Saturday, August 11, 2012

Mayat Hidup

Lagi-lagi secara tidak sengaja saya terlibat celotehan bersama seorang teman beberapa hari yang lalu.

Sore itu kami berpapasan lalu terjadilah percakapan singkat soal perjuangan hidup dan pasrah. Entah darimana awal mulanya pembicaraan kami ini. Tiba-tiba terjadi begitu saja.

Menurutnya jika kita sebagai manusia sudah tidak mau memperjuangkan hidup lagi, maka kita sudah tidak ada bedanya lagi dengan mayat. Isshhh... serem bener sih, masa iya disamain dengan mayat..

Iyaaa,, dia mengungkapkannya seperti itu.

Kalau ada manusia yang sudah tidak mau memperjuangkan kebahagiaannya, dengan alasan pasrah sekalipun. Tidak ada bedanya sama mayat. Udah ga bisa berbuat apa-apa. Mau dimandiin syukur, gak dimandiin juga gak apa-apa. Toh dia gak bisa apa-apa lagi. 

Hahahaha.... saya tertawa mendengar pendapatnya tersebut. Kejam bener sih kok manusia yg jelas-jelas masih hidup disamain dengan mayat.

Lalu saya bertanya, "bagaimana kalau orang tersebut sebenarnya bukan pasrah. Tapi dia lebih memilih untuk bersikap apatis atau tidak perduli."

"Pasrah? Atau tidak perduli? Bukankah sama saja?!? Intinya dia sudah seperti tidak perduli dengan hidupnya sendiri. Jika bahagia itu menghampiri hidupnya ya alhamdulillah, kalau tidak pun ya tidak apa-apa. Lalu bedanya dengan mayat apa? Dimandiin syukur, gak juga gak apa-apa karena dia udah ga bisa ngapa-ngapain."

Owwhhh.... saya cuma nyengir aja.

Pembicaraan singkat itu pun berakhir karena kami harus meneruskan perjalanan ke arah yang berbeda. 

Manusia yang masih hidup tapi tak mau berusaha mencapai kebahagiaannya mungkin memang pantas disamakan dengan mayat. Mayat hidup kali yah... Hidup, bernapas, punya kehidupan tetapi tidak memperjuangkannya. Trus hidupnya itu buat apa? Apa yang menjadi tujuannya hidup? Hmmm...

Semoga saya, kamu, atau siapapun yang masih bernafas hingga saat ini, masih punya darah yang mengalir di tubuh ini,  masih diberi kesanggupan untuk terus berjuang. Berjuang dan bertindak dengan segala yang kita punya untuk memperoleh kebahagiaan tersebut. Apapun itu, sebesar atau sekecil apapun kebahagiaan itu.

Karena hidup harus selalu diperjuangkan, hingga nafas terakhir... :)

No comments:

Post a Comment

Jika berkenan tinggalin jejak yaa... Terimakasih sudah berkunjung... :)