Pernah ga suatu saat kamu punya perasaan, “gue lagi…gue lagi…,” atau “kenapa sih kok gue terus?” atau “kenapa musti gue ya?” baik itu di kerjaan atau kehidupan sehari-hari?
Pastinya semua orang pernah merasakan hal ini. Merasa kenapa sih harus gue yang nanggung ini. Kenapa gue lagi yang merasakan kejadian ini? Kenapa gue yang ngalamin, dan sejuta pemangkiran lain.
Mungkin ketika itu kita merasa sebagai orang yang amat teraniaya, merasa patut di kasihani.
Tapi pernah gak sesekali kita terpikir kebalikannya?
Maksudnya?
Iya pemikiran itu tapi dengan kondisi kebalikan dari keadaan diatas.
???
Jadi begini…. Kalau masih bingung.
Perasaan “gue lagi… gue lagi…” itu kan muncul saat kita “teraniaya”, nah sekarang kita balik. Saat kita lagi dapet rejeki, dapat kemudahan dalam hal kerjaan atau mendapat sesuatu yang membahagiakan. Pernahkah kita terpikir, “kok gue lagi?” atau “kenapa gue yang nerima ini?”
Sudah saya pastikan tidak pernah ada yang terpikirkan ini. (Ya eyaa laaaah….)
Hehehe… saya cuma berpendapat ya, jangan dianggap terlalu serius.
Tapi beneran deh, pernah gak kita terpikir perasaan “gue lagi…gue lagi…” itu saat lagi bahagia? Kebanyakan kayaknya gak pernah. Saya mengulas ini bukan maksud apa-apa ya... Terkadang saat ada di kondisi ‘bawah’ kita akan merasa menjadi orang yang kayaknya paling teraniaya sedunia, tapiii saat menerima rejeki atau ada di kondisi ‘diatas’ kita suka lupa bersyukur.
Hayooooo???? Jujur deh…. Iya kan? Hehehe...
Wajar sih manusia kan tempatnya khilaf dan lupa. Yaa semoga kita semua selalu diberi kesabaran saat ada 'dibawah' dan tetap termasuk orang yang bersyukur ketika ada 'diatas'.
Tulisan ini hanya sedikit mengingatkan, terutama bagi diri saya sendiri. Kadang masih suka lupa untuk bersyukur atas semua rejeki dan kemudahan yang saya punya.
No comments:
Post a Comment
Jika berkenan tinggalin jejak yaa... Terimakasih sudah berkunjung... :)