My Golden Ticket

Saya mengibaratkan pendaftaran pendidikan MP/MO yang kemarin saya dapatkan itu sebagai golden ticket. Iya! Tiket emas yang bisa membuat saya keluar dari unit kerja sekarang. Kesempatan yang saya tunggu.

Sekarang sudah jam 12.45 dan belum ada keputusan final apakah saya akan menggunakan golden ticket ini. 

Galau? mungkin. Entahlah...

Banyak pikiran yang berkecamuk di kepala saya sejak kemarin.

Ada banyak orang di luar sana yang menginginkan posisi saya sekarang. Dari luar ingin masuk ke wilayah kantor pusat. Dan saya memiliki itu sekarang. Jika saya mau, saya tetap bisa ada disini.

Tetapi, ada banyak orang juga disini yang menginginkan golden ticket ini. Seperti by pass untuk percepatan karir. Dan saya juga punya itu sekarang. Segera bisa memakainya jika saya mau.

Salah satu atasan saya menyarankan untuk mengambilnya. Kesempatan tidak datang 2x katanya. Dan bila menunggu nanti belum tentu kebijakannya masih sama. Karena ganti pemimpin bisa saja ganti kebijakan.

Sedangkan senior saya yang sudah lebih dulu turun gunung ke cabang berpendapat, memang kesempatan tidak datang 2x tapi jangan sampai salah pilih trus akhirnya menyesal juga.

Sedang rekan saya yang lain bilang, cepat atau lambat bukankah memang kita semua akan melalui ini? kalau tidak sekarang, besok atau lusa juga pasti akan mengalaminya. Takut, dia juga iya. Tapi semua bisa dilakukan dengan learning by doing, gitu katanya.

Dalam hati kecil saya. Jujur! Saya tertarik untuk ikut. Karena golden ticket ini sudah di depan mata saya. Belum tentu kesempatan ini akan datang kembali.

Mungkin karena terbiasa dengan zona nyaman sehingga sebagian hati berat. Saya masih ingin menikmati Jakarta (karena belum tentu nanti di jakarta, walau ada kemungkinan bisa di Bogor), saya masih ingin menikmati SPJ muter2 ke luar pulau (apalagi Oktober ada jadwal ke Aceh, kota impian saya selama ini), saya masih ingin ngajar ke pusdik dan bertemu banyak orang dari manapun, dan saya masih ingin melakukan keanehan-keanehan lain bersama teman-teman di kantor pusat ini.

Tapi atasan saya yang lain bilang, kalau saya terus ada di zona nyaman ini kapan saya akan berkembang? pastinya hanya akan gini-gini saja kalau saya disini.

Hahaha.... beneran deh, galau segalau galaunya....

Doakan saia ya.... Semoga apapun yang saya pilih adalah yang terbaik bagi saya. Aamiin...