Besoknya, saat libur lembur pilkada saya iseng bbm dia lagi. Waktu itu saya lagi bosan banget ada di kantor. Yaa gimana gak bosan, lembur cuma dikitan. Kebetulan saat itu ternyata Desi juga sedang lembur, langsung deh saya tancap gas untuk nemuin dia di Lantai 7.
Setelah girls session kita selesai, lanjut pembicaraan soal pengumpulan pakaian untuk warga tanah abang yang kemarin dia bbm saya. Nah didapatlah informasi kalau wilayah tersebut juga berada di bawah binaan komunitas Sahabat Anak.
Untuk teman-teman yang ingin tahu tentang komunitas Sahabat Anak bisa searching di mbah Google.
Komunitas Sahabat Anak ini membina anak-anak yang tinggal di daerah tersebut. Nah volunteer dari komunitas inilah yang secara rutin mengadakan bimbel bagi adik-adik yang ada disana. Memberikan berbagai macam kegiatan bagi mereka.
Anak-anak ini tinggal di sekitar rel tanah abang. Sebagian dari mereka masih beruntung bisa menikmati bangku sekolah, tetapi di sisa waktu yang ada mereka ‘bekerja’ sebagai pengamen jalanan. Ada juga yang sama sekali tidak sekolah, dan ada juga yang menjadi peminta-minta di jalanan.
Rasanya ironis sekali mendengar kehidupan seperti itu. Anak-anak yang seharusnya sekolah dan menikmati waktu bermainnya harus ‘bekerja’ demi sesuap nasi penyambung hidupnya esok.
Mendengar penjelasannya tersebut saya jadi tertarik untuk ikutan membantu. Apapun itu saya akan coba bantu deh. InsyaAllah niat baik akan selalu ada jalan.
Selain mengumpulkan pakaian layak pakai, Desi juga berencana untuk membeli sandang bagi adik-adik kecil ini. Mulai dari baju koko, baju muslim, mukena, Al-Quran, Juz Amma serta buku tata cara sholat.
Setelah mendapat informasi yang cukup, saya pun mengirimkan bbm lagi ke beberapa teman dan memasang status di BBM. Menawarkan jika ada yang ingin mendonasikan pakaian layak pakainya. Alhamdulillah ternyata mendapat apresiasi yang sangat bagus.
Saya sengaja tidak meminta donasi dalam bentuk uang, hanya menawarkan dalam bentuk pakaian layak pakai. Dan memang Allah itu Maha Pemurah dan Pemberi Rizki, beberapa kawan langsung mengungkapkan ingin berdonasi dalam bentuk uang. Rejeki adik-adik itu sudah di atur oleh Yang Maha Kuasa, rejeki bisa datang dari siapa saja, bahkan yang tidak kita kenal dan tidak di sangka sekalipun.
Alhamdulillah donasi pakaian dan uang pun berdatangan untuk mereka. Dan ada seseorang yang ingin mendonasikan uang tetapi ingin dibentukkan dalam bahan pangan. Akhirnya kami sesuaikan seperti niat sang donatur, sehingga kami belikan bahan pangan yang terdiri dari mie instan, susu kental manis dan gula. Tadinya mau membelikan minyak sayur juga, tapi mengingat tidak semua dari mereka memiliki kompor jadi di urungkan deh.
Alhamdulillah uang yang terkumpul sangat berlebih. Untuk membeli pakaian, Al-Quran, Juz Amma, buku penuntun sholat dan bahan pangan. Semua lebih dari cukup. Bahkan yang awalnya rencana membeli 55 set bahan pangan, karena donasi uangnya berlebih jadi bisa membeli sebanyak 64 set. Memang rejeki itu tidak akan pernah tertukar. Sehingga kami masih bisa membeli pakaian lebih dan sajadah untuk di berikan kepada adik-adik yang berprestasi.
No comments:
Post a Comment
Jika berkenan tinggalin jejak yaa... Terimakasih sudah berkunjung... :)