seiring makin tingginya pertumbuhan penduduk dan berkurangnya lahan untuk perumahan. Tetapi yang perlu dipastikan tanah yang akan dibeli untuk investasi merupakan lahan yang strategis, jangan sampai tanah tersebut letaknya tidak strategis atau daya jual kembalinya tidak bagus alias gak laku dijual lagi (dekat kuburan misalnya...).

6. Dollar. Sama seperti saham, instrumen ini bisa menghasilkan keuntungan yang besar apabila kita mengerti cara menggunakannya. Tetapi jangan asal beli Dollar lalu di simpan, karena kita harus dengan pintar mengenali saat-saat kapan harus jual atau beli, alih-alih pengen untung yang ada malah rugi karena salah perhitungan.

7. Pertanian/perkebunan. Investasi di bidang ini juga tidak ada buruknya, ada kalanya menghasilkan keuntungan yang tinggi ketika panen raya dan harga jual sangat bagus tetapi bisa juga merugi ketika harga jual rendah atau biaya produksi mahal yang tidak mampu tertutup oleh penjualan. Yang penting kita harus bisa memperhitungkan cara menekan kerugian yang akan ditanggung tersebut.

Apapun istrumen yang dipilih, yang penting kita yakin bahwa investasi yang dilakukan tujuan utamanya adalah untuk menjaga nilai uang itu sendiri. Jangan sampai uang 1 juta yang kita punya sekarang tidak bisa membeli barang yang sama di tahun depan. Selalu yang kita harapkan adalah, kapanpun uang itu kita butuhkan akan dapat memenuhi kebutuhan kita dengan nilai yang sama saat ini.

Dan yang selalu di ingat, jangan pernah menaruh telur dalam keranjang yang sama. Karena ketika satu keranjang jatuh dan telur-telur tersebut pecah semua, kita masih memiliki telur di keranjang lain yang bisa dipakai untuk membuat omelet yang lezat.

:: opini malam sebelum tidur ::

2 comments:

  1. Mantap bener Kak Yayu, Thank's yaa atas postingannya :-)

    ReplyDelete

Jika berkenan tinggalin jejak yaa... Terimakasih sudah berkunjung... :)